🌺Delapan🌺

6.6K 468 13
                                    

Sejak saat dimana Satria mengajak anak panti ke wahana bermain, mulai itu pula ia lebih sering datang ke tempat kami. Dari mulanya beberapa hari dalam sepekan, menjadi hampir setiap hari. Aku juga sering membantunya berpindah ke kursi roda dari mobil. Kekakuan di antara kami menguap begitu saja.

Satria, mental, dan psikisnya sudah pulih lebih cepat dari prediksiku. Laki-laki itu juga mulai menunjukkan aura positifnya pada kami. Aku kagum bagaimana ia membuka diri dan tidak lagi bermuka masam. Bisa saja ia sudah sadar bahwa hidupnya lebih berharga ketimbang mati sia-sia di tangan sendiri. Atau, ia paham bahwa hidup ini terlalu indah untuk akhiri.

Ketakjubanku tak berhenti sampai di situ. Pernah sekali waktu aku menyambangi tempat ia tinggal di sebuah hunian apartemen. Ruangan dengan banyak kamar itu rapi dan cukup mewah untuk sebuah kediaman yang hanya ditinggali oleh dua orang.

Kalau tidak salah, Rudi pernah bilang, Satria di tempatkan pada sebuah kamar kosong karena dorongan kuat untuk mengamuk tak terbendung. Namun kini, aku mengamati sendiri banyak ornamen dan benda-benda mahal menghias sudut. Foto-foto di ruangan banyak terpajang di dinding. Satria bergaya memegang bendera merah putih di puncak sebuah gunung, senyum itu menawan dan lepas dipamerkan ke kamera. Diabadikan menjadi saksi bahwa ada sosok yang pernah begitu optimis menjalani hidup. Lalu, ada sebuah pikiran terlintas, kenapa Tuhan begitu senang merenggut kebahagiaan hambanya? Jika saja aku dibiarkan tetap bersama ayah dan ibu kandungku, tentu aku tidak akan semenderita ini. Begitu pun Satria dalam kasusnya.

Oke ini berlebihan, aku tidak menderita dan cukup bahagia bersama Bunda Laras di panti. Namun, tidak bisakah Tuhan tidak memisahkan aku dari orangtua kandungku?

Kemudian Satria, laki-laki itu, aku yakin memiliki pekerti yang baik kalau saja kecelakaan itu tidak terjadi. Ia pasti sedang menjalani hidup dengan baik. Bertualang ke berbagai tempat di dunia. Seperti foto yang kuamati. Ia berada di sebuah benteng besar putih. Aku yakin itu di luar negeri, tapi tidak tahu namanya. Kuteliti kembali setiap foto. Satria bersama ayah ibunya, Satria bersama seekor anjing berbulu lebat, Satria bersama seorang laki-laki berjanggut bermata teduh tak kukenal. Dan masih banyak lagi. Foto-foto ini menunjukkan bekas kejayaan Satria.

"Mas Satria sudah sembuh, jadi kami taruh lagi barang-barang seperti semula." Papar Rudi mendekatiku yang masih menengadah melihat-lihat.

Misiku telah selesai mengantar benda itu, aku bergerak pamit. Ojek yang membawaku sudah menunggu untuk segera pulang. Panti akan kerepotan jika aku pergi lama.

Ia membuka pintu keluar setelah aku menyerahkan sebuah map yang berperekat bercap sebuah rumah sakit tertinggal di panti.

Kecerobohan Rudi membuatku terpaksa mengantar ke tempat tinggal Satria untuk pertama kalinya.

"Mbak Naya, apa perlu saya antar? Atau mau tunggu mas Satria pulang dari tempat Pak Raka?"

"Enggak, Rud. Di panti lagi repot-repotnya menyiapkan acara untuk malam besok. Aku mesti buru-buru."

"Acara ulang tahun panti, ya?"

Aku mengangguk. "Datanglah, enggak ada acara besar, kami hanya bikin hiburan kecil-kecilan. Titip salamku untuk Satria."

Berada lama-lama di luar panti berarti menambah pekerjaan ketika kembali. Cepat-cepat aku keluar wilayah apartemen. Pintu besar dan tebal, lift yang membawaku turun, kolam renang yang kulalui, satpam penjaga yang tampak gagah, lantai cemerlang yang begitu mirip kaca, dan segala macam kemewahan membuat aku merasa tak seharusnya ada di sini. Aku tidak nyaman. Aku terlalu sederhana bahkan hanya untuk lewat di antara kebun vertikal berjajar di tembok. Mungkin ini kali terakhir aku ke tempat ini.

Satu jam perjalanan itu, membawa aku kembali ke tempat di mana seharusnya aku tinggal dan menetap. Biasanya, aku tidak pernah dipusingkan dengan berbagai macam kehebohan menjelang acara ultah Panti Kasih Bunda. Namun, kali ini lain, aura semangat dan bahagia memancar meski acara puncak diadakan besok malam.

KANAYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang