"Hei apa yang kalian lakukan disini?"
Belum Seokjin menjawab, Yeoja yang baru saja masuk ke Kamar mandi itu sudah bicara terlebih dahulu.
"Kau! Apa yang kau lakukan di Kamar Mandi Yeoja eoh? Dan kenapa dia menangis?" Mulut Yeoja itu segera membentuk huruf O sempurna ketika pemahaman memasuki pikirannya. "Dasar Byuntae! Kau pasti ingin memperkosanya kan? Oh aku bersumpah akan melaporkan kalian pada Siwon-saem." Yeoja itu lalu segera berbalik dan pergi. Sepertinya ia akan menuju Ruangan Bimbingan Konseling.
"Kurasa sebaiknya kita keluar dari sini." Usul Seokjin yang segera diikuti oleh Anggukan Nayeon. Nayeon sedikit terkekeh ketika mengingat ekspresi Yeoja yang merupakan Sunbaenya tadi.
"Apa yang kau tertawakan?" Tanya Seokjin. Ia dan Nayeon berjalan menuju Kantin. Tangan mereka bertautan.
Nayeon menggeleng sambil tertawa kecil. Ia mengusap wajahnya dengan tangannya yang bebas. "Bukan apa-apa. Sunbae tadi kelihatan lucu sekali."
Seokjin terkekeh. "Kau benar. Dan dia bahkan berfikir yang tidak-tidak."
Nayeon mengangguk sebagai jawaban kemudian bertanya "Kita mau kemana Seokie?"
"Ke Kantin. Aku ingin memperkenalkanmu pada teman-teman baruku." Jawab Seokjin berseri-seri lalu mempercepat langkahnya. Nayeon mengikutinya.
"Namjoon! Taehyung!" Panggil Seokjin ketika dia dan Nayeon sudah berada di dekat Meja tempat mereka duduk. Kedua Namja yang dipanggil segera menoleh. Makanan memenuhi mulut mereka.
Kedua mata Namja itu berbinar ketika melihat Nayeon. Namun dengan binar yang berbeda tentu saja. Binar di Mata Taehyung menunjukan ketertarikan. Ia terpesona pada Kecantikan Nayeon dan seolah buta pada kenyataan bahwa Nayeon mengenakan seragam bekas yang kumel. Bagi Taehyung, Nayeon adalah Yeoja paling cantik yang pernah ia lihat. Dan benih cinta mulai tumbuh di Hatinya.
Sedangkan binar di mata Namjoon menunjukan ketidaksukaan. Bahkan terkesan jijik saat melihat seragam yang dikenakan Nayeon. Seolah Kecantikan Nayeon luntur karna seragam yang ia kenakan. Keluarga Namjoon adalah keluarga terpandang. Jadi sejak kecil ia sudah dibiasakan untuk bergaul dengan orang-orang kaya yang bersih, rapi dan sopan. Wajar saja jika dia agak mengernyit melihat Nayeon. Bahkan selera makannya hilang. Beruntung ia sudah makan beberapa suap Ramyeon.
"Apa ini?" Namjoon bertanya dengan nada tidak suka. Alih-alih bertanya 'siapa ini', Namjoon malah mengatakan 'apa ini' seolah Nayeon bukanlah Manusia. Nayeon menangkap nada ini. Karna ia sudah mendengarnya dari Mina sebelumnya. Nada tidak suka yang terkesan menghina dan merendahkan.
"Ini temanku yang kubicarakan tadi. Namanya Im Nayeon. Nayeon ini teman sebangkuku Namjoon dan yang ini Taehyung." Seokjin masih tidak peka dengan maksud pertanyaan Namjoon. Jadi dia menjelaskan dengan sopan sambil tersenyum lebar kala memperkenalkan Nayeon. Seolah Nayeon adalah miliknya yang paling berharga.
"Kau berteman dengan orang miskin Seokjin?" Tanya Namjoon blak-blakan sambil menunjuk Nayeon. Suaranya agak meninggi. Menarik perhatian dari beberapa Siswa yang kebetulan berada di Kantin.
Kata-kata itu bagaikan sebuah hantaman di Dada Nayeon. Meskipun Nayeon belum mengerti dengan pasti kenapa orang-orang menyebutnya Miskin dengan nada mencemooh seperti itu, tetap saja rasa sakit menyerbu dada Nayeon.
"Namjoon! Hati-hati kalau bicara!" Seru Taehyung marah.
"Apa? Memang kenyataannya begitu kok. Lihat saja seragamnya, Kotor begitu."
Nayeon tak tahan lagi. Ia tak ingin mendengar lebih banyak lagi. Ia segera berbalik dan berlari menuju kamar mandi dengan air mata yang berlinang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love of My Life | JINAYEON
FanfictionSUMMARY: Dalam Persahabatan, akan selalu ada salah satu Pihak yang Jatuh Cinta kepada Pihak Lainnya. Jika kau cukup beruntung, Kedua Pihak akan saling mencintai. Namun jika kau tidak beruntung, Kau harus memendam perasaan yang kau rasakan demi menja...