Hal pertama yang Nayeon dan Seokjin lihat ketika melewati Gerbang sekolah mereka adalah deretan Kelas yang berjejer. Membentuk segi empat dengan Lapangan di tengah-tengah mereka. Ruangan yang paling dekat dengan posisi mereka saat ini adalah Ruang Guru. Dan dibagian luar tembok Ruang Guru tersebut, tampak segerombolan Siswa baru dan juga bebera diantara mereka bersama Orangtua mereka.
Mereka semua tampak fokus membaca sesuatu dihadapan mereka. Sesuatu yang tertempel di Tembok. Sepertinya sebuah pengumuman. Seokjin dan Nayeon tak bisa membacanya. Sesuatu yang tertempel itu tertutup oleh kepala dan punggung para Siswa dan juga orangtua mereka.
Seokjin dan Nayeon penasaran pada apa yang mereka baca. Mereka khawatir itu adalah sesuatu yang penting. Namun mereka tak bisa membacanya meskipun mereka sudah mendekat. Berangsur-angsur beberapa Siswa yang sudah membaca Pengumuman itu pergi dan masuk ke sebuah ruangan yang sepertinya kelas mereka. Seokjin kemudian menyimpulkan jika Pengumuman yang dibaca semua orang itu adalah Pembagian Kelas. Karna beberapa Orangtua akhirnya pergi setelah anak mereka masuk kedalam Kelas.
Nayeon sedang memperhatikan Seorang Yeoja Kecil yang sedang memakan Es Krim kala ia merasakan tarikan pada tangannya yang digenggam oleh Seokjin.
"Kajja. Sepertinya sudah ada ruang." Ucap Seokjin. Ia segera menarik tangan Nayeon agar mengikutinya menerebos celah diantara kerumunan yang sudah berkurang itu.
"Ternyata benar ini Pembagian Kelas!" Seokjin berseru senang karna tebakannya benar. "Yeon-ie kuharap kita sekelas. kelas 1 hanya terbagi menjadi 2 kelas. Kecil kemungkinan kita akan berada di kelas yang berbeda. Ayo cepat cari namamu!" Titah Seokjin kemudian.
Nayeon mengangguk lalu mulai membaca. Nayeon masih mengeja, jadi dia membaca agak lama. Berbeda dengan Seokjin yang sudah lumayan lancar.
"Ketemu!" Sorak Seokjin. Sorakannya tak terlalu terdengar karna ingar-bingar dari kerumunan yang tersisa. Tapi berhubung jaraknya dengan Nayeon sangat dekat, Nayeon mendengarnya.
"Aku di Kelas 1A." Seokjin kemudian mengumumkan. "Kau sudah menemukan namamu belum?" Tanya Seokjin setelah mengalihkan pandangannya pada Nayeon yang masih sibuk mengeja. melihat itu, Seokjin mengetahui jawabannya.
Nayeon hanya menggeleng sambil terus mengeja.
"Biar kubantu." Seokjin menawarkan. Dan tanpa menunggu persetujuan dari Nayeon, ia segera membaca Daftar nama di lembaran pertama dimana ia menemukan namanya. Berharap nama Nayeon juga tertulis disana. Namun Seokjin tak menemukan Nama Nayeon bahkan setelah Seokjin selali membaca semua nama yang ada di lembar pertama. Ia segera mengalihkan pandangannya pada Nayeon. Bersamaan dengan itu, Nayeon juga mengalihkan pandangannya pada Seokjin. Saat ini tinggi mereka masih sama, jadi mata mereka bertemu pandang dengan mudah.
Tangan Nayeon yang tidak digenggam Seokjin kemudian menunjuk ke Sebuah nama di Lembaran Kedua. Itu adalah namanya. Dan dapat dipastikan Nayeon berada di Kelas 1B. Nayeon tidak sekelas dengan Seokjin. Sayang Sekali.
Nayeon tampak murung. Tapi Seokjin bahkan lebih murung lagi.
"Hey, tidak apa-apa. Kita masih bisa bertemu saat Jam Istirahat." Meskipun begitu, Seokjin tetap berusaha menghibur Nayeon dan dirinya sendiri.
Nayeon mengangguk meskipun dalam hatinya ia ketakukan setengah mati. Merupakan hal yang wajar untuk memiliki ketakukan seperti ini di hari Pertama Sekolah. Bukankah begitu?
"Kajja. Sebaiknya kita menunggu di kelas." Ajak Seokjin. Dia tetap menarik tangan Nayeon sampai ke depan kelas 1B. "Masuklah. Aku akan ke Kelasku sekarang."
Lagi-lagi Nayeon hanya mengangguk. Ia terlalu takut untuk bicara. Tangannya terasa sangat dingin saat ini. Dan basah karna keringat.
Seokjin menyunggingkan seulas senyum simpul pada Nayeon sebelum berbalik dan pergi. Senyuman yang sudah sering Nayeon lihat namun tetap saja mampu membuat Nayeon lupa akan kekhawatirannya sejenak. Ia segera masuk ke dalam kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love of My Life | JINAYEON
FanficSUMMARY: Dalam Persahabatan, akan selalu ada salah satu Pihak yang Jatuh Cinta kepada Pihak Lainnya. Jika kau cukup beruntung, Kedua Pihak akan saling mencintai. Namun jika kau tidak beruntung, Kau harus memendam perasaan yang kau rasakan demi menja...