Nayeon sedang berada di salah satu perpustakaan terbesar di Seoul saat ini. Ia sedang memilih buku bacaan yang dapat dijadikannya sebagai bahan referensi untuk Ujiannya nanti.
Ia sendirian. Karna Seokjin ada kelas hari ini. Tapi Namja itulah yang mengantar Nayeon ke perpustakaan ini. Ia berkeras membiarkan Nayeon naik taksi ataupun Bus Angkutan Umum. Ia sebenarnya mampu saja membelikan Istrinya sebuah mobil, bahkan tanpa ia berikanpun sudah banyak yang ingin menghadiahkan Nayeon mobil sebagai hadiah pernikahan sejak awal. Hanya Seokjin menolaknya. Ia juga menolak mengajari Nayeon cara mengemudikan mobil karna ia khawatir sesuatu yang buruk mungkin akan terjadi pada Nayeon. Dan Seokjin tak mau menyewa supir pribadi untuk Nayeon karna ia khawatir Istrinya akan digoda nanti.
Sungguh kekhawatiran yang berlebihan bukan?
Tapi Nayeon tak pernah keberatan. Selama Seokjin mempercayainya, ia tidak masalah. Meskipun terkadang ia merasa kasihan karna suaminya harus mengantarnya kesana-kemari.
PLAK!
Buku yang Nayeon akan ambil terjatuh. Ia segera menunduk untuk mengambilnya. Namun bersamaan dengan itu, sebuah tangan terjulur untuk mengambil buku itu terlebih dahulu. Nayeon kemudian segera kembali berdiri.
"Nayeon!" Seru seseroang yang baru saja mengambilkan buku Nayeon tersebut. Dia adalah seorang Yeoja dengan surai sepinggang yang berwarna cokelat kemerahan. Dan Iris matanya Coklat.
"Mina!" Seru Nayeon tak percaya. Dan pada titik ini, Nayeon tak tahu harus melakukan apa. Atau berfikir apa. Atau mengatakan apa. Ia hanya bertanya-tanya pada dirinya, apakah Mina masih jahat? Apakah ia akan dicelakakan lagi seperti dulu? Bagaimana pendapat Mina jika ia tahu bahwa ia telah menikah dengan Seokjin?
"Kejutan yang menyenangkan!" Sorak Mina kemudian memeluk Nayeon. "Aku tidak menyangka kita bisa bertemu lagi."
Nayeon hanya nyengir. Ia sangat bingung. Kenapa Mina terdengar sangat akrab seolah mereka sudah berteman sejak lama?
Mina kemudian meregangkan pelukannya. "Lihat dirimu! Kau tidak dekil lagi." Mina tertawa. "Kau bahkan tampak sangat cantik saat ini. Tapi aku masih bisa mengenali wajah lugumu itu." Mina tertawa senang.
"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Mina kemudian.
"Well, aku sedang mencari buku sebagai refrensiku. Sebentar lagi aku ada ujian di kampus." jawab Nayeon. Ia menunjuk buku yang Mina pegang.
"Oh benar." Mina segera menyerahkan buku itu. "Bagaimana kalau kita cari tempat duduk dan bicara?" Ajak Mina. Nayeon bahkan belum menagngguk ketika Mina menarik lengan Nayeon dan mengajaknya duduk di salah satu kursi panjang dengan meja yang disediakan.
"Sungguh Nayeon, kau cantik sekali. Aku merasa iri padamu." Puji Mina.
Nayeon tertawa kaku. "Kau juga cantik Mina. Sungguh. Rambutmu bahkan sudah panjang. Tidak seperti dulu." Nayeon mencoba memuji. Dan ia bersumpah kedengarannya tidak tulus sama sekali. Hanya saja Nayeon sangat tidak biasa dengan sikap Mina ini.
Mina tertawa renyah. "Aku membiarkan rambutku panjang sejak aku sekolah di London." Ia memberitahu.
"Kau sekolah di London?" Tanya Nayeon kagum. Ia sebenarnya sudah tahu Mina sekolah disana sejak ia SMP dulu. Sana memberitahunya. Nayeon berpura-pura tidak tahu hanya untuk bersikap sopan saja.
"Ya. Aku sekolah di London sampai aku lulus kuliah." Mina memberitahu dengan bangga.
"Kau mengambil jurusan apa? Bagaimana kau bisa lulus secepat itu? Bukankah kita seangkatan?" Tanya Nayeon.
Lagi-lagi Mina tertawa. "Aku adalah Yeoja yang pandai sekarang kau tahu? Aku lulus SMA di usia 14 tahun. Mereka membiarkanku lompat kelas karna aku sudah menguasai semua materi yang ada. Aku mengambil jurusan Seni Musik di Universitas Oxford."
KAMU SEDANG MEMBACA
Love of My Life | JINAYEON
FanfictionSUMMARY: Dalam Persahabatan, akan selalu ada salah satu Pihak yang Jatuh Cinta kepada Pihak Lainnya. Jika kau cukup beruntung, Kedua Pihak akan saling mencintai. Namun jika kau tidak beruntung, Kau harus memendam perasaan yang kau rasakan demi menja...