23 - Theatre

669 85 21
                                    

Nayeon sedang menatap papan pengumuman yang tertempel ditembok kelasnya. Papan pengumuman ini juga ditempel disetiap kelas yang lain. Itu adalah pengumuman audisi. Sekolah Nayeon akan mengadakan Pementasan Teater dalam rangka perpisahan dengan Siswa kelas 12 tahun ini. Tema Pementasan Teater tahun ini sama seperti tahun sebelumnya. Putri Tidur.

Nayeon sudah bersekolah disini selama 3 tahun. Rasanya baru kemarin ia datang ke pesta penyambutan siswa baru. Sekarang malah sudah saatnya Perpisahan. Benar-benar 3 tahun yang tak terasa sama sekali.

Itu terjadi karna tak ada momen yang berkesan bagi Nayeon selama bersekolah disini. 3 tahun itu ia habiskan dengan kesendirian, kesepian dan kebosanan. Setidaknya saat disekolah. Meskipun saat dikelas Nayeon sekelas dan bahkan sebangku dengan Seokjin selama 3 tahun itu, saat Jam istirahat Seokjin selalu menghabiskan waktunya dengan Jisoo. Seokjin memang berharap Nayeon ikut dan Jisoo juga tak pernah keberatan. Tapi Nayeon tidak akan pernah sanggup melihat kemesaan mereka. Terutama kebahagiaan yang terpancar di wajah keduanya.

Nayeon sebenarnya ingin bermain dengan Lisa. Tapi Lisa juga selalu menghabiskan waktunya dengan Jungkook. Meskipun ia biasa saja melihat keduanya bersama, ia jelas tak ingin menjadi penganggu diantara keduanya.

Sedangkan Taehyung, mustahil. Namja itu masih saja menjauhi Nayeon sampai sekarang. Ketika mereka berpapasan Nayeon akan menyunggingkan senyum tapi Namja itu hanya mengangguk dan segera berlalu. itulah kenapa pada akhirnya Nayeon hanya menghabiskan waktunya sendirian saat disekolah selama 3 tahun terakhir ini.

"Kau mau ikut audisi Teater itu Yeon-ie?" Tanya Seokjin yang berdiri disebelah Nayeon. Mereka sudah selesai ujian dan segala macam. Jadi mereka hanya perlu menunggu pengumuman kelulusan. Tak ada yang perlu mereka lakukan lagi selain itu.

Nayeon menggeleng. "Aku tidak tertarik." Jawab Nayeon. Seokjin selalu bersikap biasa saja kepada Nayeon setelah malam pesta penyambutan itu. Seolah tak terjadi apa-apa sebelumnya. Dan Nayeon pun melakukan hal yang sama. Ia tak ingin terlalu memikirkannya karna itu membuatnya sakit. Ia sempat berfikir untuk menjauhi Seokjin, tapi itu mustahil karna Namja itu terus-terusan mendekatinya dan mengajaknnya bicara. Lagipula, ia sendiri juga tidak tahan untuk tidak berbicara atau bertemu dengan Seokjin sehari saja.

"Aku juga tidak." Sahut Seokjin. Dalam hati ia lega Nayeon tidak ikut audisi itu. Ia sangat tahu alur cerita Sang Putri Tidur. Ia akan terbangun oleh Ciuman dari Sang Pangeran. Dan jika Nayeon menjadi Putri Aurora, tentunya seorang Namja akan menciumnya. Dan Seokjin tidak mau membayangkan itu. Sesuatu dalam dirinya menolak untuk mebayangkannya. 

"Kenapa tidak?" Nayeon terkjut Seokjin tidak ikut. "Bukankah Jisoo mengikuti audisi untuk menjadi Putri Aurora?"

"Aku tahu." Dan Seokjin merasa biasa saja saat membayangkan Namja lain akan mencium Jisoo jika nanti pacarnya itu berhasil memerankan Putri Aurora.

"Jadi kenapa kau tidak ikut audisi untuk jadi Pangeran Phillip?" Tanya Nayeon.

"Aku tidak bisa akting." Aku Seokjin. Pada kenyataannya, meskipun Seokjin berpacaran dengan Jisoo selama 3 tahun terakhir, ia tidak merasakan percikan api asmara seperti biasanya sepasang kekasih rasakan. Saat ia berciuman dengan Jisoopun rasanya hambar. Dan Seokjin tak tahu kenapa. Alasan kenapa ia tidak putus dengan Jisoo saat itu juga adalah karna ia tidak enak memutuskan hubungan tanpa alasan yang kuat. Terutama karna Jisoo tampak nyaman didekatnya. Lagipula, ia tidak ingin menyakiti perasaan Yeoja itu.

Nayeon tak tahu harus mengatakan apa lagi. Jadi mereka berdua hanya berdiri canggung. Hingga akhirnya siswa lain meminta mereka bergeser karna mereka juga ingin melihat papan pengumuman itu.

"Kenapa kau tidak bersama Jisoo?" Tanya Nayeon akhirnya untuk mengisi keheningan saat mereka berjalan di sekitaran lapangan sekolah. Mereka tidak punya tujuan akan kemana. Mereka hanya membiarkan kaki mereka melangkah dan mengikutinya.

Love of My Life | JINAYEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang