Nayeon memegang dadanya ketika rasa sesak segera menggerayapinya. Kakinya terasa lemah. Ia tidak mampu berpijak lagi. Nayeon terjatuh begitu saja ke lantai. Hatinya terasa sangat perih. Seolah-olah seseorang tengah mengirisnya dengan sebilah pisau. Sakit, sakit sekali.
Nayeon tak tahu harus berfikir apa. Ia tak tahu harus melakukan apa. Ia bahkan terlalu sesak untuk bernafas saat ini.
Ia seharusnya sudah menduganya sejak awal. Ia seharusnya sudah mengetahuinya. Seokjin berubah sejak Nayeon memberikan nomor ponsel Mina. Dan tentu saja suaminya itu pergi menemui Mina selama ini. Ternyata memang bukan Jungkook yang bohong.Firasat Nayeon benar. Seokjinlah yang berbohong.
Tapi kenapa Seokjin setega itu? Dan apa yang akan mereka lakukan sekarang? Tidak. Nayeon tidak mau memkirkan apa yang akan mereka lakukan. Nayeon sudah bisa menebaknya. Memangnya apalagi yang akan mereka lakukan jika bukan itu? Nayeon tak habis fikir bagaimana Seokjin bisa mengkhianatinya seperti ini. Dan tepat dihari jadi mereka?
Nayeon menangis sejadi-jadinya. Ia berteriak, meraung dan memukul-mukul dadanya yang terasa sakit. Nayeon ingin segera kesana masuk kedalam rumah dan menangkap basah mereka. Namun kemudian ia mengurungkan niatnya. Ia memutuskan untuk menunggu Mina keluar dari rumah itu. Ia memutuskan untuk membiarkan saja Seokjin bersenang-senang terlebih dahulu. Tapi akan ia pastikan itu adalah kesenangan terakhirnya.
2 Jam akhirnya berlalu. Mina akhirnya keluar dari rumah. Nayeon sedikit heran kenapa Seokjin tidak mengantar Mina keluar. Tapi itu bagus. Nayeon segera berlari keluar dari rumah Jisoo dan menghampiri Mina.
"Oh hei Nayeon, aku baru saja akan..."
PLAK!
Sebuah tamparan mendarat di Pipi Mina. Membuatnya bungkam.
"Dasar Yeoja yang tidak tahu malu!" Tukas Nayeon dengan mata menyala-nyala.
"Aku tidak mengerti apa yang kau katakan Nayeon." Ucap Mina bingung. Ia memegang Pipi kirinya yang berdenyut sakit.
"Kupikir kau sudah berubah!"
Pupil mata Mina membesar. Sesaat kemudian ia mengerti. "Nayeon, ini tidak seperti yang kau pikirkan." Mina memulai. Tapi Nayeon tak peduli. Ia baru saja akan melayangkan tamparan lain ke pipi Mina ketika Seokjin keluar rumah dan berteriak.
"Yeon-ie! Apa yang kau lakukan!"
Nayeon segera beralih menatap Seokjin yang berlari kearahnya. Namun sepertinya menatap bukanlah kata yang tepat. Karna Nayeon tidak hanya menatap Seokjin. Ia melotot ke arah suaminya dengan tatapan paling mengerikan yang pernah ia tunjukan pada siapapun. Itu membuat Seokjin ketakutan setengah mati.
"Apa yang aku lakukan eoh? Seharusnya aku yang bertanya apa yang kau lakukan dengan Jalang ini!" Hardik Nayeon. Ia menunjuk Mina.
"Tidak Yeobo. Sungguh! Ini tidak..."
"Kau masih memanggilku YEOBO?" Potong Nayeon.
"Kumohon dengarkan aku dulu... Ini tidak seperti yang kau pikirkan!" Seokjin mulai merengek. Ia tampak seperti akan menangis.
"Suamiku sendiri memintaku pergi selama mungkin dan mengundang Yeoja lain kerumah. Apa lagi yang bisa kupikirkan?"
"Nayeon, tenangkan dirimu..." Mina berusaha menenangkan Nayeon.
"SHUT UP! BITCH!" Nayeon membentak Mina. Mina langsung bungkam. Ia menunduk.
Seokjin mulai frustasi. Ia segera berlutut, tidak, ia sujud dihadapan Nayeon dan memeluk kakinya. "Kumohon.. Yeon-ie.. kumohon.. jangan seperti ini... dengarkan penjelasanku dulu. Ini benar-benar tidak seperti yang kau pikirkan... Jjebal.. jjeball.." Ia bahkan menangis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love of My Life | JINAYEON
FanficSUMMARY: Dalam Persahabatan, akan selalu ada salah satu Pihak yang Jatuh Cinta kepada Pihak Lainnya. Jika kau cukup beruntung, Kedua Pihak akan saling mencintai. Namun jika kau tidak beruntung, Kau harus memendam perasaan yang kau rasakan demi menja...