18 - Stupid Sincere Love

691 92 13
                                    

"Yeon-ie, kau duluan saja ke kelas. Aku akan menemui Irene terlebih dahulu." Seokjin memberitahu Nayeon yang berjalan disebelahnya. Tangan mereka bertautan. Dan Nayeon merasa Seokjin yang dulu telah kembali. Seokjin yang sebelum bertemu dengan Irene. Seokjin yang perhatian padanya.

"Untuk apa?" Tanya Nayeon bingung. Seingatnya kemarin Seokjin melihat Irene sedang berjalan di Taman bersama Sunbae yang bernama Oh Sehun.

"Untuk meminta putus tentu saja."

"Ah, nde." Nayeon kemudian ingat bagian ketika Seokjin berjanji akan meminta putus dengan Irene. "Baiklah kalau begitu Seokie. Sampai ketemu di kelas."

"Sampai ketemu di kelas." Ulang Seokjin melambai pada Nayeon sambil berjalan menuju kelas Irene.

Nayeon berjalan ke kelasnya setelah Seokjin menghilang dari pandangan. Ia berjalan dengan senyum lebar yang tersungging di bibirnya. Akhirnya Seokjin akan kembali padanya. Meskipun ia tidak akan berpacaran dengan Seokjin, setidaknya Namja itu hanya akan memperhatikannya sekarang. Sama seperti dulu. Lagipula, hanya masalah waktu sampai akhirnya Nayeon akan mengungkapkan perasaannya pada Seokjin.

Saat tengah berjalan menuju kelasnya. Mata Nayeon menangkap sosok Jungkook di kejauhan. Namja itu sedang berdiri menatapnya. Sepertinya Jungkook baru saja datang. Terlihat dari tasnya yang masih disampirkan di punggungnya. Sama seperti Nayeon, sepertinya Namja itu juga belum sempat masuk ke kelasnya.

Nayeon ingin memanggil Jungkook, tapi Namja itu sudah melihat kearah Nayeon terlebih dahulu. Dan ketika itu terjadi, Nayeon segera melambaikan tangannya sambil tersenyum. Namun respon Jungkook diluar dugaan.

Alih-alih tersenyum ataupun melambai balik, jungkook malah mendengus dan segera berbalik dengan ekspresi benci di wajahnya. Hal itu membuat Nayeon tertegun. Apa yang terjadi pada Jungkook?

Kesadaran kemudian menampar Nayeon. Mengingatkannya pada hal yang sebelumnya ia lupakan karna terlalu asyik memikirkan Seokjin. Nayeon seketika ingat tentang pengakuan Jungkook. Dan juga tentang Ciuman itu. Perasaan bersalah segera mengerayangi Nayeon. Nayeon tahu ia hanya mengatakan hal yang sebenarnya, namun tetap saja Nayeon merasa bersalah pada Jungkook. Karna setidaknya Nayeon lebih beruntung daripada Jungkook. Ia mendapatkan akhir yang bahagia, Seokjin akan kembali padanya. Sedangkan Jungkook? Belum.

Nayeon juga ingat ia meminta Jungkook untuk menjauhinya. Ia kelewatan. Seharusnya ia meminta Jungkook menjadi temannya, bukannya menyuruh Namja itu menjauhinya. Sepertinya itulah penyebab ekspresi benci Jungkook dan juga alasan kenapa Namja itu tidak membalas lambaiannya dan malah pergi ke arah sebaliknya. Nayeon harus meminta maaf. Dan dia akan meminta maaf. Tapi nanti, saat jam istirahat. Sepertinya Namja itu sedang tidak ingin menemuinya sekarang.

Nayeon kembali berjalan menuju kelasnya. Berharap Sana sudah datang. Ia ingin membicarakan sesuatu dengan sahabatnya itu. Sana selalu datang lebih awal, tapi selalu ada kemungkinan Yeoja itu datang agak terlambat hari ini. Tapi Nayeon beruntung. Saat ia memasuki kelas, ia melihat Sana sedang duduk di mejanya. Nayeon segera berlari menuju bangkunya.

"Sana!" Panggilnya.

"Hmmm?" Jawab Sana tanpa menolehkan kepalanya dari buku yang sedang dibacanya. Itu adalah buku Sejarah. Mata pelajaran pertama mereka hari ini.

"Ada... sesuatu yang ingin kubicarakan." Ucap Nayeon. "Bisakah kau baca itu nanti saja?" Tanya Nayeon karna tak mendapat respon dari Sana.

"Sana?" Panggil Nayeon lagi. Nayeon mengulurkan tangannya dan meraih buku yang dibaca Sana lalu mengambilnya.

"Hei?!" Sana memprotes.

"Aku ingin bicara." Tukas Nayeon.

"Yasudah bicara saja."

Love of My Life | JINAYEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang