19 - Freshers Week

651 94 46
                                    

Nayeon merasakan jantungnya berdetak dengan sangat kencang. Ia sedang berbaris di lapangan sekolah. Bukan Lapangan Daegu Junior High School. Melainkan Lapangan sekolah barunya. Daegu Senior High School. Nayeon sudah SMA sekarang.

Nayeon dan Seokjin masuk ke sekolah yang sama. Nayeon masuk ke Daegu Senior High School karna ia mendapat beasiswa. Sedangkan Seokjin awalnya akan dikirim ke Seoul. Orangtuanya ingin Seokjin melanjutkan pendidikannya disana. Setidaknya sekolah disana jauh lebik baik ketimbang sekolah disini. Namun tentu saja Seokjin menolak. Ia tak mau sekolah dimanapun jika tak ada Nayeon.

Selama tahun terakhir mereka di Daegu Junior High School, Seokjin dan Nayeon sangat dekat seperti sebelumnya. Karna tak ada lagi orang lain yang mengusik mereka. Namun itu tak membuat Nayeon mengungkapkan perasaannya pada Seokjin. Ia masih menunggu saat yang benar-benar tepat. Ia masih menimbang-nimbang apakah Seokjin menyukainya juga atau tidak. Ketika ia sudah merasa yakin bahwa Seokjin juga menyukainya, barulah ia akan menguungkapkan perasaannya.

Ini adalah hari pertama Masa Orientasi Siswa. Atau yang biasa disebut dengan Freshers Week. Dan Nayeon begitu gugup. Ia berbaris dibarisan Siswa dengan Marga Im. Siswa dengan Marga Im tidak sebanyak Marga Kim dan Park. Jadi barisan Nayeon juga tercampur dengan Marga-marga lainnya. Barisan Nayeon terdiri dari 30 Siswa. Sama seperti barisan yang lainnya.

Dua Orang Sunbae berdiri dihadapan masing-masing barisan. Dan Sunbae yang berdiri di depan barisan Nayeon adalah seorang Namja dengan surai hitam, mata lebar dan senyum yang sangat manis.

"Perhatian semuanya, Namaku Choi Minho. Aku adalah Osis dari kelas 12-A. Kalian beruntung mendapatkan aku. Kenapa? karna aku adalah ketua osis sekaligus Siswa paling mempesona di Sekolah ini." Sunbae itu memperkenalkan dirinya dengan senyum lebarnya.

PLAK!

Sebuah Jitakan mendarat di kepala Minho. "Kau berlebihan sekali." Sunbae yang menjitak kepala Minho kemudian beralih kepada barisan didepan mereka. "Jangan percaya padanya. Ngomong-ngomong, namaku Choi Jinri. Aku juga Osis dari kelas 12-A. Aku dan SI Idiot ini akan menjadi Osis pembimbing kalian selama masa orientasi."

Beberapa siswa tertawa saat mendengar kata Idiot.

"YA! Tega sekali kau Chagi-ya. Mereka malah menertawakanku." Minho cemberut.

"Fokuslah pada Tugas!" Jinri menggertakan giginya.

"Baiklah, baiklah." Ucap Minho terkesan meremehkan. Ia kembali menatap barisan dihadapannya. "Jadi Hoobae, dihari pertama kalian ini, aku dan Jinri akan mengajak kalian mengelilingi sekolah ini. Kami akan memperkenalkan Sekolah ini kepada kalian. Lalu setelah itu kita akan masuk ke salah satu ruang kelas. Disana, aku dan Jinri akan menjelaskan apa saja yang harus kalian lakukan selanjutnya. Apa kalian siap?"

"SIAP!" Teriak semua yang berada di barisan depan Minho.

"Bagus." Minho melebarkan senyumnya. Bahkan hingga senyuman itu menyentuh matanya.

Minho dan Jinri kemudian memperhatikan barisan lain. Melihat apakah Osis pembimbing mereka sudah selesai menjelaskan atau tidak. Akhirnya, ketika beberapa barisan mulai berkeliling, barulah Minho memerintahkan barisannya untuk mengikutinya berkelilinga. Minho memimpin didepan sedangkan Jinri mengawasi dari beelakang.

"Aku heran kenapa mereka tidak menjadikan kita semua satu kelompok saja saat berkeliling. Setidaknya hanya satu orang yang harus bicara." Nayeon mendengar seorang Yeoja yang berada didepannya berbicara kepada Yeoja disebelahnya. Nadanya seperti mencibir.

"Kenapa kau harus heran. Tentu saja itu karena tidak semua siswa akan dapat mendengarkan jika hanya satu orang yang menjelaskan. Lagipula, terlalu susah mengatur barisan jika terlalu banyak orang. Para Osis pasti akan kualahan." Yeoja yang satunya menjelaskan dan Yeoja yang sebelumnya bungkam.

Love of My Life | JINAYEONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang