Seorang Namja bersurai Hitam pekat tengah terbaring di sebuah ranjang di salah satu Ruang Perawatan di Rumah Sakit terbesar Seoul. Namja tampan berbahu lebar ini tinggal di Daegu. Dan orangtuanya membawanya ke Rumah Sakit Seoul hanya karna ia terkenan demam. Mereka terlalu berlebihan. Namun itu dilakukan karna Namja ini adalah anak semata wayang mereka. Satu-satunya pewaris untuk semua harta dan kekayaan yang sudah mereka dapatkan dengan susah payah.
Berkali-kali Namja yang bernama Seokjin itu menghela nafasnya bosan. Ia tak bisa melakukan apapun disini selain berbaring, tidur, dan makan bubur yang disediakan oleh Rumah Sakit. Dan asal tahu saja, rasanya sangat buruk. Seokjin tak tahu apakah ada orang sakit yang bisa menghabiskan Bubur itu atau tidak. Seokjin sudah berada disini sejak kemarin sore. Bibi Lee menelpon orangtua Seokjin ketika menyadari bahwa suhu tubuh Seokjin diatas suhu normal. Saat itulah ia dibawa kesini.
Seokjin ingat Nayeon juga pernah terkena demam. Namun Orangtua Nayeon tidak membawanya ke Rumah Sakit seperti yang dilakukan orangtuanya. Saat itu Nayeon hanya dibaringkan di ranjang sempit dirumahnya dan dikompres dengan air hangat dan keesokan harinya Nayeon sembuh. Seokjin bertanya-tanya kenapa ia juga tidak diperlakukan seperti itu. Ia bosan disini. Ia merindukan Nayeon. Bahkan sejak kemarin. Rasanya aneh bagi Seokjin karna ia tak bertemu Nayeon. Meskipun hanya sehari saja. Bahkan kurang.
"Bibi Lee." Sorak Seokjin ketika melihat seseorang yang familier dimatanya memasuki ruang perawatannya.Seokjin tentu saja tidak sendirian disini. Namja itu dijaga oleh pengasuhnya. Lee Sunkyu. Yeoja paruh baya itu tadinya keluar untuk mencari makanan di Kantin Rumah Sakit.
"Kau sudah bangun Seokjin-ah?" Tanya Bibi Lee. Hanya pertanyaan Retoris tentu saja. Jika Seokjin memang belum bangun, tentu Namja itu tidak akan bisa bersorak bukan?
Seokjin mengangguk kemudian merengek. "Aku ingin pulangg..."
"Apa kau sudah merasa lebih baik?" Tanya Lee Sunkyu. Seokjin mengangguk. Sunkyu meraba dahi Seokjin. Sudah tidak panas lagi. "Kalau begitu tunggu sebentar. Aku akan memanggilkan Suster untuk memastikan apakah kau sudah diperbolehkan pulang atau tidak." Lagi-lagi Seokjin mengangguk.
Sunkyu memencet sebuah tombol yang terletak di meja nakas dekat ranjang pasien. Itu adalah tombol pemanggil Suster saat keadaan darurat. Beberapa saat setelah Sunkyu memencet bel itu, seorang Suster datang.
"Ada yang bisa saya bantu?"
"Panasnya sudah turun. Apa dia boleh pulang?" Tanya Sunkyu.
"Saya akan memeriksanya terlebih dahulu." Ucap Suster itu lalu segera melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap Seokjin. "Dia sudah sembuh. Anda boleh membawanya pulang."Suster itu mengumumkan. "Tuan dan Nyonya Kim sudah membayar semua biaya administrasinya. Tapi mereka meminta kami memberikan kabar terbaru terkait perkembangan kesehatan Putra mereka. kau keberatan jika kau yang memberitahu kepada mereka bahwa Putra mereka sudah pulang?"
"Tidak sama sekali. Kalau begitu Terima Kasih Suster." Ucap Sunkyu. Ia mulai merapikan barang yang ia bawa ke dalam tasnya.
"Kalau begitu, saya permisi." Izin Suster itu yang ditanggapi dengan anggukan oleh Sunkyu. Suster itu kemudian segera pergi.
Seokjin segera bangun dan mengambil baju yang disodorkan oleh Lee Sunkyu lalu menggantinya di Kamar Mandi. Kemudian mereka berjalan keluar Rumah Sakit untuk menunggu Taksi yang sudah dipesannya untuk mengantar mereka pulang. Sunkyu menelpon Nyonya Kim sembari menunggu Taksi, namun Nyonya Kim tidak menjawabnya. Sepertinya dia sibuk. Jadi Sunkyu mengiriminya pesan yang mengatakan bahwa Seokjin sudah sembuh dan akan pulang.
Seokjin sampai dirumah sekitar pukul 03.42 sore. Ia ingin menemui Nayeon karna ia sangat merindukannya. Tapi Sunkyu meminta Seokjin beristirahat saja jika Seokjin ingin bersekolah besok. Seokjin tak punya pilihan lain selain menurut. Meskipun ia sudah beristirahat seharian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love of My Life | JINAYEON
FanficSUMMARY: Dalam Persahabatan, akan selalu ada salah satu Pihak yang Jatuh Cinta kepada Pihak Lainnya. Jika kau cukup beruntung, Kedua Pihak akan saling mencintai. Namun jika kau tidak beruntung, Kau harus memendam perasaan yang kau rasakan demi menja...