Pikiran Nayeon tak tenang sesampainya dirumah. Pikirannya terus-menerus memperlihatkan gambaran wajah tidak senang Seokjin. Apakah Seokjin marah padanya? Apakah Seokjin cemburu? Well, mereka bukanlah sepasang kekasih. Jadi tidak ada alasan bagi Seokjin untuk cemburu. Lagipula, Seokjin sudah punya Irene, kenapa ia harus cemburu pada Nayeon? Lalu apa penyebab wajah tidak senang itu?
Beruntung Nayeon tidak bertemu dengan Seokjin lagi hari itu. Karna Nayeon tiba dirumah pukul 6 kurang 30 menit. Ia segera mandi dan mengganti pakaiannya lalu pergi ke alun-alun kota dengan Ibunya. Nayeon belum selesai menyalin materi, tapi ia tidak mempermasalahkannya. Itu bukan tugas sekolah yang harus ia kumpulkan keesokan harinya.
Saat keluar dari rumahnya, Nayeon tak melihat Seokjin. Mungkin Seokjin sedang berada di dalam rumah. Tak mungkin Seokjin belum pulang dari Taman. Karna Nayeon tahu, Seokjin sudah tidak diizinkan keluar rumah lagi setelah pukul 6 sore. Meskipun terkadang Orangtuanya belum pulang saat itu, Seokjin tetap patuh dan tidak keluar rumah setelah pukul 6 sore.
Nayeon tidak terlalu merasa was-was lagi seperti saat dirumah. Entah kenapa saat ini ia tak ingin bertemu Seokjin untuk sementara. Ia sangat takut meskipun ia sendiri masih tak tahu kenapa ia merasa takut. Ini terasa seperti Nayeon adalah pacar Seokjin dan dia tertangkap basah selingkuh dengan Jungkook.
Bicara tentang Jungkook, Nayeon jadi ingat Namja tampan bergigi kelinci itu pernah mengatakan bahwa ia akan ke alun-alun kota untuk membeli Tteokbokki malam ini. Dan itu juga membuat Nayeon ingat Namja bersurai coklat itu mengatakan bahwa ia kembali bukan karna Tteokbokkinya. Melainkan karna dirinya. Nayeon kembali merasakan pipinya menghangat. Karna Suatu alasan, Nayeon sedikit berharap Jungkook akan datang.
Tapi Jungkook tidak datang. Nayeon tidak tahu kenapa, tapi Namja itu tidak datang.
*****
Keesokan harinya, Nayeon terduduk sebentar setelah mengikat tal sepatunya. Ia akan berangkat sekolah pagi ini. Hanya saja ia menunggu seseorang. Atau yang lebih tepatnya, ia sedang menunggu Seokjin memanggilnya seperti biasa. Namja itu biasanya memanggilnya saat ia sedang memasng sepatunya. Namun kali ini tidak ada tanda-tanda Seokjin akan memanggilnya. Apa Seokji terlambat terbangun? Atau ia sudah berangkat lebih dulu?
Bisa jadi begitu. Mungkin Seokjin memang marah padanya sehingga Seokjin tak mau melihatnya lagi. Itulah kenapa Seokjin berangkat lebih awal bersama orangtuanya alih-alih naik Bus dengan Nayeon seperti biasanya.
Namun itu bukanlah yang sebenarnya terjadi. Itu hanya dugaan Nayeon. Karna pada kenyataannya, Nayeon melihat Seokjin sedang duduk di depan pintu rumahnya ketika memutuskan untuk menunggu Bus sekolah diluar rumah sendirian.
Seokjin mengangkat kepalanya saat Nayeon keluar. Namja itu tidak bicara, tapi ia berdiri ketika melihat Nayeon. Seokjin tetap bungkam bahkan saat Bus sudah datang. Atau saat mereka sedang berjalan ke kelas. Seokjin bahkan tidak ke kelas Irene terlebih dahulu hari ini. Ia langsung ke kelas dengan Nayeon. Namun ia masih bungkam. Dan ekspresi wajahnya sangat tidak enak untuk dilihat. Begitu masam.
"Hai Nayeon." Sapa Sana pada Nayeon setekah Nayeon duduk.
Nayeon hanya mengangguk. Entah kenapa, karna kebungkaman Seokjin, ia malah ikut enggan membuka mulutnya.
"Ada apa dengan wajah itu?" Tanya Sana setelah melihat Seokjin.
Nayeon hanya mengangkat bahu dan menggeleng pertanda tidak tahu.
"Well, aku memang tidak tau apa yang terjadi. Tapi kuharap masalah kalian cepat selesai. Wajah Seokjin benar-benar tak enak dipandang saat ini." Bisik Sana.
Nayeon mengangguk setuju. Mungkin Nayeon sebaiknya menjelaskan semuanya dari awal. Entah kenapa, tapi Nayeon merasa mempunyai kewajiban untuk melakukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love of My Life | JINAYEON
FanfictionSUMMARY: Dalam Persahabatan, akan selalu ada salah satu Pihak yang Jatuh Cinta kepada Pihak Lainnya. Jika kau cukup beruntung, Kedua Pihak akan saling mencintai. Namun jika kau tidak beruntung, Kau harus memendam perasaan yang kau rasakan demi menja...