Chapter 06: [Perburuan Terakhir dan Perpisahan]

304 41 12
                                    

"Kita berangkat!"

*Zuung!*

Dalam sekejap kami berpindah ke padang rumput yang berada tak jauh dari ibukota. Di sini, para player telah berkumpul dan mulai berburu. Wajar saja, karena padang rumput ini adalah 'hunt zone' yang cukup populer.

Baiklah, saatnya kita memulai perburuan ini.

Seekor 'gigantic boar' baru saja ter-spawn disini. Ini kesempatan yang bagus!

*zraatt!!!!*

*zraatt!!!*

*zraatt!!!*

*zraatt!!!*

*zraatt!!!!*

*hiiikkk!!!!*

Bersamaan dengan lintasan cahaya biru, tubuh babi hutan tersebut terbelah menjadi dua bagian. Pedangku membelahnya secara vertikal berkali-kali. Pekikan penuh kesakitan terlontar dari mulutnya. Babi hutan yang malang itu berubah menjadi debu berwarna keemasan. Sebenarnya, aku hanya menggunakan 10% dari kekuatanku karena player lain pasti akan curiga jika aku membunuh mob ber-HP tinggi seperti gigantic boar hanya dengan sekali tebas. Terlebih lagi, saat ini aku menggunakan 'level bar' palsu sehingga para player lain menganggapku sebagai player berlevel 25.

"Dapat satu," ujarku sambil memungut drop item dari babi hutan itu yang berupa 16 buah 'raw boar meat.'

Kemudian beberapa ekor rusa bertanduk muncul tak jauh dariku. Itu adalah 'magical horned deer.' Aku harus cepat membunuh mereka sebelum didahului oleh player lain.

Aku mencoba mendekati mereka secara diam-diam, tetapi tampaknya sistem AI milik mereka menyadari keberadaanku. Mereka segera menggerakkan kaki mereka yang ramping dan lincah itu. Aku, Kira, dan Erlia segera membentangkan sayap kami dan terbang mengejar mereka.

"Sial! Mereka cepat sekali!" ucapku.

"Aku takkan melepaskan kalian!" seru Erlia sambil mengeluarkan busurnya dan membidik mereka. Anak panah melesat dengan mulus dari tali busurnya dan menancap tepat di kaki kanan salah satu rusa.

"Sial! Aku hanya dapat satu!" gerutu Erlia.

"Tidak apa-apa, itu sudah cukup," sahutku sambil mendarat dan melipat sayapku, kemudian diikuti oleh Erlia dan Kira.

Aku mengayunkan pedangku dan bersamaan dengan suara tebasan logam, rusa tersebut hancur menjadi debu berwarna keemasan dan hanya menyisakan 2 buah 'raw deer meat.'

Kemudian aku melihat seekor kuda bertanduk sedang merumput beberapa meter dariku, itu adalah unicorn. Aku segera membentangkan sayapku dan mengepakkannya. Dengan cepat aku terbang ke arahnya, diikuti oleh Kira dan Erlia.

"Kau tidak akan kulepaskan!!!"














*****************












Hitungan mundur menuju shutdown:

00:05:06 (waktu dunia nyata)

00:20:24 (waktu Legend of Minecraft)

Hampir tengah malam. Hanya tersisa dua puluh menit sebelum shutdown. Aku harus membuat momen ini menjadi berharga. Aku memantapkan hatiku dan memanggil para floor guardians.

"PARA FLOOR GUARDIANS!!!! BERKUMPULLAH DI LANTAI 10 SEKARANG!!!! ADA HAL PENTING YANG INGIN KUSAMPAIKAN PADA KALIAN!!!!"

Beberapa detik kemudian, kesembilan floor guardians telah berada di hadapanku. Mereka semua segera menunduk dengan hormat kepadaku.

RE: HerobrineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang