Chapter 02: [Paladin Tower]

544 66 13
                                    

Aku mengerjap-ngerjapkan mataku. Tidak ada perbedaan. Yang kulihat hanyalah warna putih. Kecuali lambang matahari berwarna kuning yang berada tepat di bawah kakiku, dan kini aku melihat seorang gadis berambut hitam kecoklatan dan dibiarkan tergerai bebas sedang berdiri tak jauh dariku. Kemudian bola matanya yang berwarna biru cerah menatap ke arahku. Ia tampak seperti gadis Eropa pada umumnya. Perbedaannya hanya satu, yaitu sepasang sayap putih yang terpasang di punggungnya. Gadis itu adalah penjaga lantai kelima dari Paladin Tower, Arch.

Entah kenapa, itu sedikit mengingatkanku pada memori lamaku.




************







"Wah, dia NPC yang hebat!"

"Baiklah, aku akan menamainya Arch!"

"Hah? Itu tidak jauh berbeda dengan nickname-mu! Kau sangat tidak kreatif!"

"Setidaknya aku tidak lemah sepertimu, AoSuzaku-kun."

"Hah?! Apa maksudmu? Aku tidak lemah!"

"Jika kau tidak lemah, mengapa kau bisa dikalahkan oleh sekelompok Dark-Minion?"

"Hei, itu 'kan dulu! Sekarang aku sudah jauh lebih kuat!"

"Dulu dan sekarang tidak ada perbedaannya. Kau tetaplah lemah."

"Apa katamu?! Hei! Kemari kau!"

"Hahaha, cobalah tangkap aku jika kau bisa."












***************











"Archangel-sama..."

Aku berucap pelan, sangat pelan. Hingga Arch yang jaraknya hanya terpaut setengah meter dariku sekalipun tidak dapat mendengarnya.

Rasa pedih kembali muncul di hatiku. Kilasan memori mulai memenuhi pikiranku. Kenangan-kenangan indah itu telah hilang, hanya karena masalah sepele.

Tetapi terus menyesali masa lalu bukanlah pilihan yang tepat. Aku harus mengangkat kepalaku dan memandang ke masa depan.

"Selamat datang kembali, AoSuzaku-sama!"

Aku terkejut dan segera kembali ke masa kini, dimana aku sedang berdiri di altar pemanggilan ini.

"Ah! Y-ya. Aku kembali, Arch," ucapku dengan terbata-bata.

"Ada apa denganmu, AoSuzaku-sama? Kau sepertinya sedang memikirkan sesuatu," ucap Arch dengan tatapan cemas.

"Tidak apa, Arch. Aku hanya teringat dengan masa lalu. Aku baik-baik saja," ujarku sambil tersenyum.

"Baiklah kalau begitu," ujarnya sambil menyunggingkan senyum yang amat manis.

Seketika jantungku berdetak sedikit lebih kencang. Meskipun di dunia ini segalanya berbentuk kubus, tetapi mob, NPC, player, matahari, dan awan tetaplah berbentuk seperti di dunia nyata. Meskipun Arch hanyalah sebuah NPC, tetapi ia terlihat sangat realistis, seperti gadis sungguhan.

"Kami merindukanmu, AoSuzaku-sama. Kau sudah pergi selama sebulan, kau tahu?"

"Ah, ya. Maaf tentang itu. Aku punya sedikit urusan di dimensi lain."

Satu hari di dunia nyata adalah satu bulan di dunia ini. Karena itulah Arch merasa aku sudah pergi selama satu bulan.

"Tidak apa, AoSuzaku-sama."

Kemudian aku dan Arch menuju lantai 10. Lantai teratas di Paladin Tower, dan juga merupakan tempat dimana kursi takhta milikku berada.

Kalian tentu bertanya-tanya, apakah aku sepenting itu sehingga aku memiliki kursi takhta?

Jawabanku adalah ya. Di game VRMMORPG ini, nasibku berbalik 180 derajat. Di kota ini, aku adalah seorang Lord. Karena ini adalah kota yang kubangun bersama dengan Archangel-sama, sebelum ia meninggalkan game ini.

Tak lama kemudian, kami tiba di lantai 10. Dengan segera aku berjalan menuju kursi takhta milikku, sementara dua NPC yang menjaga lantai ini menunduk dengan hormat kepadaku.

Setelah tiba di kursi takhta, aku duduk dan berseru dengan keras. Sangat keras, hingga seisi Paladin Tower dapat mendengarnya.

"SELURUH FLOOR GUARD DI PALADIN TOWER!!!!!!!!!! BERKUMPULLAH DI LANTAI 10 SEKARANG!!!!!!! DEWAMU, LORD AOSUZAKU, TELAH MEMANGGILMU!!!!!!"

Tanpa memerlukan waktu lama, kesembilan guardian dari setiap floor di Paladin Tower telah berada di hadapanku, kecuali Arch yang berada di sampingku.

"Semuanya!!!! Beri hormat kepada AoSuzaku-sama!!!!!" ucap Arch dengan suara keras.

Seluruh NPC segera berlutut di hadapanku.

"Angkat kepala kalian!"

Mereka segera mengangkat kepala mereka.

"Aku akan melakukan boss Raid hari ini. Aku meminta empat orang untuk mendampingiku, yaitu Arch, Ren, Yuu, dan Ikarus! Apakah kalian bersedia?!"

Suaraku menggema ke segala arah.

"Tentu saja, AoSuzaku-sama," ucap Arch.

"Aku akan mendampingimu, AoSuzaku-sama," ucap seorang NPC pria berambut hitam pendek dengan sepasang sayap putih terpasang di punggungnya, Ren.

"Aku akan berusaha semampuku, AoSuzaku-sama," ucap seorang NPC pria berambut ungu sambil membenarkan letak kacamatanya, Yuu.

"Aku akan menghancurkan boss itu sampai ke tulang-tulangnya, AoSuzaku-sama!" ucap seorang NPC pria berkepala elang, Ikarus.

Aku tersenyum melihat semangat mereka, kemudian aku bangkit dari kursi takhtaku dan mengeluarkan sebuah kristal berwarna putih, Teleport Crystal.

"Baiklah, mari kita berangkat!!!"

to be continued

RE: HerobrineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang