Chapter 05: [Shutdown?!]

290 40 18
                                    

"Ayo kita kembali ke Paladin Tower," ucapku sambil mengeluarkan Teleport Crystal.

Kami berpindah tempat dengan sangat cepat menuju lantai teratas dari Paladin Tower. Kemudian kami langsung disambut oleh dua NPC kembar yang menjaga lantai ini.

"Selamat datang kembali, AoSuzaku-sama!" ucap salah seorang NPC yang merupakan seorang gadis. Ia berambut panjang sepunggung dan rambutnya berwarna kuning keemasan. Ia memiliki sayap peri. NPC ini bernama Erlia.

"Bagaimana boss raid-mu hari ini, AoSuzaku-sama?" ucap NPC satunya lagi yang merupakan seorang pemuda. Ia juga memiliki sayap peri. Sama seperti saudarinya, rambut pemuda ini berwarna kuning keemasan dan dipotong pendek. Ia bernama Kira.

"Agak merepotkan. Tapi cukup menegangkan," jawabku.

Mereka benar-benar kembar identik. Kurasa jika rambut Kira dipanjangkan seperti Erlia dan pakaian serta gaya rambut mereka disamakan, tidak akan ada yang bisa membedakan mereka.

"Baiklah. Arch, Ren, Yuu, dan Ikarus, kalian beristirahatlah. Aku ingin melihat pemandangan langit malam sebentar," ucapku sambil menuju lantai atap.

"Dimengerti, AoSuzaku-sama!" ucap mereka berempat dengan serentak.

Sabtu, 23 Maret 2030. 06:00 PM (waktu di dunia nyata)

Hari ke-15 musim panas tahun ke-48. 06:00 AM (waktu di Legend of Minecraft)

Cahaya matahari pagi menembus gorden jendela, membangukanku dari tidurku yang nyenyak. Aku membuka mataku dan mengerjap-ngerjapkannya.

Aku segera bangkit dari tempat tidurku yang berbentuk persegi panjang ini dan duduk untuk beberapa saat.

"Bahkan aku bisa tidur... disaat aku sedang tidur?"

Inilah kehebatan teknologi VRMMORPG saat ini. Para player dapat makan, minum, dan bahkan tidur di dalam game ini. Dunia ini terasa sangat nyata, walaupun sebenarnya dunia ini adalah dunia yang dibuat dengan menggunakan kecerdasan manusia.

Aku melangkah menuju jendela dan membuka gorden, kemudian pemandangan yang sangat indah menyambutku. Padang rumput yang sangat luas terhampar. Sapi dan domba sedang merumput dengan tenang. Kicauan burung menambah damai suasana.

"Ini sangat indah... Jika di duniaku, pemandangan seperti ini sangat langka. Baiklah, kurasa aku akan berburu pada hari ini.

Aku menjulurkan tangan kananku sambil memejamkan mataku.

"Inventory: Out: Bread."

Sepotong roti muncul di tanganku. Aku segera memakannya. Inilah cara kerja fitur 'inventory.' Player hanya perlu membayangkan benda yang ingin dikeluarkan, kemudian benda tersebut akan muncul dalam 2–5 detik. Jika player ingin menyimpan suatu benda, cukup katakan Inventory: In dan menyebutkan nama benda yang akan disimpan.

Setelah rotiku habis, aku segera berdiri dan mengenakan armor serta Lord Equipment milikku.

"Equip: BluePhoenix Helmet. Equip: Sacred Flame Armor. Equip: Sacred Phoenix Boots. Equip: Lord's Energy Balls."

Dalam sekejap tubuhku telah terlindungi oleh full armor berwarna biru. 8 buah bola energi berwarna biru muncul dan melayang-layang di sekitarku. Sekarang aku benar-benar tampak seperti seorang Lord.

Aku segera keluar dari kamarku dan menuju kursi takhta milikku. Para NPC yang kutemui di lorong menunduk dengan hormat kepadaku.

Tak lama kemudian, aku pun tiba di kursi takhtaku. Aku segera duduk. Tepat setelah aku duduk, sebuah lambang lonceng berwarna emas muncul dan melayang-layang di hadapanku.

"Notifikasi, huh?"

Aku segera menyentuh lambang tersebut dengan rasa ingin tahu. Dengan segera lambang itu berubah menjadi sebuah persegi panjang berwarna hitam dengan tulisan berwarna putih berada di tengahnya. Isi dari message tersebut membuatku terbelalak.

-Notification

From: RGR Progress & Team Mojang

Due to a personal problem, all server in this game will shutdown at 07:00 PM (real world time).

Countdown:

00:45:00

Tanpa sadar aku menitikkan air mata. Game ini adalah satu-satunya yang bisa membuatku bahagia, tetapi tak lama lagi game ini akan di-shutdown. Game ini sudah seperti keluarga bagiku, dan aku tak ingin melepaskannya. Tapi aku tidak mungkin bisa lari dari kenyataan untuk selamanya.

Ini adalah momen-momen terakhirku di dunia virtual ini. Aku harus membuat momen ini menjadi berharga bersama para NPC buatanku. Hanya orang bodoh yang menangisi kepergian kumpulan data, tapi aku tidak peduli. Aku akan melakukan perburuan terakhir bersama dengan Erlia dan Kira.

"Ada apa, AoSuzaku-sama?" tanya Erlia yang mulai heran dengan sikapku saat membaca notifikasi ini.

"Ah, bukan apa-apa," ucapku sambil menutup notifikasi tersebut. Untunglah helm biru ini dapat menyembunyikan air mataku.

"Ngomong-ngomong, aku akan berburu hari ini. Kau dan Kira ikutlah denganku."

"Baik, AoSuzaku-sama!"

Aku mengeluarkan teleport crystal dari inventory dan bersiap.

"Kita berangkat!"

*Zuung!*

to be continued











A/N:

Akhirnya UNBK selesai juga. Jadi mulai sekarang author akan update sesering mungkin.

Baca terus story ini ya!

Sampai jumpa di chapter selanjutnya!

RE: HerobrineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang