Chapter 08: [Masa Lalu Herobrine]

353 39 29
                                    

*whuuusshh*

Tak lama kemudian, aku membuka mataku yang tadi tertutup. Kini, aku berada di sebuah ruangan bercat merah tua dengan karpet berwarna merah terang membentang dari singgasana tempatku duduk hingga pintu berbahan kayu di ujung sana, kemudian barulah aku menyadari bahwa semua hal di dunia ini berbentuk kubus, kecuali para makhluk hidup. Dunia ini sama persis dengan game VRMMORPG yang dulu kumainkan, yaitu Legend of Minecraft.

"Selamat datang. Kau sudah kembali dari spirit dimension, Herobrine-sama?" ucap seorang gadis berambut oranye yang diikat dengan gaya ekor kuda. Matanya berwarna putih bersinar.

"Ya, Alexbrine." Perkataan itu terlontar dari mulutku begitu saja. Ah, kurasa lebih baik Herobrine saja yang bercakap-cakap dengannya. Lagipula aku tidak tahu apapun tentang dunia ini.

"Yang mulia sudah berhasil melakukan sihir penyatuan tubuh itu?"

"Ya. Tetapi tubuh mortal itu belum menyatu sepenuhnya dengan tubuhku."

"Dengan tubuh ini, yang mulia pasti akan bisa mengalahkan Entity-sama!"

"Tapi aku tidak yakin. Kutukan Dark Side dari Emperor telah menyerap sebagian besar energiku, dan sekarang kekuatanku tidak jauh berbeda dengan kekuatan seorang Demi-God."

H-hei, apa maksudnya semua ini? Kutukan? Dark Side? Demi-God? Dan siapa itu Entity-sama? Dan siapa yang bernama Emperor itu?

"Kau seperti bukan dirimu, yang mulia Herobrine. Kau adalah putra bungsu dari Lord Zero dan juga salah satu dari 8 Supreme Lords! Hamba yakin, yang mulia pasti bisa mengalahkan Entity-sama."

O-oi...

Aku semakin bingung. Siapa itu Lord Zero? Dan apa yang dimaksud dengan 8 Supreme Lords? Apakah itu semacam perkumpulan dewa?

"Kau benar. Seorang Lord sepertiku tidak pantas untuk mengatakan itu."

"Lalu apa rencana yang mulia selanjutnya?"

"Aku akan menyamar menjadi seorang adventurer bernama Kira dan berusaha untuk melindungi capital city."

"Tapi kurasa yang mulia harus memberi penjelasan kepada jiwa mortal yang berada di dalam tubuh yang mulia ini dulu," ucap gadis bernama Alexbrine itu.

"Kau benar... Baiklah, beri aku waktu sebentar."

"Silakan, yang mulia."

*zuung!*

Tiba-tiba aku telah berada di sebuah ruangan yang gelap dan berwarna hitam kelam, dengan Herobrine berdiri di hadapanku.

"Di-dimana ini?"

"Ini adalah alam bawah sadar kita, Shiro. Dengan begini kita akan lebih leluasa bercakap-cakap."

"Begitu... Baiklah. Tolong jelaskan padaku tentang hal yang kalian percakapkan tadi, Herobrine-san."

Herobrine menarik napas sejenak dan menghembuskannya, kemudian ia bersiap untuk menjelaskan.

"Dimensi MineRealm ini diciptakan oleh Lord Zero. Ia adalah dewa dari segalanya, magic caster terbaik, dan ayah dari segala elemen. Ia menguasai kedelapan magic element dan memiliki kekuatan fisik yang luar biasa. Jika kau tidak mengetahuinya, kedelapan magic element tersebut adalah api, air, angin, tanah, petir, es, cahaya, dan kegelapan. Ia jugalah yang mengalahkan Emperor, sang Demon of Spirit dalam Great Battle pertama yang menghancurkan setengah dari dimensi MineRealm. Tetapi Lord Zero berhasil memulihkan dimensi MineRealm hingga kembali seperti semula dengan menggunakan sihir tier kedua puluh lima, Time Rewind. Sebelum Emperor musnah, ia sempat mengutuk Lord Zero. Kutukan yang diucapkannya adalah anak sulung dan bungsu Lord Zero akan dikuasai oleh kegelapan dan kejahatan."

"Setelah mengalahkan Emperor, Lord Zero menikah dengan seorang Omnipotent Goddess bernama Hikari. Kemudian ia memiliki 8 orang anak. Dari yang tertua hingga termuda, Entity 303 Nightwoods, Pegasus Nightwoods, Dra Nightwoods, Terra Nightwoods, Fujin Nightwoods, Ignis Nightwoods, Aqua Nightwoods, dan yang terakhir adalah... diriku sendiri, yaitu Herobrine Nightwoods..."

"Kemudian kutukan Emperor terbukti. Kakak tertuaku, Entity, matanya tiba-tiba berubah menjadi semerah darah dan ia tiba-tiba..."

Herobrine terdiam sejenak.

"Ia tiba-tiba... membunuh ayah dan ibuku... kemudian pergi dari dunia para dewa, Sanctuary, dan menebarkan teror di MineRealm."

"Tunggu! Bukankah kalian para dewa adalah makhluk immortal? Bagaimana mungkin kalian bisa terbunuh?" potongku.

"Seorang dewa dapat menghancurkan imortalitas dewa lain yang lebih lemah dan membunuhnya. Dengan kata lain, seorang dewa dapat membunuh dewa lain yang kekuatan dewanya lebih lemah," sahut Herobrine.

"Jadi begitu... baiklah. Lanjutkanlah, Herobrine-san."

Ia pun melanjutkan penjelasannya.

"Aku dan keenam kakakku yang lain mengejarnya ke MineWorld dan berusaha menghentikannya. Kemudian terjadilah Great Battle kedua. Aku dan kakak-kakakku berusaha sekuat tenaga, tetapi Kak Entity terlalu kuat. Kami terpojok dan tiba-tiba aku kehilangan kendali atas tubuhku. Kemudian aku... aku..."

Ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Aku membunuh keenam kakakku yang lain. Saat aku sadar, mereka telah mati bersimbah darah dan Kak Entity telah menghilang. Aku sungguh panik, takut, dan tidak tahu apa yang telah kulakukan. Sepertinya kutukan itu terbukti, aku benar-benar dikuasai oleh kegelapan."

"Kemudian aku melarikan diri ke dimensi ini, Netherworld, dan membangun istana di sini. Para manusia yang menemukan jasad keenam kakakku mengira aku telah bersekongkol dengan Kak Entity dan menjulukiku sebagai Demon Lord. Seandainya... seandainya aku bisa mengendalikan kekuatan jahat dari kutukan itu... kakak-kakakku pasti... masih..."

*greb*

Aku memegang bahu Herobrine.

"Semua ini bukan salahmu. Semua ini adalah salah Entity. Jangan menyalahkan dirimu sendiri. Jangan terus menyesali masa lalu. Bukankah kau membawaku ke dimensi ini karena kau ingin kita mengubah takdir dimensi ini?" ucapku sambil tersenyum.

"Terima kasih, Shiro," ujar Herobrine sambil tersenyum.

Kemudian aku melepaskan tanganku dari bahu Herobrine.

"Sebenarnya, aku juga sama sepertimu. Aku juga kehilangan seseorang yang sangat penting... karena sebuah kesalahan fatal."

"Seseorang yang sangat penting? Siapa maksudmu?"




to be continued

RE: HerobrineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang