Chapter 18: [Pertemuan Kembali yang Mengharukan]

151 18 17
                                    

Ketika kami hendak pulang, mataku menangkap sebuah tembok megah yang tampak di kejauhan. Otakku mencoba menggali, menelusuri tiap berkas memori. Tak lama kemudian, aku mengenali tembok tersebut. Itu adalah tembok pelindung dari Paladin City!!! Ini adalah benua Rain!!!

Aku pun berlari, mendekati tembok megah tersebut. Samar-samar, aku mendengar Crimson dan Herobrine memanggilku.

"Tu-tunggu, Shiro!!! Kau mau pergi ke mana?!"

"Herobrine-sama!!! Anda mau ke mana?!"

Panggilan-panggilan itu terus terdengar. Namun, aku mengabaikan panggilan mereka dan berlari secepat yang kubisa, hingga tak menyadari bahwa aku telah menggunakan kekuatan milik Herobrine-sama. Aku tak memikirkan konsekuensi atas perbuatanku. Aku tak memikirkan hukuman apa yang akan menimpaku karena telah seenaknya mengambil alih tubuh salah satu Supreme Lord. Aku hanya memikirkan satu hal.

"Paladin City!!! Itu Paladin City!!! Arch, Erlia, Yuu, Ikarus, dan para floor guardians lainnya pasti ada di sana!!! Aku masih bisa bertemu dengan mereka sekali lagi!!!"

Aku terus berlari, kian lama kian cepat. Elemen petir milik Herobrine-sama menambah kecepatan lariku. Jarak antara kami dengan tembok megah itu semakin memendek, dan akhirnya kami tiba di gerbang masuk Paladin City. Dua orang penjaga gerbang berzirah dan bersenjatakan pedang pun menyambut kami dengan pertanyaan.

"Mengapa kalian terburu-buru?"

"Ka-kami harus pergi ke Paladin Tower ...," ucapku dengan terbata-bata sembari berusaha mengatur napasku. Meski Herobrine-sama adalah dewa, tetap saja saat ini ia sama kuatnya dengan seorang demi-god akibat kutukan yang ditimpakan kepadanya.

Seketika, dua pasang mata milik kedua prajurit itu membelalak. "Kami mewakili seluruh penduduk Paladin City mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya. Kalian tidak bisa memasuki menara suci itu!!! Itu adalah tindakan yang sangat terlarang!!!"

Aku pun sudah tak sabar lagi. Petir menyambar tepat di hadapan kedua prajurit tersebut, membuat mereka melompat ke belakang akibat terkejut. Tubuh mereka gemetaran akibat aura yang kupancarkan. Perlahan, keringat dingin mengaliri pelipis mereka.

"Herobrine-sama!!! Apa yang anda lakukan?!" Suara Crimson kembali terdengar, tetapi sekali lagi aku mengabaikannya. Aku tak peduli terhadap apapun untuk saat ini. Aku hanya ingin bertemu dengan para floor guardians!!

"Sial!!! Bagaimana ini?!"

"Aura yang kuat ini .... Dia tampaknya bukan pengembara biasa!!"

"Kita harus mengirim sinyal permintaan tolong kepada para floor guardians dari Paladin Tower!!"

"Baik, lakukan secepatnya!!"


Paladin Tower.

Suara alarm mengejutkan para floor guardians. Di salah satu lantai, sebuah portal berwarna kemerahan muncul dan menjatuhkan sebuah kristal yang terus memancarkan cahaya merah darahnya.

Sang penjaga dari floor tersebut yang bernama Arch Blizzard Frostium memungut kristal itu. Mata beriris biru miliknya menatap dengan tatapan serius. "Sinyal permintaan bantuan?"

Arch menyentuh kristal tersebut dengan tangannya yang putih dan ramping. Sebuah jendela berlatar belakang silver muncul dari dalam kristal itu. "Dari ... para penjaga gerbang utara kota?"

RE: HerobrineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang