bagian 1 : marriage

34.1K 649 21
                                    

It's Ok I Love You



- yang lebih baik daripada terus terpuruk adalah pasrah, sabar, karena waktu terus berjalan dan kita tak boleh tinggal-

****
Sudah seminggu Sasha berada di kediaman Diafakhri. Dia resmi menyandang status istri Iqbaal Diafakhri Ramadhan. Rumah tiga lantai dengan dominasi warna kuning itu menambah kesan mewah dan elegan itu kini menjadi tempat tinggalnya bersama sang suami.

Tak bisa dipungkiri bahwa keduanya memang sangat serasi, Iqbaal dengan badan tegap dan senyum manisnya dengan Sasha yang cantik, putih, smart dan body goals membuat keserasian keduanya semakin kuat.

Tok tok tok

Setelah mengetuk pintu, Sasha segera masuk ke ruangan Iqbaal, lebih tepatnya kamar sekaligus ruang kerjanya. Ya, mereka memang tidak pernah sekamar sejak mereka menikah, dan seperti biasa Sasha tidak harus menunggu Iqbaal untuk bilang 'masuk' untuk segera masuk ke ruangan itu.

Iqbaal sangat minim bicara dengan Sasha atau orang lain. Dingin, angkuh ya itu adalah gambaran yang cocok untuk pria itu.

Tapi itu tidak pernah masalah untuk Sasha dia seorang mantan psikiatri tentu sudah biasa untuk menangani berbagai macam sifat dan kelainan manusia tak terkecuali Iqbaal, tapi kadang Sasha merasa lelah karena suaminya itu bahkan tidak menunjukkan perubahan apapun dan bisa dibilang makin parah.

" Makanlah, kamu bahkan seperti zombie belakangan ini," tutur Sasha seraya menaruh nampan berisi makanan dimeja kerja Iqbaal.
Bahkan Iqbaal sama sekali tidak mempedulikannya dia tetap berkutat dengan laptopnya.

"Kamu tau pasti alasannya kan! Bahkan aku membenci pernikahan ini", balas Iqbaal dengan nada sinisnya.

Deg!

Bahkan Iqbaal tidak tau kalimatnya itu menyakiti istrinya. Sasha bahkan sering mendengar ucapan barusan dari mulut Iqbaal malah kadang lebih sadis tapi selalu saja masih terdengar menyakitkan ditelinganya.

"Anda tau tuan? Bahkan saya tidak ingin berada disini, semua ini terlihat sangat megah memang bahkan semua orang mungkin menginginkannya-," Sasha menjeda ucapannya, merasakan sesak yang menghimpit hatinya.

"Tapi mereka hanya tidak tau siapa penghuni rumah ini sebenarnya. Bahkan mimpi dan harapanku pun terkikis disini. Nyonya Vanesha Diafakhri, itu terdengar mengerikan ditelingaku" lanjutnya.

Matanya memerah menahan air yang menggenang dipelupuk matanya. Sasha menggeleng cepat, tidak seharusnya dia terbawa emosi seperti itu. Iqbaal mungkin sering mengatakan hal buruk pada Sasha tapi Sasha tidak pernah membalasnya dengan amarah, dia selalu bisa menahannya, tapi entah kenapa sekarang dia malah terbawa emosi.

Flashback on

Malam itu Sasha berlarian di koridor rumah sakit karena papanya dikabarkan kritis.

Sasha mendapati mamanya menangis didepan UGD.

" Ma...., -"
Ucapan Sasha terpotong kala mamanya datang memeluknya dengan isakan.

" Kamu harus menikah sayang, mama minta maaf, mama tau ini menyakitimu. Lihatlah papamu nak, sungguh mama sangat mencintaimu. Mama bahkan tidak bisa melihatmu hidup dengan kekurangan," ucap sang mama mempererat pelukannya dan isakan yang menjadi.

Ya, papa Sasha sudah dua minggu dirawat karena serangan jantung yang menimpanya. Dadanya penuh dengan alat-alat medis dan mengalami koma. Dan itu bermula saat beliau mendapat kabar bahwa perusahaan kolaps dan hutang perusahaan menumpuk, bahkan yang lebih menyakitkan adalah itu ulah sahabat papanya sendiri, sejak saat itulah kondisi papanya memburuk.

It's Ok, I love You ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang