bagian 45.1 : Dont [end]

6.2K 320 142
                                    

Playlist : I promise You-NSYNC


It's Ok I Love You

🌹

🌹

🌹

~Tuhan sudah memiliki garis takdir setiap makhluknya, awal dan akhir bagian dari rencana yang sudah digariskan~


****

Denting jarum jam menimbulkan suara gaduh dalam keheningan ruangan Sasha, Iqbaal masih setia disana, tatapannya nampak kosong. Menatap lurus kedepan dimana Sasha tak boleh disentuh siapapun.

Tubuh Sasha masih sama, terbaring lemah diatas bangkarnya, wajahnya dan seluruh tubuhnya nampak seputih kertas, aliran darah seolah berhenti mengalir. Tentu saja, dia sudah kehilangan nafasnya, kehilangan hidupnya, bahkan sejak setengah jam yang lalu.

Nicholas juga nampak tak berdaya dengan keadaan ini, dia hanya bisa diam mematung dengan pandangan sayu ke arah mata Sasha yang terpejam.

Hatinya remuk, seolah dunianya ikut runtuh bersama hilangnya detak jantung Sasha, rasanya tak dapat lagi didefinisikan bagaimana rapuhnya kedua orang ini.

Iqbaal, kehilangan istri, dunia, dan ibu dari anaknya. Kehilangan belahan jiwanya, dan Nicholas kehilangan penyemangatnya, sinarnya juga kasihnya.

Adakah yang lebih buruk dari yang mereka alami?

Setelah gagal menjaga wanitanya, kemudian harus dihadapkan dengan wanita itu yang ternyata disiksa dan menutup mata dengan segala rasa sakit yang dialaminya. Adakah yang lebih sakit dari ini?

Terdengar lagu suara dering ponsel Iqbaal untuk yang kesekian kalinya, namun Iqbaal sama sekali enggan untuk menyentuhnya bahkan meliriknya saja tidak.

Biarkan saja, telinganya bahkan tuli, tak dapat mendengar apapun kecuali nafas Sasha yang tercekat dan detak jantung yang kian melemah. Semua itu seperti sebuah kaset rusak yang terus berputar ulang dalam otaknya.

Bahkan mungkin, kesadaran Iqbaal hilang bersamaan nyawa Sasha yang telah pergi. Iqbaal mungkin sudah terjerat dalam belenggu kematian Sasha.

Mati?

Tidak dia masih hidup.

Ini mimpi.

Dia akan bangun.

Tertawa lagi dan akan memberi ASI untuk bayi kami.

Seolah mantra, kalimat itu pula yang selalu terngiang dan diputar ulang dalam hati, dan pikirannya.

Sekeras itu Iqbaal menyangkal dan sekeras itu pula dia seakan kehilangan sisa kewarasannya. Bahkan, dia melupakan Reynand yang tadi menangis ketika dibawa pulang Steffi dan Bastian.

Apakah harus sesulit ini hidup yang akan dilaluinya, bahkan ketika dia harus kehilangan hartanya dia tak akan pernah menjadi gila, dia tak peduli, bahkan jika saja seluruh kekayaannya dapat digunakan untuk membeli ulang nyawa Sasha dia akan melakukannya.

It's Ok, I love You ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang