⚠⚠WARNING⚠⚠⚠
✅21++++✅
"Anda tau tuan? Bahkan saya tidak ingin berada disini, semua ini terlihat sangat megah memang bahkan semua orang mungkin menginginkannya-
"-tapi mereka hanya tidak tau siapa penghuni rumah ini sebenarnya. Bahkan mimpi dan harap...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-ternyata bahagia sesederhana tangan yang saling berpegangan erat dan tak saling melepas lagi-
**** Hari sudah gelap dan dua manusia itu masih menikmati mimpi indahnya dibawah selimut tebal dan pelukan hangat masing-masing. Saling merasakan nyaman dari rindu yang terpendam.
Iqbaal dan Sasha baru sampai di mansion mereka setelah menempuh jarak sekitar satu jam, Iqbaal juga sudah memberikan alamatnya ke Nicholas barangkali akan berkunjung karena mereka akan memutuskan untuk tinggal beberapa hari lagi disini.
Saat baru datang tadi mereka memutuskan untuk segera istirahat karena Iqbaal juga lelah setelah susah tidur beberapa bulan terakhir ini, ditambah juga luka ditubuhnya yang membuatnya merasakan nyeri.
Bastian juga memutuskan untuk menginap di hotel sebelum menemui temannya itu, Sasha sudah mengajaknya untuk tinggal bersama tapi dengan cepat ditolak oleh Bastian, karena dia tidak mau mengganggu pasangan yang baru balikan itu. Bisa-bisa dia menjadi cacing kepanasan melihat kemesraan pasangan itu disetiap sudut rumah.
Tok tok tok
Pintu kamar diketuk dan membuat Sasha sedikit menggeliat.
Tok tok tok
Terdengar bunyi ketukan lagi dan Sasha mencoba untuk mengumpulkan kesadarannya, sedangkan Iqbaal masih tertidur pulas dan damai.
Sasha menatap suaminya sekilas kemudian dengan hati-hati melepas rangkulan tangan Iqbaal diperutnya.
Sasha membuka pintu dan mendapati wanita paruh baya berdiri disana.
"Maaf nyonya mengganggu, tapi makan malam sudah siap," kata wanita paruh baya itu.
Sasha tersenyum ramah, "baiklah Bi Nani, terimakasih aku akan segera turun," kata Sasha kepada Bi Nani yang adalah pelayan mansion Iqbaal.
Bi Nani adalah pelayan sekaligus pengurus mansion tersebut, dia juga orang Indonesia, Iqbaal menolongnya ketika Bi Nani luka parah akibat tabrak lari dan dia tidak punya siapapun di negara ini, Iqbaal membiayai seluruh pengobatannya dan menampungnya, karena Bi Nani pun tidak ingin kembali ke negaranya, disana dia juga tak punya siapapun.
Disini juga masih ada lima pelayan lagi yang membantunya, hanya saja mereka akan pulang setelah jam makan malam dan hanya Bi Nani yang akan tidur disini. Sasha tau semuanya dari cerita Iqbaal, dan Sasha beruntung memiliki suami berhati baik seperti Iqbaal, wanita paruh baya itu pun sudah dianggap keluarga olehnya.
