bagian 35 : Thanks...

6.9K 268 38
                                    


Playlist : Miracles-Axel Johasson

It's Ok I Love You

-bagaimanapun, Tuhan selalu punya cara untuk membuat senyum umatnya merekah bak mawar ditaman surga-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-bagaimanapun, Tuhan selalu punya cara untuk membuat senyum umatnya merekah bak mawar ditaman surga-


*** *

Kicauan burung seakan menjadi pengingat dalam tidur cepat Iqbaal ditambah hangat mentari yang menusuk kulitnya merambat masuk melalui kaca jendela ruang serba putih tersebut. Iqbaal mengerjap pelan matanya menyesuaikan sinar mentari yang menerang, Iqbaal tersentak ketika menyadari hari tlah berganti dan itu artinya..

Sasha....

Bibirnya seolah keluh ketika menyebut nama wanita yang ternyata kini masih tidur dengan damainya dihadapan Iqbaal. Iqbaal menunduk sedih dan meremas jemari lentik istrinya.

"Kenapa kamu belum bangun? Apa kamu tidak mau bangun? Kamu tidak mencintaiku lagi?" lirihnya.

"Hei....tidakkah kamu ingin melihat anak kita tertawa, menangis, tumbuh gigi dan berjalan?" paraunya lagi dengan nada menyiratkan keputusasaan yang mendalam.

Lagi, air mata itu menetes lagi, Iqbaal mengumpat karena selalu cengeng ketika berhubungan dengan istrinya, dia tidak peduli lagi dengan harga diri, dia hanya mau Sasha kembali, membuka mata dan tersenyum hangat seperti biasa.

Sasha, wanita itu sangat baik, kilas balik tentang awal mula perkenalannya dengan Sasha, lalu pernikahan, hingga jatuh cinta, semua seperti nyata dibenak Iqbaal.

Mengapa? Istrinya yang sangat baik ini harus terus mengalami rasa sakit yang terus menerus, jika boleh, bolehkah Iqbaal yang berbaring disana dan merasakan semua rasa sakit yang dirasakan wanitanya?

Ceklek ceklek

Suara pintu terbuka dan tertutup enggan membuatnya sekedar melihat yang datang.

"Aku membawa makanan untukmu, makanlah, percayalah dia akan segera bangun, sunshine wanita yang kuat dan tangguh, dia juga sangat mencintaimu, aku yakin dia akan membuka mata sebentar lagi," tutur Nicholas, yang datang membawa makanan.

Iqbaal terkekeh lirih mendengar perkataan bijak Nicholas, sejak kapan dia menjadi petuah seperti itu.

"Makanlah Nick, aku tak begitu lapar, aku menunggunya bangun," jawabnya asal.

Nicholas mendengus, "tapi kau butuh tenaga untuk merawatnya! Lihat pakaianmu juga seperti gelandangan, paling tidak bersihkan tubuhmu dulu dan tengok anakmu sebelum dia akan pulang," kesalnya karena melihat lelaki didepannya ini yang seperti orang gila.

It's Ok, I love You ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang