bagian 22 : broken

8.4K 288 18
                                    


It's Ok I Love You




-bagaimana jika hatimu patah? Sakit bukan, bahkan untuk bernafas pun terasa sangat sulit, maka nikmatilah yang menjadi pilihanmu-

****

Matahari sudah terbenam bersamaan dengan Iqbaal yang baru saja menyelesaikan tugasnya, dia bernafas lega dan tak hentinya mengulum senyum sambil melihat foto istrinya, "finally sweetheart, aku akan pulang dan tidak ada penganggu lagi," katanya kemudian mengelus foto istrinya yang berada di ruang kerjanya.

Iqbaal berdiri dan menatap merlion yang sangat indah pada malam hari dari atas gedung perusahaannya.

Dia merindukan istrinya dan ingin sekali menelfonnya hanya saja ini sudah terlalu malam Iqbaal tidak ingin mengganggu waktu istirahat Sasha, "besok aku akan pulang sayang dan setelah itu aku janji semua akan baik-baik saja," lirihnya dengan kedua ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dia merindukan istrinya dan ingin sekali menelfonnya hanya saja ini sudah terlalu malam Iqbaal tidak ingin mengganggu waktu istirahat Sasha, "besok aku akan pulang sayang dan setelah itu aku janji semua akan baik-baik saja," lirihnya dengan kedua tangan yang dimasukkan kesaku celananya. Iqbaal berbalik dan mendaratkan pantatnya dikursi kekuasaannya, dia memutuskan tidur dikantor saja hari ini.

Rasa cemas tak luput dari hatinya, melihat istrinya yang terkulai lemah tentu saja membuatnya takut dan kawatir, dia ingin sekali ada disampingnya hanya saja Iqbaal benar-benar tidak punya pilihan selain meninggalkan Sasha dan mempercayakannya kepada kakaknya.

Dia ingat kakaknya, ah dia akan menelfonnya untuk menanyakan Sasha, dia tadi berpesan agar kakaknya tidak pulang dan menjaga istrinya di rumah sakit, tentu saja keputusan Iqbaal adalah keputusan yang mutlak, bahkan Teh Ody hanya bisa mendengus dan menuruti saja apa katanya.

"Bagaimana istriku," tanyanya datar ketika telfonnya tersambung.

Terdengar helaan nafas disana,"lebih baik dari sebelumnya tentu saja, tapi dia terlihat kecewa karena kamu meninggalkannya, ada yang ingin Teteh sampaikan, besok saja temui Teteh."

Iqbaal hanya berdehem dan kemudian mematikan sambungan telfonnya sepihak, ada rasa lega yang menyelimuti perasaannya, paling tidak Sasha-nya baik-baik saja dan Iqbaal sengaja tidak menanyakan penyebab sakit yang diderita istrinya karena besok dia akan menanyakan langsung kepada kakaknya. Iqbaal tersenyum lega dan menghela nafas kemudian beranjak menuju ruang istirahat yang tersedia didalam ruangannya.

****
Dentuman musik mengalun keras memekakkan telinga, dengan penerangan temaram dan Dj yang lihai memainkan alat musiknya membuat sebagian orang dengan ringan meliuk-liukkan tubuhnya.

Balutan gaun tipis nan mini mendominasi salah satu club di negara yang terkenal dengan sebutan the lion city tersebut.

Seorang wanita dengan gaun malam yang kurang bahan tengah duduk sambil meneguk champagne yang dipesannya pada bartender tadi. Pikirannya sangat kacau, dia hanya ingin melupakan apa yang terjadi hari ini sungguh sangat menyakiti hatinya.

It's Ok, I love You ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang