bagian 12 : back

13K 322 11
                                    

It's Ok I Love You

-cinta sangat istimewa dan tanpa disadari, keistimewaan itulah yang membawa kita dititik ini-


****
Iqbaal tidak peduli dan terus menggendong Sasha seperti membawa sesuatu yang ringan.

"Iqbaal...!!! Turunkan!!!" teriak Sasha terus.

"Jangan berisik VANESHA DIAFAKHRI atau aku akan menelanjangimu sekarang juga ha ha ha ha" seringai Iqbaal yang membuat bulu kuduk Sasha berdiri.

Iqbaal selalu seperti ini, menghabiskan waktu dengan mengerjai Sasha dan menggagahinya berulang seolah tak pernah merasa cukup dengan tubuh Sasha.

****
"Halo Teh, apa kabar?" tanya Sasha begitu panggilannya tersambung.

"Baik Sha, kamu sendiri bagaimana? Ale menjagamu dengan baik kan? Apa dia membuatmu tidak tidur sepanjang hari? Hahahah", Teh Ody terkekeh disana. Ale adalah nama panggilan Iqbaal dari keluarganya.

"Dia bahkan tidak membiarkanku memejamkan mata walau sebentar," gerutu Sasha. Entahlah dia bahkan tak malu sama sekali pada Teh Ody, karena baginya Teh Ody adalah kakaknya juga.

"Ha ha ha ha", terdengar tawa lepas Teh ody.

Oh. Sasha malu sekarang.

"Teh, Brandon apakabar? Dia menjalani pengobatannya dengan baik kan?" tanya Sasha mengalihkan pembicaraan.

"Ah.... Itu yang mau Teh Ody bilang, bravo buatmu sayang, meskipun awalnya dia menolak kehadirannya tapi sekarang dia mulai mau menerimanya bahkan bersemangat menjalani terapinya," jelas Teh Ody bersemangat.

"Ah....Sasha ikut senang dengarnya teh, salam ke mereka dari Sasha ya teh."

"Baiklah...kapan pulang, sudah seminggu kalian disana, teteh sangat merindukan kalian".

"Belum tau teh, lihat Iqbaalnya nanti mau minta pulang kapan", jawab Sasha. Dia juga merindukan keluarganya.

"Ohhh....paham deh, take care ya kalian, Teteh tutup telfonnya".

"Iyah Teh," balas Sasha.

Sambungan telfonnya terputus.

Sasha pov

Aku tidak yakin akan meninggalkan Brandon, bukannya aku tidak percaya dengan Teh Ody, hanya saja Brandon adalah seorang yang keras kepala dia tidak akan luluh begitu saja dengan Teh Ody.

Malamnya sebelum aku berangkat aku menghubungi Yori, aku menyuruhnya untuk datang ke rumah sakit melihat keadaan Brandon dan merawatnya karena aku bilang aku akan pergi bulan madu dengan iqbaal. Tentu saja Yori tidak mau, tapi aku terus memaksanya dengan memberikan drama bahwa Brandon akan mati kalau dia tak datang merawatnya.

Akhirnya Yori setuju untuk datang ke Indonesia karena dia masih di Melby. Sebenarnya Yori juga menelfonku memberitahu bagaimana sikap Brandon terhadapnya, awal kedatangannya tentu saja akan ditolak Brandon aku sudah memperkirakan itu. Tapi aku yakin Brandon masih mencintainya begitu juga Yori dan benar saja sekarang mereka sudah saling menerima satu sama lain, aku lega...

End

"Ada apa sayang?" tanya Iqbaal yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan lilitan handuk dibagian bawahnya.

It's Ok, I love You ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang