⚠⚠WARNING⚠⚠⚠
✅21++++✅
"Anda tau tuan? Bahkan saya tidak ingin berada disini, semua ini terlihat sangat megah memang bahkan semua orang mungkin menginginkannya-
"-tapi mereka hanya tidak tau siapa penghuni rumah ini sebenarnya. Bahkan mimpi dan harap...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~karena seperti matahari, ketika redup maka dunia akan hancur, suram, beku dan berontak~
****
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
21.00pm Inova Alexandria Hospital, Virginia, As.
Terhitung sudah beberapa jam para dokter menangani Sasha, dan belum satupun dari mereka keluar. Ya, bukan hanya satu dokter yang berada dalam ruangan emergency tersebut, sekitar empat dokter berbeda spesialis berada disana untuk menangani Sasha.
Iqbaal, dia sungguh tak bisa berhenti bergerak, berjalan kesana kemari seperti orang gila, dengan penampilan kusut, darah di lengan yang mulai mengering juga disekitar sudut bibirnya dia biarkan begitu saja.
Dia terus meremas rambutnya frustasi, kala dokter-dokter itu belum juga membuka pintu ruangan yang seperti pintu maut untuknya dan hidup Sasha.
Keluarga yang sedang menunggu di Indonesia sudah diberitahu, bahwa Sasha telah ditemukan, termasuk memberitahu kondisi Sasha yang sedang dirawat, namun tentu saja mereka menyembunyikan keadaan sebenarnya yang dialami Sasha, Nicholas yang memberitahu dan mengarang cerita agar mereka tak terlalu panik.
Nicholas, dia juga menyuruh Aldi dan Salsa juga Steffi agar ke negara itu membawa serta Reynand karena mungkin Sasha akan sangat membutuhkan bayi gembul itu, dan tentu jika kepada mereka Nicholas memberitahu semua yang terjadi namun menyuruh mereka untuk menutup mulut kepada keluarga yang lain.
"Bawa Rey kesini, tapi sebelum itu bawa ke dokter untuk mengecek keadaannya apa sudah bisa untuk penerbangan yang jauh," kiranya seperti itu yang Nicholas katakan kepada Aldi.
