bagian 5: Gagal?

15.3K 475 5
                                    

Warning!!!!  21+++
Dedek  gemes dilarang mampir oke!!
Authornya nulis serasa perut diaduk-aduk 😁



It's Ok I Love You

🌹

🌹

🌹

-jika saja melupakan itu lebih mudah dari menerima pasti sekarang semua akan baik-


****

Sasha tampak cemas dan tak berhenti berjalan berputar di kamar mandi. Digigit bibir bawahnya kuat-kuat hingga nampak seputih kertas. Dia memang harus mulai menimbang kata dua sahabatnya kemarin malam. Sudah saatnya dia memulai, menjalankan kewajibannya untuk memberikan Iqbaal seluruhnya. Yah, seluruhnya, perasaan, hati, dan dirinya.

Dengan ragu Sasha memakainya, pemberian dari Salsa dan Steffi kemarin malam. Sedetik kemudian Sasha sudah berganti pakaian.

Iqbaal menyadari bahwa istrinya sudah terlalu lama di kamar mandi. Dia beranjak dari ranjangnya dan mengetuk pintu kamar mandi.

"Sayang, kamu baik-baik saja?".

Sedetik, dua detik, sampai lima detik tidak ada jawaban.

"Sha...are you ok?" hening. Masih tak ada jawaban, suara air mengalir pun tak terdengar.

"Aku akan dobrak pintunya!" teriak Iqbaal yang mulai panik.

Ketika Iqbaal sudah akan mendobrak pintunya, knop pintunya berputar. Sasha tidak langsung keluar, hanya kepalanya saja yang nampak.

Iqbaal mengernyitkan dahinya, "are you ok sweetheart?" tanya Iqbaal untuk yang kesekian kalinya.

Sasha gugup, enggan membalas pertanyaan Iqbaal. Mengambil nafas dalam dan menghembuskannya, kemudian perlahan menampakkan dirinya.

Iqbaal menganga.

Jakunnya naik turun menelan saliva yang terasa kental ditenggorokannya. Sasha dengan balutan lingerie marron tampak sangat menggoda.

Lekuk tubuhnya terlihat sangat jelas, kulit putih mulusnya juga sangat kontras dengan warna lingerinya. Dadanya seakan tumpah, perut ratanya juga nampak menggoda dengan pantat sintalnya karena lingerinya tak menutup apapun yang ada pada dirinya kecuali area inti dan putingnya saja.

Sasha menunduk, mukanya terlihat sangat merah menahan malu dan juga kegugupannya. 'Lo harus bisa Sha, ini udah saatnya, Iqbaal pasti udah nahan selama ini. Lo harus bangkit, dia suami lo dia gak akan nyakitin lo dan ini sudah 3bulan kalian nikah' hanya kata itu yang selalu Sasha jadikan pegangan, kata yang diucapkan oleh kedua sahabatnya. Memang benar setelah berciuman dengan Sasha Iqbaal harus mandi air dingin malam-malam untuk melemahkan juniornya.

Sasha merasakan itu, merasakan ereksi Iqbaal yang membesar dibalik celananya ketika mereka bercumbu, namun Sasha belum bisa memberikan seluruhnya.

Dan malam ini, saat ini, dia berusaha menepis mati-matian rasa takut itu, membuang semua rasa malunya dengan memakai pakaian seksi itu agar dia menjadi seutuhnya untuk Iqbaal.

Iqbaal masih setia dengan keterpukauannya. Sasha benar-benar membuatnya menegang karena tampilannya malam ini, dia tak yakin bisa menahannya lagi.

"Sa...yang, aku tidak yakin bisa menahannya jika kamu berpakaian seperti ini", katanya serak menahan gairah yang menggebu-gebu.

Sasha masih tertunduk, kedua tangannya neremas ujung lingerienya.

It's Ok, I love You ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang