11 Tingkah Konyol

1K 84 2
                                    

~

"Kenapa?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa?"

Pertanyaan itu langsung terlontar dari lisan Kholif. Ia pun mengabaikan pesan yang masuk dari Ayesha karena kedatangan Naila yang tiba-tiba.

"Boleh aku duduk?" tanya Naila. Usai permasalahannya dengan Khoiril, hubungannya dengan Kholif pun jadi canggung.

"Oh, silahkan." Kholif yang baru sadar pun mempersilahkan Naila untuk duduk. "Ada apa?"

Naila terlihat sedang berpikir. Mungkin sedang menyusun kata sebelum berbicara dengan Kholif. Padahal, ia sudah mempersiapkan semuanya. Namun, rasanya tetap berbeda saat sedang tidak bersama dengan lawan bicaranya. Karena saat berhadapan langsung, seketika otak pun nge-blank.

Kholif hanya menyesap kopinya yang mulai dingin sembari menunggu perempuan yang ada di depannya angkat bicara.

"Khoiril ngajak aku ketemu. Tapi aku gak mau berduaan. Kakak bisa ikut?"

Pria itu menoleh sebentar lalu fokus mengaduk kopinya. "Kapan?"

"Jam 5 sore. Di kafe Incom."

Netra Kholif langsung tertuju pada jarum jam yang melingkar dipergelangan tangannya. Ia pun mengecek jadwalnya hari ini dan beruntungnya hari ini memang hari yang luang untuknya.

"Oke, nanti saya nyusul."

Naila mengangguk. Namun, masih ada hal yang ingin ia tanyakan pada Kholif. Tapi karena saat ini hubungannya dengan pria itu sudah tidak seperti dulu, rasanya pertanyaan itu tertahan dengan sendirinya.

Dengan memberanikan diri, ia pun bertanya.

"Kakak suka yah sama Ayesha?"

Akhirnya, pertanyaan itu pun terlontar. Namun, anehnya Kholif tidak menampakkan respon terkejut. Mungkin karena ia sendiri sudah menduga setelah menyampaikan seluruh perasaannya kepada Khoiril, bisa saja orang-orang pun akan ikut tau.

"Tanpa kamu tanya, pasti kamu udah tau kan jawabannya."

"Kenapa harus Ayesha, Kak?" Pertanyaan itu justru terdengar aneh di telinga Kholif. Ia pun sontak tertawa kecil.

"Apakah suka atau pun cinta pada seseorang itu harus disertakan alasan?" Kholif bertanya balik dan justru membuat Naila bungkam. Ada hal besar yang harus diketahui oleh pria yang ada dihadapannya. Karena di mata Naila, Kholif terlalu sempurna untuk perempuan seperti Ayesha.

"Saya cinta sama Ayesha bukan karna dia cantik. Kalo saya bilang karna cantik, banyak kok diluar sana yang lebih cantik. Tapi saya akui dia memang cantik. Saya cinta sama dia karna ada hal yang saya liat dari dirinya, yang tidak saya temukan dari orang lain," jelas Kholif.

GoodBye, Memories! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang