Prolog

6.3K 185 6
                                    

Bismillah

Selamat datang.

Semoga suka dengan versi baru.❤

Ketemu Cerita Ini dari mana?

"GAK! JANGAN SAKITI AKU! PERGIII!" Teriakan itu menggema di lorong sepi nan mencekam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"GAK! JANGAN SAKITI AKU! PERGIII!" Teriakan itu menggema di lorong sepi nan mencekam.

Tubuhnya gemetar ketakutan. Siapa yang tidak takut berada di kejadian yang teramat mengerikan? Seorang gadis yang dikelilingi empat sampai lima preman. Semua orang tahu apa yang akan dilakukan para pria bejat itu padanya.

"Halo, cantik! Om gak akan sakiti kamu. Justru kamu akan terpuaskan," ujar salah satu diantara mereka. Yang lainnya hanya menampilkan seringaian menakutkan dan kekehan bak iblis.

Empat orang menahan tangan dan kaki Ayesha yang bebas memberontak. Kekuatannya yang lemah tidak sebanding dengan satu orang diantara mereka. Apalagi ada empat orang yang menahannya. Gadis itu tidak bergerak sedikit pun.

Satu orang yang merupakan bosnya langsung menarik jilbab yang menutupi rambut indahnya dan mulai melucuti pakaian gadis yang berumur 17 tahun itu.

"AKKHH! GAK MAU!" teriak Ayesha lagi.

Ada sedikit peluang yang ia lihat hingga Ayesha langsung menggigit tangan bosnya. Para anak buahnya kehilangan fokus dan gadis itu berhasil terlepas dari kungkungan mereka.

"SIALAANN! KEJAR DIA!" murka si bos dari para preman.

Langkah gontai Ayesha semakin melemah. Ia tidak lagi menghiraukan penampilannya yang berantakan dengan wajah yang dipenuhi peluh bercampur air mata. Yang terpenting ia bisa selamat dari para pria bejat itu.

Ayesha menangis dan teramat takut kehilangan kehormatan yang ia jaga selama ini.

"Akhh!"

"Mau kemana, hm? Kamu gak bisa pergi dari sini lagi. Disini wilayah kami."

Dengan segenap keberanian Ayesha, ia langsung menendang alat vital si bos yang berhasil menemukannya.

"SHH! BANGSAT!" umpatnya diiringi ringisan yang terdengar menyakitkan.

"Kamu harus tanggung jawab melayani saya, ANJ!"

PLAK!

Tamparan keras mendarat di pipi kanan Ayesha sehingga menimbulkan dengungan di telinga dan kepalanya. Bibirnya berdarah. Tubuhnya tersungkur menabrak tembok. Alhasil, tubuhnya semakin lemah.

"Tolong," lirih Ayesha hingga ia pun tidak lagi mengetahui nasibnya yang sudah pasti kehilangan kesuciaannya malam itu juga.

Malam yang merupakan malam yang menyedihkan, saksi kehancuran hidup dan masa depannya. Yang terpenting, ia tidak ingin lagi hidup dalam keadaan cacat dan kotor.

"Silahkan! Setelah ini bunuh saya."

Perlahan, ia kehilangan kesadaran sembari bajunya yang mulai dilucuti.

***

Prolog aja udah aku ubah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Prolog aja udah aku ubah. Ceritanya aku ubah dikit juga sesuai dengan outline yg dulu.
Soalnya cerita yg ini, aku pernah berhenti nulis. Outline yg aku bikin hilang. Trus lupa ide.😪

Semoga suka. Jangan lupa vote, komen, dan follow sbgai bentuk apresiasi kalian, Pren.🤗

#Don't Forget to Return the Al-Qur'an

GoodBye, Memories! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang