Part 13

501 23 0
                                    

Happy reading!😘

***

AYARA
Aku masih tidak percaya kalau akhirnya aku menerima cinta Alden. Dina terlihat senang apalagi Nanda yang langsung heboh, sedangkan Wina dia kembali bertanya apa aku yakin bisa menerima Alden di hatiku? Yang sampai sekarang saja rasanya aku masih belum yakin.

Respon Rina sama hebohnya, dengan niatnya dia sampai memvideokan ketika Alden memintaku untuk mejadi pacarnya. Beda dengan Jessi, dia sama sekali tidak bereaksi apapun, malah terlihat tidak peduli, dan tidak banyak komentar.

Rasanya seperti baru kemarin, namun nyatanya sekarang sudah dua minggu lamanya aku resmi menjadi pacar Alden, setiap harinya dia selalu memperlakukanku bak seorang Ratu. Dia sangat perhatian, kalau boleh jujur dia itu pacar yang baik. Namun sepertinya yang salah itu aku, sampai sekarang aku masih tidak tahu diri. Sudah jelas-jelas ada Alden yang menyayangiku, memperlakukanku dengan baik, tapi aku dengan tidak punya hatinya malah memikirkan Raffa terus menerus.

Iya, Raffa! Sampai sekarang aku masih belum bisa melupakannya, malah rasanya semakin hari aku semakin ingat padanya. Beberapa kali ketika aku sedang bersama Alden, selalu saja Raffa datang dalam pikiranku. Dan Alden, mungkin dia merasa aneh dengan sikapku yang lebih sering terdiam ketika sedang bersamanya, beberapa kali dia sering bertanya, yang hanya aku jawab tidak apa-apa. Tidak mungkin kalau aku harus jujur padanya tentang perasaanku yang sebenarnya.

Akhir-akhir ini aku juga merasa Raffa sering memperhatikanku. Ketika tidak sengaja tatapan kami bertemu, entah perasaanku saja atau memang benar adanya begitu, aku merasa ada kesedihan di matanya. Namun, apa yang membuatnya bersedih? Setelah kejadian di depan ruang BK beberapa waktu lalu, aku dan Raffa sudah tidak pernah saling berbicara lagi. Kejadian yang pernah aku lalui bersamanya, sekarang rasanya hanya seperti mimpi indah, yang hanya lewat beberapa saat, sebelum akhirnya menghilang begitu saja.

"Sayang? Kamu dengar aku ngomong nggak sih?" Alden berujar kesal.

Aku menoleh, menatap Alden bingung. "Kamu bilang apa barusan?" tanyaku, sudah aku bilang kalau sedang bersama Alden pikiranku itu selalu tidak pernah ada di tempatnya.

Alden berdecak, dia lalu menggeleng. "Lupain aja. Kamu tunggu di sini, aku mau pesan tiket nonton dulu," ujarnya, dia lalu berjalan menuju tempat pemesanan tiket nonton.

Sabtu sore ini aku dan Alden memutuskan untuk berjalan-jalan dan menonton bioskop. Ini date pertamaku dengannya selama dua minggu berpacaran, aku menatapnya yang sedang mengantri untuk membeli tiket, untungnya antriannya tidak terlalu panjang.

Mataku mengitari sekitaran Mall, tiba-tiba aku menatap seseorang yang selama ini selalu muncul dalam pikirkan. Di sana, tidak jauh dari tempatku berdiri sekarang, dia sedang berjalan sembari bercengkrama dengan seorang gadis yang sedang bergelayut manja di lengannya.

Ketika aku sedang menatapnya, dia tidak sengaja balik menatapku. Dia terlihat kaget untuk sesaat, namun setelah itu dia kembali terlihat biasa saja.

Untuk beberapa saat aku dengannya saling bertatapan lama. Dan gadis di sebelahnya pun ikut menatapku, memandangku lama seperti sedang mengamati penampilanku.

"Udah nih, ayok." Alden sudah kembali, "kamu lihatin apa?" tanyanya karena melihatku hanya terdiam.

Aku seketika langsung menoleh, menatap ke arah Alden, belum aku menjawab, dia sudah kembali berbicara. "Lho, itu bukannya Raffa ya? Sama siapa dia? Ceweknya?" dia malah bertanya kepadaku.

Sedangkan aku hanya terdiam. Ya, benar apa kata Alden barusan. Orang yang aku tatap tadi, yang sedang berjalan bersama seorang gadis itu adalah Raffa. Dadaku tiba-tiba berdenyut sakit, terasa sesak. Raffa terlihat bahagia, beberapa kali dia tertawa dan tersenyum hangat, aku yakin kalau Raffa sangat menyayangi gadis itu, terlihat dari cara dia menatapnya dan memperlakukannya. Bahkan Raffa terlihat berbeda, tidak seperti Raffa yang biasanya, yang terlihat dingin dan cuek, bukan Raffa yang hangat dan perhatian seperti sekarang. Dan entah kenapa rasanya aku tidak suka, aku cemburu. Seandainya aku yang diperlakukan seperti itu olehnya.

Raffa & Ayara (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang