Happy reading!
***
Ayara terlihat sangat resah saat menatap pintu kelas di hadapannya, dia tidak berani untuk masuk, dia malah menggigiti kukunya, gugup. Dia berpikir, apa dia tidak usah menemui Raffa saja, mumpung belum ada yang melihat keberadaannya juga.
Sekarang Ayara memang sedang berdiri di depan kelas XII IPS 1, kelas Raffa. Dan baru saja dia berniat untuk meninggalkan kelas Raffa, baru dia melangkah tiba-tiba ada seseorang yang memanggil namanya.
"Ayara?"
Ayara menoleh, matanya langsung mendapati keberadaan Yogi, yang kini sedang berjalan ke arahnya. Ternyata yang memanggilnya barusan adalah Yogi, "Eh, Kak Yogi," ujarnya tersenyum canggung.
"Tumben ada di sini, mau ketemu siapa?" tanya Yogi ramah.
Ayara terdiam, apa dia harus mengatakan pada Yogi kalau dirinya ingin menemui Raffa? Atau dia bilang saja kalau cuman numpang lewat?
"Ayara?" panggil Yogi lagi karena tidak mendapat respon, "mau ketemu siapa?" tanyanya lagi.
"Kak Raffa ada, Kak?" akhirnya pertanyaan itu lah yang keluar dari mulut Ayara.
"Raffa?" tanya Yogi bingung, dia tidak salah dengar?
Ayara mengangguk, "Aku cuman mau bilang makasih sama dia karena udah belain aku di depan Fani tadi, sekaligus aku juga mau minta maaf, karena gara-gara aku dia jadi kena pukulan Kak Alden," jelasnya pada Yogi.
Yogi mengangguk paham, dia jadi merasa penasaran, ada hubungan apa sebenarnya Ayara dengan Alden? "Gue mau tanya, lo ada hubungan apa sama Alden?"
Pertanyaan Yogi barusan seketika membuat Ayara mengernyit bingung, dia tidak menyangka kalau kata-kata itu yang akan keluar dari mulut Yogi.
"Soalnya tadi, si Alden kelihatan marah banget lihat lo sama Raffa," lanjut Yogi lagi karena melihat Ayara yang kembali terlihat diam.
"Aku nggak ada hubungan apa-apa kok sama Kak Alden," jawab Ayara akhirnya.
Yogi hanya mengangguk, tidak bertanya lagi, dia hanya tidak ingin kalau Ayara akan berpikir dirinya terlalu ingin tahu urusan pribadinya, walaupun sebenarnya dia sangat penasaran dengan kisah Ayara, Alden dan juga Raffa, namun dia mencoba untuk menahan semua keingintahuannya itu. "Yaudah, tunggu sebentar, gue panggil dulu Raffanya," ujarnya, lalu beranjak masuk ke dalam kelasnya.
Ayara hanya terdiam, dadanya tiba-tiba kembali berdetak kencang ketika melihat Yogi yang sudah masuk ke dalam kelasnya. Dia jadi berpikir, apakah yang dia lakukan sekarang itu benar? Atau, dia kabur saja? Yaampun, jangan konyol Ayara! Sungguh, dia merasakan dirinya sangat gugup sekarang.
"Ada apa?"
Ayara seketika langsung menoleh saat mendengar suara Raffa, suara andalannya yang selalu terdengar ketus dan dingin. Raffa sudah berdiri di hadapannya sekarang, dan dia bisa melihat dengan jelas wajah Raffa yang memar-memar karena pukulan Alden tadi. Ayara mengernyit bingung, Lukanya belum dia obatin?
"Gue tanya, ada apa?" Raffa kembali bertanya ketus, dia terlihat sangat jengkel karena Ayara hanya terdiam.
Ayara menarik nafas panjang, menatap Raffa ragu sebelum akhirnya menjawab, "Aku ke sini mau bilang makasih sama Kakak."
"Buat?"
"Karena udah belain aku di depan Fani tadi."
"Siapa yang belain lo?"
Ayara mengernyit mendengar perkataan Raffa barusan, "Tadi, pas Fani marah-marah..."
"Jangan ge-er. Gue nggak ada niatan sama sekali buat ngebelain lo," potong Raffa dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Raffa & Ayara (COMPLETED)
Teen FictionRaffa dan Ayara, sebuah kisah yang dimulai dari rumitnya percintaan anak SMA. Ayara yang sangat menyukai Raffa, namun secepat kilat hatinya langsung dipatahkan oleh Raffa. Bahkan bukan hanya itu, dirinya pun harus kembali melalui kisah yang teramat...