Terima kasih pak. " Kata Sarah saat Dany membantunya membawa Clara ke kantin".Iya sama sama. "Jawab Dany dengan senyuman yang tulus, sebenarnya ia menunggu reaksi Clara yang hanya diam dari tadi. ".
Hmmmmmmm hmmm makasih pak. "Jawab Clara sedikit berdehem, saat melihat Dany tersenyum ke Sarah, entah mengapa ia tidak suka jika Dany tersenyum ke orang lain seperti itu. "
Oh, iya clara sama sama.
Kau tak apakan?. Apa ada yang terluka?. Apa perlu kita ke rumah sakit?. "Tanya Dany khawatir".Sarah hanya tersenyum mendengar pertanyaan Dany, dan memilih diam saja Melihat kedua insan itu.
Tidak ada. Kau tak perlu khawatir pak. Saya baik baik saja. "Jawab Clara sedikit ketus, padahal ia senang jika Dany bertanya seperti itu.".
Kenapa kamu bisa sampai pincang?. Apa kamu jatuh?. "Tanya Dany lagi, sudah mulai banyak pertanyaan nya, yang membuat Sarah dan Clara mengelengkan kepalanya".
Bisa nggak, jangan terlalu kepo?. "Kata Clara ketus.".
Baiklah. Maafkan saya. Saya tidak akan memaksa kamu untuk menjawab, setidaknya ini dikantor, apapun Masalah yang membuat karyawan dikantor ini merasa tidak nyaman itu adalah tanggung jawab kami sebagai pemiliknya. "Kata Dany, ia terpaksa harus berbohong demi kantor agar clara tidak terlalu judes, dan ia sebenarnya peduli karena Clara adalah wanita spesialnya dan juga sebenarnya ia sudah menahan kesabarannya mati-matian karena Clara yang terlalu judes.
Clara mendengus kasar, kenapa harus Karna kantor?. Tidakkah ia benar benar peduli padaku?. "Batinnya".
Tadi ada cewek sinting, nggak tau apa gue jatuh tiba tiba gue nabrak dia. "Jawab Clara, akhirnya unek unek dia dia keluarkan, tidak taukah dia yang di sebut cewek sinting adalah adiknya pak Dany".
Dany tersenyum mendengar Jawaban Clara, biarpun judes akhirnya dia akan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ia tanyai.
Clara .."tegur Sarah saat mendengar kata kata Clara yang sudah mulai mau mengatai orang, ia yakin tadi jika perempuan itu tidak segera pergi, maka Clara akan memberikan jurusnya dan pasti akan ada babak belur mulut untuk mereka berdua".
Oh yah?. Seperti apa wanita itu?. "Tanya Dany ia seperti mulai tertarik mendengar cerita jengkel Clara, terlihat jelas jika Clara malas menyebutkan nama perempuan itu, bukan baru ia tertarik dari tadi ia menahan rasa penasarannya karena Clara tak kunjung kunjung cerita".
Clara menatap tajam Dany sebentar, dan tatapannya langsung membuat Dany tersenyum entah mengapa ia suka melihat tatapan jengkel clara. Lalu ia bercerita.
Gue nggak tau namanya dan Gue juga nggak terlalui ingat persis mukanya. Tapi gue ingat badannya yang rendah dari gue. Terlihat sekali jika ia jelek, dan manja, dasar anak orang kaya nggak tau diri. Rambutnya pirang keemasan. Kalo gue nggak mikir dikantor tadi. Udah gue jadikan dia makanan dinosaurus. "Kata Clara kesal,
Clar. "Ucap sarah, ia tidak suka jika ada Kata kata menjelekkan orang Lain keluar dari mulut sahabatnya itu."
Sementara Dany, semakin tertarik dengan cerita Clara, ia penasaran siapa yang membuat Clara menjadi begitu jengkel. Jika mengingat kata manja ia teringat akan adiknya viona, yang manja sekali, dan blak blakan mengatai orang dengan sembarangan.
Apa masih sakit?. "Tanya Dany lagi".
Emang kenapa jika sakit?. Apa peduli loe. "Jawab Clara semakin ketus".
Begini Clara, bukannya saya sok peduli sama kamu. Ini di kantor maka, apa pun yang terjadi sama karyawan kami, kami sepenuhnya akan tanggung jawab, jika terjadi sesuatu dikantor. Masa iya kami membiarkan karyawan kami terluka "Jelas Dany sedikit berbohong, ia sebenarnya khawatir sama Clara, tapi jika ia mengatakan yang sejujurnya maka caci maki dari Clara tak akan berhenti keluar. Ini saja sudah setengah mati ia menahan kesal karena Clara semakin ketus, ia mengingat pesan Nick, jika Clara tak bisa dipancing, jika di Pancing maka akan kacau. Bagaimana ia bisa menahan kesal jika Clara dari tadi yang memancing emosinya. ".
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE (TAMAT)
Short Story21+++++, bijaklah dalam memilih bacaan. "Dendam". Sebuah kisah tentang seorang gadis yang hidup dalam kebencian dan kedenngkian, satu persatu Maslaah menghampirinya hingga membuat dia harus memilih akhirnya, Antara mati atau pergi. Sebuah pilihan y...