Hai hai hai.
Aku Kembali lagi nih. 😊😊
Berhubung sekarang kegiatan aku udah free, aku akan sering update nih. Maaf yah lama kawan kawan nungguin updatetanya.Selamat membaca
Author POV
Ada apa lagi sih Hans loe manggil gue?. Kerjaan loe numpuk huh?. "Tanya Dany saat datang ke kantor Hans".
Tidak, gue hanya ingin mengobrol dengan loe aja, makanya gue nyuruh loe kesini. "Jawab Hans santai".
Hans, nggak lucu loe kek gini!. Gue bahkan ninggalin rapat gue, gue kira loe ada apa. Cuma buat ngobrol, emang nggak bisa nanti dirumah apa?. "Kata Dany kesal, bisa bisanya Hans memanggilnya hanya untuk hal sepele".
Cuma, loe bilang cuma?. "Tanya Hans balik".
Iya. Kalo cuma ngobrolllll. "Jawab Dany menekankan kata ngobrol".
Gue tanya, Sarah udah ada disini kan?. Dia ada datang disaat gue mabuk kemarin, iya kan?. "Tanya Hans, Dany sepertinya tampak berpikir sebentar".
Mana gue tau, kan yang nganterin loe itu Nick, emang Mata loe rabun apa, Nick loe kita Sarah. "Jawab Dany sambil mengelengkan kepalanya".
Bohong gue tau, sebenarnya Sarah yang duluan Datang kemarin, dan Mata gue 100% masih normal yah. "Jawab Hans gak terima dikatain jika matanya bermasalah".
Oh yah normal?. Jika normal kenapa loe kata Nick itu Sarah?, Oh Hans astaga, jangan bilang loe pasti nyium Nick kan kemarin?. "Kata Dany berpura pura sambil berpikir, sungguh Dany pandai berakting".
Nyium Nick?. Bahkan 100 wanita uang menjelma jadi Nick juga nggak bakal gue mau. "Jawab Hans bergidik ngeri, membayangkan jika ia harus menikah dengan sesama lelaki".
Hahaha baiklah, baiklah. Jika memang cuma itu yang kau tanyakan sudahlah aku pergi dulu aja' banyak kerjaan, malas ngeladenin orang yang g lagi nggak normal matanya gue dikira Sarah lagi. "ucap Dany sambil Seperti orang takut takut".
Hei Dany, jelaskan semuanya padaku, gue pasti tau loe ada nyembunyiin sesuatu dari gue. "Jawab Hans, sementara Nick hanya mengangkat bahu bahunya saja, kemudian ia berlalu keluar ruangan Hans, sementara Hans kebingungan dengan sikap Dany akhir akhir ini.
Hei Dany jawab gue dulu. "kata Hans, sementara Dany gak menghiraukannya, ia terus berjalan".
Sarah POV
Aku sudah seminggu di Jakarta, dan aku tidak punya pekerjaan sama sekali, sungguh membosankan sekali tinggal di rumah seharian. Pengen rasanya gue kerja, tapi kerja dimana?. Iya sih kata Clara posisi ku dulu gak ada yang nempatin karena pak Hans hanya mendapatkan orang yang kompeten dan bertanggung jawab.
Ada beberapa kali orang yang masuk tapi sebentar akan dipecat oleh pak Hans,, katanya mereka tidak sesuai.Aku teringat akan kejadian di mana jika mengingatnya membuatku tersenyum aku teringat bagaimana ekspresi takkan seperti dia benar-benar merindukan aku, astaga memikirkannya membuat aku jadi deg-degan, terkadang mengingatnya membuat ku tersenyum sendiri. Kadang di saat aku sedang senyum nih datang dan menegurku. Katanya nggak baik senyum-senyum nanti kamu seperti orang gila. Sungguh aku benar malu dikatain seperti itu. Tapi apakah benar pak hans menyukaiku, tapi apakah benar pak hans merindukanku?. Sungguh perkataan yang masuk terbayang-bayang di kepalaku. Tapi jika diingat-ingat ia adalah kekasihnya jane. Aku tidak boleh menyukainya.
Hari ini aku ingin mencari pekerjaan, yo sebenarnya nick menginginkan aku untuk bekerja di perusahaan nya. cuma aku tidak mau aku tidak ingin terus bergantung kepadanya aku inginn menjadi pribadi yang mandiri, aku ingin menjadi seseorang yang bisa diandalkan, aku ingin membuat orang-orang di sekitarku bahagia dan mereka tidak sengsara atas keberadaanku di samping mereka. aku bersyukur punya keluarga yang selalu baik buat aku ya adalah keluargaku bahkan bersaudara kembar aku di adalah sahabat terbaikku dia selalu meluangkan waktu untuk ku, sungguh kelar adalah sahabat benar-benar sahabat terbaikku, dan untuk nick adalah saudara sepupu yang bener-bener selalu ada buat ku, aku bangga punya mereka semua. dan pak dani sungguh aku tidak menyangka bahwa dia akan peduli juga kepadaku aku tidak tahu apakah dia itu peduli karena memang peduli atau hanya mengikuti claratetapi aku bangga aku senang bahwa apa sih ada orang-orang yang peduli terhadap aku bahkan dulu tidak ada sama sekali yang peduli dengan aku dari waktu kecil aku dibuang bahkan waktu sekolah aku banyak di-bully hanya karena aku orang miskin tetapi aku tidak mau menyalahkan hal itu karena itulah kenyataannya yang terjadi di dalam hidup. tetapi aku tidak ingin berlarut-larut di dalam kesedihan aku ingin membuka hatiku membuka lembaran baru supaya aku dapat menjadi kehidupan dengan lebih baik mungkin ini memang rencana Tuhan biar aku lebih dekat dengan-Nya. Intinya aku bersyukur mempunyai orang-orang terbaik di hidupku.
aku tidak mungkin kembali ke perusahaan yang dulu dimana itu adalah pak hans direktur nya. Aku mencoba mencari perusahaan orang lain yang disarankan, aku juga menolak tawaran itu untuk bekerja di perusahaannya.
Saat ini aku mencoba untuk mencari pekerjaan lainnya seperti dulu aku melamar di sebuah perusahaan yang sangat besar sekali aku tidak tahu siapa direkturnya sungguh itu ada rekomendasi dari Nick, dia menyarankan supaya aku bekerja di perusahaan ini.
Saat aku sampai di meja resepsionis aku mencoba untuk menanya kepada resepsionis itu dan ia mengatakan bahwa emang saat ini perusahaan mereka membutuhkan seorang sekretaris sungguh aku benci jadi sekretaris tapi mumpung aku juga lagi membutuhkan pekerjaan aku mencoba untuk menerimanya semoga saja ditempat ini aku bisa bekerja lebih baik lagi dan aku bisa bekerja dengan tenang biarlah aku dapat membayar semua balas budi teman-temanku.
Sehari setelah aku diterima aku
mulai bekerja besok dan sepertinya direkturnya juga ramah padaku.Baiklah mungkin sekarang ini keberuntungan berpihak kepadaku sehingga aku mudah mencari pekerjaan yah biarpun itu atas bantuan Nick sih tapi nggak papa nick membantuku dengan ikhlas. Maka aku juga akan menerima tawarannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE (TAMAT)
Short Story21+++++, bijaklah dalam memilih bacaan. "Dendam". Sebuah kisah tentang seorang gadis yang hidup dalam kebencian dan kedenngkian, satu persatu Maslaah menghampirinya hingga membuat dia harus memilih akhirnya, Antara mati atau pergi. Sebuah pilihan y...