Sarah POV
Aku menjadi lemah saat menerima telpon dari nomor tetanggaku, Bu Mina,.Flashback off
Haloo Bu, ada apa?. "Kataku menjawab telpon Bu Mina".Nak Sarah, Adek ada dimana?.
"Tanya Bu Mina padaku".Saya lagi ada acara kantor Bu, memangnya kenapa?. Tumben Bu Mina nelpon, ibu kemana kok nggak telpon Sarah, ?. "Tanyaku, dan Bu Mina hanya diam, aku mendengar banyak suara keributan, dan Bu Mina mulai menangis".
Bu ada apa?. "Tanyaku mulai panik ".
Nak, sebaiknya kamu pulang, rumah kalian kebakaran nak, dan ibu, bapak dan juga Ricky ada di dalam. Mereka tertidur, dan hiks hiks hiks, mereka sepertinya ikut terbakar. "Jawab Bu Mina dengan menangis".
Nggak ibu bohong kan. Ini nggak lucu Bu. "Kataku sambil ketawa dan mengelengkan kepalaku pertanda bahwa aku tidak mempercayai perkataan Bu Mina".
Kamu jangan panik dulu nak, kamu pulang dulu yah. Ibu tunggu kamu dirumah yah. "Kata Bu Mina".
iya Bu. "Jawabku".
Perasaanku menjadi tak tenang, aku merasa aku sudah tidak mempunyai tenaga lagi, tiba tiba aku terduduk lemah, semua tenagaku terasa sudah tidak ada lagi. Pikiranku kosong. Aku serasa di tampar mendengar perkataan Bu Mina.
Aku kemudian, terasa seperti kembali ke alam sadar ku, lalu aku bangkit sebisaku dan sekuat mungkin aku mencoba untuk bangkit.
Lalu aku tergesa gesa keluar ruangan. Tanpa pamit kepada temanku. Yang terpenting aku sampai kerumah saat ini.
Flashback on
Aku terburu buru keluar. Dan saat sampai di depan kantor aku berusaha mencari taksi, dan sialnya tak ada satupun taksi yang lewat, padahal baru jam 9 nan.
Aku terus berdoa supaya ada taksi yang lewat namun nihil sepertinya tak akan ada taksi yang lewat.Oh Tuhan ada apa ini?. Bantu aku. "Kataku pelan, aku hampir menangis, di saat sekarat seperti ini bahkan tak ada satupun pertolongan yang datang.
Ibu, ayah, Ricky tunggu Sarah, Sarah akan datang menjemput kalian. Tuhan jaga mereka untukku Tuhan, lindungilah mereka Tuhan. "Kataku, terus berdoa".
Ini kenapa nggak ada satupun taksi sih huh?. "Aku berteriak-teriak didepan kantor seperti orang gila, disaat aku memerlukan taksi taksi malah nggak ada, disaat nggak di butuh malahan banyak taksi lewat.
Aku mencoba untuk berjalan, tetapi ada seseorang memanggilku.
Sarah, mau kemana?. kan acaranya belom selesai?. "Tanyanya padaku"
Maaf tapi saya tidak bisa ikut sampai selesai, saya ada urusan. "Balasku tanpa menoleh pada orang itu, ntahlah siapa itu aku tidak tau, yang terpenting aku cepat dapat taksi, itulah tujuanku seperti Orang Gila sekarang ini.
Urusan apa?. Ini juga acara penting lho. "Katanya padaku".
Aku tidak peduli, yang terpenting aku cepat pulang untuk ke tempat kedua orangtuaku. "Kataku mulai dengan nada sedikit meninggi, emangnya apa pentingnya acara ulang tahun perusahaan, dibandingkan dengan orang tuaku yang diambang Kematian".
Ada masalah apa?.
Kalo bisa saya bisa membantu anda. "Katanya menawarkan diri padaku"Terima kasih, tapi ini privasi saya, anda tidak perlu membantu saya kok pak. "Jawab Sarah tanpa menoleh, ia hanya fokus menatap kedepan mencari taksi yang bisa di tumpangi".
Saya tau tapi, jika itu urusan Sangat penting saya bersedia membantu.
Dan apa kamu tidak tau, bahwa jalan ini untuk malam ini ditutup dah hanya untuk kendaraan karyawan kantor saja yang boleh lewat sini. Taksi tak akan ada lewat Sarah, saya hanya ingin membantu tidak lebih. "Ucap Nick, saat melihat Sarah yang sibuk dengan memperhatikan dan mencari taksi, sebenarnya tadi ia melihat jika Sarah menerima telpon dan Sarah menjadi lemas, dan ia hendak menolong Sarah, tetapi Sarah cepat bangun, dan terburu buru keluar ruangan, ia khawatir dengan Sarah, entahlah ia juga tidak tau kenapa ia menjadi peduli saat baru bertemu dengan Sarah".
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE (TAMAT)
Short Story21+++++, bijaklah dalam memilih bacaan. "Dendam". Sebuah kisah tentang seorang gadis yang hidup dalam kebencian dan kedenngkian, satu persatu Maslaah menghampirinya hingga membuat dia harus memilih akhirnya, Antara mati atau pergi. Sebuah pilihan y...