Author POV
Saat Hans sedang berdansa berdua dengan Sarah, Jane menatap mereka dengan penuh kebencian.Saat Sarah menoleh ke arah Jane, ia melihat Jane menatapnya dengan tajam.
Sebaiknya aku mengambil kesempatan. "Batinnya".Hans, maafkan Aku. "Ucap sarah, Hans kebingungan Mengapa Sarah meminta maaf padanya dan tiba-tiba ia terkejut sarah mencium tepat dibibirnya, saat Sarah akan melepaskan Hans segera memeluk tubuh Sarah, dan memperdalam ciuman mereka, Hans tersenyum dibalik ciuman mereka, ia tau jika Sarah pasti merencanakan sesuatu Selama ini Sarah tidak pernah menciumnya atau pun saat mereka berduaan Sarah malahan tidak pernah membahas hal hal aneh, tetapi ia memanfaatkan kesempatan itu. Akhirnya ia melepaskan tautan bibir mereka dan terlihat Sarah malu dan kesal, tiba tiba Sarah melototi Hans dan ia memberi isyarat bahwa ia akan selesai untuk berdansa, Hans melepaskan pelukannya, tanpa m teka sadari, Clara bergitu terkejut melihat Sarah dan Hans berciuman, apalagi status mereka.
Ada yang tidak beres. "Kata Clara".
Maksudnya yang?. "Tanya Dany saat mendengar Clara ngomong begitu".
Tidak, nanti saja kita bahas yah. "Ucap clara dan Dany masih melanjutkan dansa dengan Clara, sementara Hans dan pergi menyusul Sarah yang telah meninggalkan Hans".
Sarah POV
Aku gak tau apa yang kulakukan Mengapa aku nekat mencium Hans, sungguh aku bermaksud untuk membuat Jane sakit hati eh malah Hans mengambil Kesempatan. Sebenarnya aku senang bisa berciuman, itu hal pertama kali yang kulakukan. Jujur aku kaku sekali aku tau Hans mengetahuinya karena Hans tersenyum tadi.
Haais astaga bagaimana ini jika aku bertemu Hans, goblok goblok, ngapain gue kek tadi?.
Apa yang harus kukatakan nanti pada Hans?. Pasti Hans senang, tapi membayangkan ciuman tadi mengapa nikmat sekali, bahkan aku terhanyut masuk didalam ciuman tadi. "Tanpa kusadari aku memegang jantungku yang berdegup Sangat kencang, dan aku memegang bibirku".Aku tau kamu menikmati kan tadi?. "Hans datang dan menghampiriku, aku malu lalu aku membuang muka".
S-s-siapa bilang?. "Jawabku gugup"
Sudah jangan berbohong, trus ngapain Sekarang nggak mau natap gue?. "Tanya Hans padaku, sungguh, aku ketangkap basah".
Nah, aku liat. "Kataku menatap matanya, saat aku liat, aku teringat akan kejadian tadi, dan hans tersenyum melihat tingkahku".
Kenapa sampai melotot begitu. Apa aku berubah bentuk?. "Tanyanya padaku, tidak tau kah dia aku terpaksa menatapnya dengan tatapan melotot agar aku tak malu".
Trus aku harus bagaimana?. "Tanyaku".
Bersikap seperti biasa tenang aja Sarah, jangan bersikap seperti baru pertama kali ciuman, anggap saja kejadian tadi tak terjadi jika itu menganggu perasaanmu. Dan lupakan aja kejadian tadi. "Katanya dengan nada Santai, apa katanya lupakan astaga itu ciuman pertama gue, dan dia yang mengambilnya dia bilang dilupakan".
Hmmm mmmm baiklah. "Jawabku singkat".
Sebenarnya apa maksudmu mencium ku?. Maaf bukannya aku mengambil Kesempatan, tetapi bibirmu manis. "Terangnya, entah kenapa mendengarnya berkata seperti itu, membuat hatiku senang, hatiku berasa berbunga".
Jane menatapku tajam, jadi aku mencoba membuatnya terpancing tapi, aku malah salah mengambil langkah. "Ucapku, dan Hans terlihat senyum tenang".
Astaga, jika itu yang membuatmu begitu, aku sudah salah berpikir tadi. Jika memang membuat Jane terpancing kenapa nggak bilang?. "Tanyanya padaku, benar juga, itu semua karena kebodohanku".
Maafkan aku. "Kataku, dan ia masih menatapku, tapi aku takut menatap matanya ".
Iya tidak apa, untung aku yang kau cium bagaimana jika itu pria lain?. "Tanyanya padaku".
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE (TAMAT)
Short Story21+++++, bijaklah dalam memilih bacaan. "Dendam". Sebuah kisah tentang seorang gadis yang hidup dalam kebencian dan kedenngkian, satu persatu Maslaah menghampirinya hingga membuat dia harus memilih akhirnya, Antara mati atau pergi. Sebuah pilihan y...