Untuk part yang ini aku khususkan untuk mengungkapkan perasaan yah, tidak dicampur dengan dendam.
Selamat membaca.
Author POV
Sarah!. "Kata Hans saat ia masuk ke kamar Sarah,dan Sarah terlihat duduk terdiam"Pak Hans. "Jawab Sarah ".
Kamu. Kemana yang lain?. "Tanya Hans saat Melihat tidak ada Satupun orang disitu yang menjaga Sarah"
Keluar sebentar makan siang. Bapak udah makan?. "Tanya Sarah balik".
Udah. "Jawab Hans singkat"
Setelah itu Hans duduk di sofa yang berada didalam kamar itu, dan mereka duduk tanpa bersuara, Sarah duduk diam, ia pasti tau jika Hans pasti merasa bersalah atasnya yang terluka, sementara Hans ia tidak tau harus memulai percakapan dari mana. Sebab ia kebingungan dan merasa bersalah terhadap Sarah.Sarah, m-maafkan aku, seandainya aku ngga ngajak kamu keluar kemarin mungkin semua ini takkan terjadi. "Ucap Hans meminta maaf pada Sarah".
Ini bukan salah bapak kok. Ini memang sudah jalan Tuhan, dengan ini saya jadikan pelajaran buat berhati hati lagi. "Kata Sarah sambil tersenyum, Sarah sebenarnya bersyukur atas kejadian itu, ia bisa lebih berhati-hati lagi untuk waspada, sebab peneror itu mungkin bisa berbuat lebih lagi".
Tapi jika aku tak mengajakmu keluar, semuanya nggak akan terjadi seperti ini. "Ungkap Hans, ia terus merasa bersalah akan kejadian yang menimpa Sarah"
Pak hei dengar. Apakah dengan menyalahkan diri bapak semuanya Kembali normal?. Ini bukan salah bapak ini sudah takdir. "Ucap Sarah mencoba menenangkan Hans".
Apakah kamu mau memaafkan saya Sarah?. "Tanya hans, dan Sarah menganggukkan kepalanya".
Tanpa Hans sadari ia berjalan kearah Sarah, dan memeluk Sarah erat. Sarah terkejut melihat perlakuan Hans seperti itu padanya kemudian ia membalas pelukan Hans.
Sarah. "Kata hans, dan Sarah menatapnya".
Mmmmm "ucap Sarah"
Aku, anu anu. Akuuuu. "Kata Hans ia tidak bisa mengucapkan kata kata dengan lancar saat ingin mengucapkannya mulutnya seperti dibungkam mulutnya sudah di buka".
Ada apa pak Hans. Ucapkan ajaa. "Kata Sarah memperhatikan Hans".
Bisakah jangan memanggilku bapak, aku serasa tua. "Ucap Hans, sungguh sekarang hatinya benar-benar deg degan ditatap Sarah".
Oh ya ampun, hanya karena itu aja bapak, UPS salah hanya karena itu aja kamu sampai gagap. "Ucap Sarah sambil tertawa".
Hans melototi Sarah saat Sarah mengatakan bapak. Sementara Sarah menutup mulutnya saat Hans menatap tajamnya.
Baiklah baiklah maaf, takkan ku lakukan lagi. "Kata Sarah serius sambil mengacungkan dua jarinya keatas".
Mmmm baguslah, ucap Hans.
Coba sebutkan nama ku dengan benar!. "Pinta Hans".Haruskah dites aku bukan anak kecil kenapa harus dites segala. "Ucap Sarah kesal".
Yah harus, mulutmu itu suka salah ngomong sudah diajari masih saja salah. Ayolah Sarah tinggal ucapkan namaku saja. "Kata Hans memohon".
Tidak tidak akan, akan ku sebutkan namamu saat aku ingin saja. "Kata Sarah perkataannya membuat Hans mencibir mulutnya, ia tidak bisa melawan Sarah saat ini, sebab Sarah masih sakit ia yakin bahwa Sarah Takkan mau menurutinya".
Aku akan mengajakmu untuk berjalan diluar, tau aku, kamu pasti lelah didalam ruangan iya kan?. "Kata Hans ia mengajak Sarah untuk berjalan diluar".
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE (TAMAT)
Short Story21+++++, bijaklah dalam memilih bacaan. "Dendam". Sebuah kisah tentang seorang gadis yang hidup dalam kebencian dan kedenngkian, satu persatu Maslaah menghampirinya hingga membuat dia harus memilih akhirnya, Antara mati atau pergi. Sebuah pilihan y...