Hai hai hai, apa kabar teman teman?.
Semoga selalu sehat yah,
Gbu. 😚Selamat membaca.
Sarah POV
Tak kusadari ternyata aku telah banyak melalui berbagai hal dengan Clara, hingga saat ini adalah hari bahagia untuknya ia menikah dengan Dany, aku juga merasakan kebahagiaan sahabatku itu sekalian ia adalah saudara ku, Clara adalah orang yang paling berharga buat gue.
Saat ini kami berdua sedang diruang make up, aku menatap Clara, betapa cantiknya dia, berapa anggun nya dia.Clar, selamat yah, nggak terasa, sekarang loe udah nikah, bahagia selalu, cepat dapat momongan biar gue dapat ponakan, "ucap ku sambil memeluknya, Tao terasa air mataku jatuh".
Iya makasih, rah, semoga doa loe terkabulkan, gue berharap loe cepat menyusul. "Ucapnya, ia juga menangis".
Hei mengapa menangis dihari bahagia loe, nanti make-upnya luntur, loe nggak boleh cengeng hari ini. "Ucapku mencoba menenangkannya".
Bagaimana aku tidak menangis kau nangis duluan. "Katanya sambil tersenyum".
Aku turut berbahagia makanya aku menangis, you know. "Kataku sambil mencubit hidungnya".
Iya makasih, loe bakal tetap jadi sahabat gue kok, biarpun gue nikah. Gue nggak akan kehilangan waktu sama loe. "Katanya".
Iya iya, tapi tetap aja, loe jangan sampai lupa Dengan Dany. "Kataku mencoba menggodanya, dan ia tertawa".
Aku teringat akan kejadian beberapa bulan yang lalu, saat pertama kali Clara mampir kerumah Dany, keluarganya begitu Sangat senang saat Clara mampir kerumahnya. Kecuali adiknya yang merasa malu untuk bertemu dengannya sebab pernah ia berkelahi dengan Clara, tetapi untungnya clara bukanlah orang yang mahir dalam mendendam.
Dan Clara juga telah melupakan kejadian waktu itu. Clara begitu antusias menceritakan padaku, aku mendengarnya juga turut senang bahwa mereka menerima Clara, dengan begitu sahabatku ini akan bahagia. Aku jadi teringat bagaimana reaksi mereka jika melihat ku apakah mereka akan menerima ku?., jika tidak aku harus berpisah dengan Hans. Membayangkan itu semua membuat ku pusing jadi aku mencoba untuk tidak memikirkannya. Biarlah aku akan menghadapi apapun resikonya pas dihari itu nanti.Saat aku sedang mengobrol dengan Clara, Papinya datang untuk membawa Clara berjalan ke altar.
Nak?. Kalian berdua udah siap kah?. "Tanya papi, aku juga ikut memanggil kedua orangtuanya Clara dengan papi itu semua ulahnya Clara semenjak SMA dan aku bersyukur kedua orangtuanya tidak mempermasalahkan itu, dan mereka senang".
Udah Pi, Clara cantik banget kan?. "Tanyaku pada papi".
Sungguh putriku sangat cantik, lebih cantik dari bidadari. "Kata papi, dan clara memeluk papi dengan sangat erat ia meneteskan air matanya".
Aku juga terharu melihat itu, aku turut menangis.
Tak papi sadari anak papi udah gede, dan akan dinikahi, selamat nak, bahagia terus, " ucap papi".
Clara terus Aja menangis, sambil memeluk papi. Sementara aku memutuskan untuk keluar biarlah keluarganya akan menemani Clara.
Pi, Sarah kedepan yah, "ucapku, dan papi mengangguk kan kepalanya".
Saat aku keluar, aku memutuskan untuk ke WC dulu, aku mencuci mataku sebentar.
Setelah selesai aku keluar, aku melihat Hans sedang terburu-buru berjalan ke kamar ganti pria, dan ia membawa sebuah kotak".Hans ada apa?. Kok terburu-buru?. "Tanyaku, pada Hans ".
Ini, ulah sih Dany, celananya basah ketumpah jus yang untuk acara, bikin repot saja, mau menikah saja bertambah pake banyak minum jus, "Omelnya, aku tersenyum mendengar Hans mengomel".
KAMU SEDANG MEMBACA
REVENGE (TAMAT)
Short Story21+++++, bijaklah dalam memilih bacaan. "Dendam". Sebuah kisah tentang seorang gadis yang hidup dalam kebencian dan kedenngkian, satu persatu Maslaah menghampirinya hingga membuat dia harus memilih akhirnya, Antara mati atau pergi. Sebuah pilihan y...