Accident

34 9 0
                                    

Juli 2015

Mentari meluruskan kakinya yang terasa pegal. Ternyata berjalan menuju puncak bukit ditambah cuaca panas yang sangat terik membuatnya merasa kelelahan.

Sementara itu Virga duduk di sebelah Mentari sambil sesekali melirik wajah gadis yang cengar-cengir karena kepanasan. Virga tersenyum geli melihatnya.

Demi keabadian momen ini, Virga pelan-pelan merogoh kantongnya dan mengambil ponselnya. Ia membuka aplikasi kameranya. Sembari membidik wajah Mentari, Virga menepuk pelan bahu Mentari. Sontak Gadis itu menoleh dengan wajah nyengir yang kepanasan dengan peluh di dahinya. Dan..

Cekreeek!

"Dapat!" gumam Virga sambil tersenyum geli.

"Kamu ngapain? Pasti tadi fotoin aku kan?" tebak Mentari sambil melirik ke ponsel Virga.

"Cantik kok." Virga menoleh ke arah Mentari dengan senyum lesung pipinya yang memikat. Virga menunjukkan hasil jepretannya ke Mentari.

"Huaaaa! Jelek banget! Hapuuuus Gaaa!" teriak Mentari sambil menarik baju Virga.

Ya, Mentari paling geregetan jika ada orang yang mengambil fotonya dengan candid. Pasti hasilnya sangat jelek menurutnya. Padahal tidak untuk lelaki bernama Virga ini. Mentari cantik dengan apapun bentuk fotonya.

"Aku simpen aja." balas Virga santai.

"Sumpah. Muka aku jelek banget disitu. Hapus yaa, pliiissssss.."

Virga menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Virga? Hapus ya.." Mentari memasang wajah puppy eyes andalannya. Biasanya Ayahnya akan luluh jika ia memasang mata sok dikasihani itu. Semoga saja berlaku untuk Virga.

"Enggak Mentari." jawabnya enteng sambil memasukkan ponselnya kembali ke kantong celananya.

"Yaaaahh.. Kamu mau apa aku kabulih deh." pancing Mentari.

Virga menaikkan sebelah alisnya, "bener?"

Mentari mengangguk antusias.

Untuk hal ini, Mentari rela melakukan apapun untuk Virga. Tapi "Virga tidak boleh minta yang macam-macam."

Virga menggumam sebentar. Lalu ia menatap Mentari dengan tatapan serius.

"Ta-tapi gak boleh macem-macem ya Virga Ga."

Kali ini Virga menatapnya dengan senyuman andalanya. Jantung Mentari mendadak berdegub kencang ketika menatap mata elang Virga yang tajam.

Namun senyumannya membuat Mentari sulit untuk mengedipkan kedua matanya. Kali ini ia tidak berfikir apa yang akan Virga minta padanya. Yang penting, di detik ini Mentari tidak akan membiarkan senyum itu hilang ditelan waktu.

"Mentari, jadi pacarku ya?"

Sejak seminggu kepergian Virga ke Jogja, Mentari sering sekali melamun sambil senyum-senyum sendiri mengingat pertemuan terakhirnya dengan Virga bulan lalu. Apalagi ketika Virga secara tidak langsung memintanya menjadi pacarnya. Membuat dirinya selalu dipenuhi bayang-bayang kepulangan Virga.

Baru jadian, masak langsung ditinggal pergi sih? Batinnya.

Tiba-tiba lamunannya terpecah ketika ia mendengar suara dentuman keras dari arah kirinya.

BRAAAAAAAAAAAKK!!!

Matanya membelalak ketika mendapati seseorang sudah tergeletak tak berdaya dipinggir jalan, sedangkan sepeda motor milik pengendara itu terlempar jauh hingga masuk ke selokan. Dan sedetik itu pula terlihat sebuah mobil pick-up sudah berjalan jauh meninggalkan dengan sengaja korban yang baru saja ditabraknya.

MENTARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang