1. My Lily

6.5K 359 25
                                    

hi guys it's been 4 years since i wrote this story hehe.... aku nulis ini pas SMP, tolong maklumi tulisanku ya... aku tau pasti kacau banget, gak masuk akal dll. tapi ini cerita pertama yang aku selesaikan. so yea, here we go~!








Seorang gadis kecil sedang mengendap-endap dalam kamarnya sendiri, tangannya menarik sebuah kursi dan ia letakkan di dekat jendela, gadis itu memanjat kursi, mata indahnya mengerjap-ngerjap riang melihat hutan hijau nan sejuk, gadis ini ingin keluar, namun orang tuanya berkata kejahatan sedang mengintai Lily.

Orang tuanya seringkali ke kota dan tidak membiarkan Lily ikut apapun alasannya, setiap sabtu dan minggu, Lily didatangi 3 temannya.
Park Rosie, Kim Jane, dan Kim Sooya, ketika Lily bertanya mengapa mereka tidak berkunjung setiap hari?
Mereka menjawab karena harus sekolah, Lily juga sekolah. Tapi dengan guru homescolling.

Dia juga bermain, bahkan ada taman bermain di belakang istana itu. Semuanya untuk Lily. Namun gadis itu kesepian, sampai kapan dia dikurung? Dan apa alasannya?

Hari ini ulang tahunnya yang ke 18. Gadis itu mengenakan pakaian barunya, namun, bukannya senang, wajahnya terlihat murung.

"Haruskah aku kabur?" gumamnya dalam hati. Malam ini dia akan dinner party bersama orang tuanya, tapi orang tuanya masih ada dalam perjalanan dari kota.

"Benar, aku harus kabur!" katanya meyakinkan diri sendiri.

Lily pergi ke taman, kemudian mengendap-endap lewat pagar, orang tuanya bilang itu adalah pagar pembatas antara rumah mereka dan kejahatan diluar sana.

Lily menempelkan ujung rambutnya di pintu, dan pagar itu terbuka, bagaimana Lily tau? Lily mengetahuinya tahun lalu, ketika ulang tahunnya yang ke 17, seperti biasa pagi-pagi sekali setelah keramas, ibunya akan memotong ujung rambutnya.

Setahun sekali dilakukan dan tepat ketika ulang tahunnya. Setelah memotong rambut, eomma dan appanya keluar dan menempelkan rambut Lily, dan pintu itu terbuka, mata Lily terbelalak.

Pantas tidak ada kunci atau gembok.

Dan Lily kini berhasil keluar, Lily tertawa puas, kaki jenjangnya melangkah, kemudian matanya menatap matahari yang tenggelam di cakrawala. Matanya membola, sangat indah. Disertai rambut yang tertiup angin hingga helaian itu menutupi wajahnya. Bibirnya melengkungkan senyuman.

Dia hanya berharap keputusannya tidak salah. Lily masih melangkah, hingga ia merasa tersesat? Kemudian matahari sempurna tenggelam, meninggalkan gelap untuk disapa, angin berembus kencang, Lily bergidik sendiri. Kunang-kunang mengelilinginya, Lily tersenyum dan berusaha menghibur dirinya sendiri.

Nyatanya, dimana hewan buas itu? Dimana? Lily berjalan berjam-jam hingga remuk ia rasakan. Gadis itu bersandar pada sebuah pohon yang nampak kokoh.

Kemudian ia memejamkan kedua matanya, kedua kakinya diluruskan. Tangannya bersedekap, sejam memejamkan mata, Lily merasa kepalanya bersandar pada paha seseorang, dan rambutnya dibelai. Apakah ini mimpi? Pikirnya. Kemudian dalam mimpi terlihat pangeran itu memeluknya dan berkata, "Terimakasih sudah benar-benar datang ..."

Dan detik itu juga Lily membuka matanya, tidak ada siapa-siapa disini. Pekatnya malam membuat hatinya ketakutan, suara gaungan terdengar di telinganya, mata Lily mengeluarkan air mata. Gadis ini benar-benar menyesal.

"Eomma ... Lily takut sendirian, Lily menyesal telah kabur dari penjara megah itu ...." gumamnya sambil memeluk kedua lutut dengan getaran pada bahunya.

"Jangan takut. Aku ada disini untukmu!" ada suara berbisik di telinganya, namun, tidak ada siapapun disini. Lily bergidik ngeri, hingga matanya menatap sesuatu merayap di sebelahnya, seolah sesuatu itu mengeluarkan sihir yang menghipnotisnya. Seolah hewan itu berkata,

✅Lily X Osh [HUNLIS] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang