6. Beach

1.3K 168 16
                                    

hi guys it's been 4 years since i wrote this story hehe.... aku nulis ini pas SMP, tolong maklumi tulisanku ya... aku tau pasti kacau banget, gak masuk akal dll. tapi ini cerita pertama yang aku selesaikan. so yea, here we go~!

Now playing -- SSFW Park Chanyeol

Lily merengut ketika hari sudah malam ketika ia dan Osh sampai di pantai. Mereka sekarang berada di pulau Jeju, bersama angin yang menerpa wajah Lily.
Tadinya memang mereka ingin melihat sunset di pantai, dan maksud Osh adalah pulau Jeju.

Sedangkan jarak dari Seoul ke pulau Jeju adalah 455 km dan mereka harus naik pesawat agar cepat sampai. Lily mencebik kesal karena tidak bisa melihat sunset di pantai, melainkan di jendela pesawat.

Tapi sebenarnya sunset di pesawat begitu memenuhi indra penglihatannya, jingga menyemburat keseluruhan, membuatnya beberapa kali menutupi mata, ah, ini terlalu indah! Setelah 1 jam 10 menit, pesawat mendarat di Jeju International Airport.

Meskipun pertama kali dalam banyak hal, Lily nampak melakukan semuanya dengan benar seolah sudah pernah. Tadi mereka sudah membeli koper sebelum ke bandara, dan baju-baju Lily sudah rapi ia tata didalam sana. Mereka sama-sama membawa koper masing-masing, sedangkan tangan yang satunya digunakan untuk bertautan.

Lily menggunakan mantel musim dingin karena hari mulai larut, mantel coklat tua-nya terlihat berwarna hitam karena hari sudah malam. Kepalanya dilapisi hat beannie berwarna coklat muda. Lily juga mengoleskan lipbalm pada bibirnya sesuai wasiat temannya dulu.

"Lily-ya, setiap di cuaca dingin, pakai lipbalm pada bibirmu, tinggal oles saja, jangan kebanyakan atau terlalu sedikit." Tutur gadis dengan mata kucing itu.

"Tapi aku tidak merasa dingin, Jane eonnie" Tolak Lily beralasan.

"Ah persetan dengan alasanmu itu, aku hanya memberi petuah kecantikan untukmu, karena ketika dingin, bibir kita akan memucat dan lama-lama akan mengelupas, jadi... Gunakan lip balm untuk membuatnya tetap lembab, dan lebih berwarna, pilih lip balm berwarna pink muda, ah ya, ini untukmu saja, aku baru membelinya sebelum kesini, lain kali aku akan membawakanmu sekotak makeup tanpa bisa kau tolak, gadis manis..." Perintahnya tanpa mau ditolak sedikitpun, Lily tak berkutik, gadis itu mengembuskan napas sebal namun menerima lipbalm dari Jane.

"Terimakasih Jane eonnie" Ucapnya tak lupa berterimakasih.

"For you, little girl"

-

"Hei nona pelamun, sadarlah!" Panggilan itu mengembalikan Lily pada kenyataan, gadis itu mengedipkan mata dan menoleh pada orang disampingnya. Ah ya, dia kan sedang bersama Osh.

"Ini.." Osh menyodorkan 1 hot chocolate pada Lily, ketika tangan Lily menerimanya, rasa hangat menjalar, akhirnya...

"Bukankah pemandangan ini tampak indah, Lisa?" Tanya Osh. Mereka sedang duduk di gazebo, mereka masih bisa mendengar dan melihat deburan ombak pantai yang bergulung menghilangkan kesunyian.
Lily mengangguk menyetujui, matanya tak lepas dari air yang saling berkejaran itu.

"Aku takut, airnya terlalu banyak, apa tidak apa?" Lily menyuarakan pendapatnya lalu bergidik ngeri melihat ombak yang saling berkejaran itu. Osh terkekeh pelan, dasar gadis polos. Pikirnya.

"Maaf soal sunset-nya, Lisa... Kita akan melihat sunrise besok, lagipula, sunset adalah lambang perpisahan, sunrise adalah pertemuan, jadi, bagaimana kita akan melihat perpisahan tanpa mengetahui pertemuannya dulu?" Kata Osh sembari menatap teduh Lily, Lily yang tadinya ingin protes namun ia urungkan, karena.. Penjelasan Osh ada benarnya. Semakin malam suhu semakin dingin, bahkan coklatnya sudah tandas tak tersisa, Lily menggosok kedua tangannya untuk menghangatkan badan, itu yang dilakukan Sooya dulu untuk mengusir dingin.

✅Lily X Osh [HUNLIS] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang