15. Segera Pergi

1.1K 174 11
                                    

hi guys it's been 4 years since i wrote this story hehe.... aku nulis ini pas SMP, tolong maklumi tulisanku ya... aku tau pasti kacau banget, gak masuk akal dll. tapi ini cerita pertama yang aku selesaikan. so yea, here we go~!







Sooya berterimakasih pada kurir yang mengantar ponsel baru Lily tepat waktu, gadis itu dengan cekatan segera menyalin dokumen di ponsel Lily sebelumnya ke ponsel baru sebelum Lily benar-benar bangun.
"Apa yang sebenarnya sedang kau lakukan sekaligus rencanakan, unnie?" Tanya gadis bermarga Park itu. Pasalnya, ia melihat Sooya benar-benar fokus pada laptop, kabel data, dan ponsel baru itu.

"Unnie membeli ponsel yang sama persis seperti punya Lily, untuk apa?" Tanyanya lagi. Merasa tak ditanggapi, Chaeyoung memilih duduk sambil mencebikkan bibirnya. Kesal.

"Chaeyoung-ah, pastikan kalau Lily belum bangun, nanti aku jelaskan, aku janji! Dan... Katakan pada Lily jika kita... Akan ke luar negeri!" Pinta Sooya sambil menyanggupi. Gadis itu masih menyalin dokumen Lily secepat yang ia bisa.

"Baik kupegang janji unnie, apa kita perlu memberitahu Jane unnie juga?" Tanya gadis itu lagi. Sooya tampak menimbang-nimbang kemudian berkata,

"Iya!"

"Wah pagi-pagi sudah sibuk!" Celetuk suara dibalik pintu.

"Jane, bantu Chaeyoung menyiapkan sarapan!" Perintah Sooya, sedangkan Jane heran. Tumben pagi-pagi Sooya terlihat sangat sibuk, namun ia tak ambil pusing dengan mengendikkan bahu kemudian mengajak,

"Ayo Chaeng!" Chaeyoung menurut dan segera menuju dapur.

15 menit terasa 15 jam bagi Sooya, gadis itu benar-benar lega setelah menyalin dokumen pada ponsel Lily sebelumnya. Ia segera menonaktifkan hp itu dan meletakkannya kembali ke atas nakas pinggir kasur Lily.

30 menit kemudian barulah Lily bangun, gadis itu tampak masih menyesuaikan cahaya ventilasi yang menembus retina matanya. Lily mengerjap-ngerjap, kemudian meregangkan kedua tangannya keatas kepala.
"Eoh, aku lupa kalau berada di rumah Sooya unnie.." Katanya. Lily mengamati kamar itu, sangat feminim dengan warna palem.

"Lily..." Chaeyoung berteriak untuk membangunkan Lily.

"Eoh? Kau sudah bangun? Butuh minum?" Tawar Chaeyoung, gadis itu membawa segelas penuh isi air mineral. Kemudian menyerahkannya pada Lily.

"Gomawo Chaeng..." Lily berterimakasih setelah itu menegak airnya hingga tetes terakhir. Chaeyoung agak terkejut Lily menghabiskannya dalam sekali tenggak, namun ia memilih bersikap biasa saja.

"Lily.. Bagaimana jika kita berlibur?" Chaeyoung menawari. Masa bodoh dengan persyaratan paspor dan visa, itu urusan Sooya, ralat, urusan appanya Sooya. Tugas Chaeyoung adalah meyakinkan Lily untuk ikut mereka berlibur ke luar negeri.

"Berlibur?" Lily membeo. Otaknya merespon sangat lambat.

"Berapa lama?" Lily bertanya setelah otaknya merespon.

Chaeyoung agak terkejut, tapi tidak mungkin ia mengatakan bahwa mereka akan membawa Lily selamanya, kan?

(Flashback on)

"Ada apa sih Chaeng?" Tanya Jane yang diliput penasaran itu.
Jane sedang mengaduk adonan bao sandwich.

Sejujurnya Jane bingung melihat Sooya yang sangat fokus seperti orang yang takut kehilangan sesuatu. Dan Chaeyoung, dia lebih bingung lagi.

"Kata Sooya unnie, nanti dia akan menceritakan semuanya pada kita, tapi kita harus bersikap biasa saja pada Lily!" Jawab gadis Park itu jujur.

Jane menghela napas, ia merasakan sesuatu yang buruk akan terjadi, tapi tidak sekarang. Kenapa? Sebenernya Jane punya insting yang kuat mengenai apa yang akan terjadi nanti, dan memang benar-benar kejadian apa yang ia rasakan sebelumnya, Chaeyoung mengiyakan itu.

✅Lily X Osh [HUNLIS] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang