Ada perubahan, Chaeyoung diganti Rosie. Ntar kuganti bertahap....Now playing ~ Beautiful goodbye Chen.
~~~~~~~~~
"Unnie, kenapa kita harus membawa Lily ke rumah sakit malam ini? Bukankah berbahaya? Kenapa tidak besok pagi saja?" Protes Rosie beruntun, pasalnya, ia khawatir sekali pada Lily. Meski Lily ada di sampingnya saat ini.
"Jangan banyak protes, Rosie-ya!" Peringat Sooya. Pasalnya, ia sedang fokus menyetir, Jane yang juga di sebelah Lily bahkan hanya diam memperhatikan Lily. Tanpa ada yang tau, Jane menangis sesekali, ia merasa Lily akan meninggalkan mereka setelah ini.
"Lily.." Panggil Jane, Lily menoleh dan mendapati Jane sedang menangis."Unnie? Kenapa?" Tanya Lily, suaranya terdengar berbisik. Ingin sekali rasanya Lily menghapus air mata Jane, tapi tangannya tidak bisa digerakkan, kepalanya bisa menoleh saja itu sudah bagus.
Jane memeluk Lily erat, sangat erat, seolah enggan melepaskan.
"Lily... Kenapa aku merasa kita akan jauh? Kenapa aku merasa kami akan meninggalkanmu? Kenapa aku tak tenang jika kau sendiri?" Jane mengutarakan kalimatnya. Lily mengernyit heran, ada apa dengan firasat Jane?
"Firasatku mengatakan.. Kami akan meninggalkanmu sendirian, aku bahkan seolah merasakan kehadiran malaikat pencabut nyawa di sekitar sini.." Lanjutnya.
"Aku merasa.. Kami pergi ke dunia yang indah dan tidak terikat pada apapun, namun kami tidak bisa kesana karena--" Jane menjeda kalimatnya."Kami menunggumu.. Sayang.. Lily... Apapun yang terjadi nanti.. Ikhlaskan.." Tutur Jane dengan air mata yang mengalir deras, sedangkan Lily ingin menangis saja, apa yang Jane bicarakan?
"Jane sayang pada Lily, Lily adalah kesayangannya Jane.. Jane tidak bisa janji untuk selamanya bersama Lily, tapi, Jane berjanji akan menunggu Lily sepanjang waktu, sampai Lily tak terikat pada waktu lagi, kita bersahabat selamanya..." Ungkapnya, bersamaan itu, Sooya merasa ada yang tidak beres dengan mobilnya, di depan ada lampu merah, tapi rem-nya...
Blong.
Shit.
(Flashback 2 jam yang lalu...)
Setelah memastikan keempat sahabat itu masuk apartment, Osh pergi ke tempat parkir mobil, merusak cctv-nya agar terkelabui, setelah itu merusak rem mobil Sooya, mobil mereka berempat.
"Yang penting aku bisa membawa gadis itu, aku bisa meminta pengampunan nanti, thanks god. Kau benar-benar baik kepadaku!"
Flashback off.
Tin... Tin... Brak!!!
Puluhan orang mendekati jurang itu, buru-buru panik, menggerutu dalam bahasa mereka. Ada yang menelfon ambulance, ada yang menghubungi polisi.
Kepala Sooya terbentur stir mobil, darahnya bercucuran, Jane terpelanting keluar dari mobil karena pintunya yang terbuka karena rusak, Rosie kepalanya terkena kaca-kaca mobil yang pecah, sedangkan Lily... Tunggu. Dimana Lily?
"Ah, hanya demi seorang gadis, aku harus membunuh yang 3, padahal jika mereka mau, mereka bisa memberikannya baik-baik padaku!" Gerutu pria dibalik topeng itu, dia... Osh.
Osh memakai sarung tangan guna agar sidik jarinya tak terdeteksi.
Dengan cepat Osh mencari Lily, gadis itu terjepit di antara kursi dengan darah segar mengalir pada pelipisnya, buru-buru Osh membopong gadis itu secepat kilat.
"Jangan mati dulu, permainannya bahkan baru kumulai setelah kau sadar!" Peringat Osh, kakinya segera melangkah menuju mobil yang cukup jauh dari tempat kejadian.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅Lily X Osh [HUNLIS]
FanfictionCover by @vineyardco cerita ini hanyalah karangan belaka. ditulis 4 tahun yang lalu, mohon maaf pada kerancuan karena ini cerita pertama. warning: nonsensical fiction Start : 6 Mei 2019 Finish : 20 Juli 2019 re publish: 16 November 2023