Now playing, Exo ~ Peter Pan
Flashback...
"Ternyata kau benar-benar mencintai Lily..." Gumam seorang pria yang berada di sampingnya.
Osh menoleh, matanya menatap kearah pria itu. Osh sedang duduk di halte. Rencananya dia akan pergi ke Jeju untuk mengurus resort. Pergi menjauh dari kehidupan Lily selamanya.
"Apa yang kau lakukan disini? Bukankah kau akan menikah besok?" Tanya Osh heran. Seharusnya Hanbin menyiapkan semuanya, tapi tidak, pria itu justru menggunakan baju santai menghampirinya.
Benar. Seharusnya Lily juga mempersiapkan semuanya, namun tidak! Gadis itu justru menemuinya dan pergi dengan keadaan yang buruk.
"Jangan berpikir untuk lari, Osh..." Katanya menjeda percakapan. Hanbin memikirkan sesuatu yang berdampak pada masa depannya.
"Jika kau masih mencintai Lily, datanglah besok! Menikahlah dengannya!" Perintahnya mutlak. Osh kaget. Hanbin sudah gila ya?
"Wae? Bukankah kau yang menjaga perasaanmu selama 5 tahun?" Tanya Osh heran. Lagipula, siapa yang tidak heran. Hei, ini kan tentang masa depan mereka! Hanbin tidak apa-apa?
Hanbin menatap lurus kearah senja di musim semi, bau bunga masih menyeruak. Pria itu menutup matanya, kemudian mengembuskan nafasnya seiring dengan terbukanya kelopak mata itu.
"Apa gunanya? Cintaku tak terbalas.." Kekeh Hanbin pada 3 kata terakhir.
"Tapi... Lily sudah menyetujuinya!" Keukeuh Osh. Hanbin menoleh, kemudian mempertimbangkan sesuatu.
"Karena aku melakukan itu di bandara, di depan orang tuaku, di depan banyak orang, mana tega ia melihatku ditolak.." Ceritanya. Hanbin menatap Osh, Lily tidak salah mencintai Osh. Wae? Hanbin juga tidak tau, ia hanya memikirkan apa yang terlintas.
"Buktinya selama 5 tahun ia setia menjaga hatinya, aku ikhlas, itu bukan ungkapan bullshit semata soal membiarkan orang yang kau cintai bahagia meski bukan denganmu pada akhirnya!" Jelas Hanbin. Kemudian pria itu mengulas senyuman.
~~~~~~~~~~~~~~
"Oppa..." Rengek Lily sedari tadi.
Osh terguncang dari ingatannya setahun yang lalu, dimana Hanbin benar-benar mau mengorbankan semuanya.
"Wae?" Tanya Osh akhirnya. Lily tersenyum lebar menunjukkan perutnya. Gadis itu mengangkat bajunya untuk menunjukkan perutnya yang membuat Osh terkekeh geli.
"Sudah kempes. Hehehe..." Cengirnya. Osh tertawa, Memang setelah 2 bulan pernikahan mereka mendapat berita baik akan hadirnya titipan bagi mereka. Mereka menikah di tanggal 11 April. Sehari sebelum ulang tahun Osh. Di bulan Juni, Lily positif membawa nyawa pada rahimnya.
31 Maret di tahun berikutnya, Lily melahirkan putra pertamanya.
(itu babynya siapa? Gatau hahaha... Itu aku gabungin wajahnya Hunlis. Jadinya gitu... Ada watermark-nya, kalau mau gaada watermark-nya harus bayar 26.000 Yakali... Kiyowo kan... Itu di foto asli, warna bola matanya hitam agak hazel abu-abu. Kulitnya lebih ke Lisa, alisnya tebal. Hidungnya kek ortunya, ya gitu!)
"Saranghae, oppa..." Ujar Lily tulus. Gadis---ralat, wanita itu memeluk tubuh Osh dari belakang. Osh tersenyum hangat, pria itu menggendong putranya, kemudian menghadap ke Lily. Terlihat jelas putranya menggeliat tak nyaman dalam pelukan appanya. Tangan Osh masih kaku dalam menggendong bayi.
Lily mengambil bayi mereka, gadis itu menepuk-nepuk paha mungil bayinya agar tidur. Anak kecil itu mengisap jempolnya sendiri, sepertinya anak itu haus.
Mata kecilnya mengerjap-ngerjap, Lily tersenyum lebar melihatnya, mata itu memandangi lekat wajah orang tuanya.
"Halo nak, kami adalah orang tuamu.. Tumbuh dengan baik, ya.. Kami akan menjagamu sampai akhir hayat kami, kami tidak akan membiarkan kejahatan berada di sekitar kita..." Bisik Osh di telinga putranya, pria itu membungkuk ketika berbisik, kemudian berdiri lagi mengecup kening putranya sayang.
"Putra kita tampan sekali, aigoo..." Puji Lily gemas. Osh memeluk pinggang ramping Lily. Kemudian berbisik,
"Kalau begitu, bagaimana jika kita buat yang banyak?" Goda Osh. Lily menyikut perut Osh sangat keras. Gadis itu melirik tajam pada suaminya, sedangkan Osh menyengir tanpa merasa bersalah.
"Jaga bicaramu!" Peringatnya. Osh hanya mencebik lucu. Tapi Lily sudah tidak termakan bujukan seperti itu. 9 bulan membuktikan kesusahannya membawa 1 nyawa dalam rahimnya.
"Enak saja, kau yang tebar benih tapi aku yang merasakan kesusahannya 9 bulan!" Cerocos gadis itu. Osh tertawa keras. Hingga bayi kecil dalam pelukan Lily menangis.
"Oh Sehun........."
"Wae babe?" Goda Sehun lagi.
"Shut up! Panggilan itu terdengar menggelikan!" Pekiknya keras.
"Kau ini.... Sungguh.." Osh mencubit keras kedua pipi Lily hingga wanita itu meringis sakit.
"Akh appo... Kau menyebalkan!!!" Emosinya. Lagi-lagi Lily memarahi suaminya itu.
Osh pergi sebentar, kemudian kembali dengan membawa rangkaian bunga Lily, Osh memberikan bunga itu pada Lily. Wanita itu ingin menangis sekarang.
"Gomawo..." Bisik Osh, pria itu memeluk istrinya erat.
********************************
KAMU SEDANG MEMBACA
✅Lily X Osh [HUNLIS]
Fiksi PenggemarCover by @vineyardco cerita ini hanyalah karangan belaka. ditulis 4 tahun yang lalu, mohon maaf pada kerancuan karena ini cerita pertama. warning: nonsensical fiction Start : 6 Mei 2019 Finish : 20 Juli 2019 re publish: 16 November 2023