Now playing ~ Exo Goodnight
Pernikahan itu harus terjadi, bukan karena perjodohan, keselamatan nyawa, ataupun saling cinta. Tapi hanya untuk kebahagiaan
Sepulang dari sana, Lily menjadi patung bernafas dalam kamarnya. Dengan air mata sebagai pelengkapnya, gadis itu baru selesai menangis ketika tengah malam, dan baru terlelap pukul 3 pagi, bangun di jam 6 pagi. Matanya membengkak dan kantung matanya menghitam.
"Ada apa denganmu?" Sambut Sooya ketika melihat wajah Lily yang sangat jauh dari kata baik. Gadis itu jelas tidak sedang baik, Sooya bisa melihatnya dengan jelas.
"Seharusnya kau tidak menemuinya kemarin!" Peringat Sooya. Gadis tertua itu memang tidak tau sampai ia mendesak Rosie untuk mengatakan keberadaan Lily sebenarnya.
"Jangan harap bisa membatalkannya, Lily!" Peringat Sooya melanjut, gadis itu mulai mewanti-wanti.
"Memang aku bisa apa unnie? Apa yang bisa kulakukan selain menerima pernikahan ini atas dasar rasa terimakasihku pada unnie?" Lily menjawab datar, matanya penuh kilatan yang hendak dilepaskan.
Lily pergi ke kamar mandi, Sooya ingin menangis, Lily... Apa Sooya salah?
Pada akhirnya pernikahan itu terjadi juga. Lily yang masih sangat shock atas semuanya. Pernikahan ini benar-benar terjadi, dia harus bahagia atau pura-pura bahagia?
"Semoga Tuhan memberkatimu ... Semoga kau menemukan kebahagiaanmu, semoga kau bisa mengarungi mahligai pernikahan..." Bisik ibundanya dalam dekapan hangat. Wanita itu mengelus punggung Lily penuh kelembutan. Jiwa keibuannya berteriak, bagaimana bisa dia tega menyia-nyiakan Lily selama ini?
^.^
Malam ini, Lily berdiri di dekat jendela, matanya seperti biasa menatap kerlipan cahaya bintang di atas langit gelap. Langitnya sama, posisi bintangnya yang berubah. Kisahnya yang ditata, perasaannya yang berbeda. Mungkin?
Lily hanya tidak menyangka, sebuah cerita yang awalnya sederhana jika menjadi perjalanan terasa sangat luar biasa.
Jika ditulis mungkin cerita sederhana ini akan menjadi luar biasa. Lily sadar---kisah sesungguhnya akan dimulai. Apapun yang terjadi, dia harus bertahan, memperbaiki.
"Kau mau langsung tidur?" Suara lembut itu menyapa telinganya. Pria yang sudah menjadi suaminya itu menaruh kepalanya di pundak kanan Lily, sedangkan tangannya melingkar pada pinggang Lily.
Lily ingin sekali menangis, matanya sangat panas.
"Mianhae semua ini sangat mengejutkanmu..." Tulusnya meminta maaf. Lily menangis, kemudian pria itu menghapus air matanya.
"Aku mencintaimu..." Bisiknya lembut. Pria itu memeluk Lily erat setelah menghapus air mata gadisnya.
Pria itu memeluk Lily, tangannya mengelus puncak kepala Lily dengan sayang. Lily mencium aroma tubuh suaminya sekarang, Lily harus siap apapun yang terjadi.
"Nado saranghae, Osh..."
********************************
KAMU SEDANG MEMBACA
✅Lily X Osh [HUNLIS]
FanficCover by @vineyardco cerita ini hanyalah karangan belaka. ditulis 4 tahun yang lalu, mohon maaf pada kerancuan karena ini cerita pertama. warning: nonsensical fiction Start : 6 Mei 2019 Finish : 20 Juli 2019 re publish: 16 November 2023