25. Penelitian

1K 154 25
                                    

Now playing On My Way Alan Walker ft. Sabrina carpenter

⏳⏳⏳

1 bulan menjadi masa pemulihan kesehatan mereka, Rosie dan Lily hanya bersantai, saling menjaga, bercanda, sedangkan Sooya dan Jane mulai berkuliah, mereka berdua beruntung, Sooya memiliki Suho sebagai sahabatnya yang selalu membantu mengerjakan proposal tatkala gadis itu mulai harus berkutat dengan penelitiannya yang sudah sangat lama ditunda.

Sooya selama sebulan mengumpulkan puluhan Informasi yang sekarang sedang diteliti.

"Nona, saya sangat ragu dengan kisah yang anda ceritakan, kami sudah pergi ke gunung Jiri, namun aphrodite tidak ada disana." Jelas pria dengan pakaian detektif itu.

Sooya menurunkan kacamatanya, gadis itu mendongak sebentar, kemudian memeriksa video dan foto secara teliti.

"Kau benar..." Ucap Sooya membenarkan.

"Saya bahkan mengirimkan 20 orang yang menjaga di seluruh penjuru." Lanjut pria itu. Sooya mengangguk paham.

"Kau boleh pergi." Perintah Sooya. Pria itu menunduk kemudian pergi keluar.

"Mereka mengada-ada, lagipula mana ada kisah fantasi di jaman secanggih ini!" Gerutu Sooya. Kemudian gadis itu menelfon seseorang lagi.

"Kau telusuri istana dibalik hutan, lewati salju yang katanya abadi itu, kalau perlu, siapkan 1000 orang." Perintahnya dengan nada dingin, setelah itu ia menutup panggilan dan pergi menuju universitasnya.

🐥🐥🐥

"Rosie kau sakit?" Tanya Lily ketika menyadari wajah Rosie memucat. Rosie menggeleng pelan.

"Hanya sedikit flu, Lily.." Jawab gadis chipmunk itu.

"Aku buatkan teh, ya?" Tawar Lily. Rosie menggeleng pelan.

"Tak usah." Jawabnya menolak halus.

"Rosie-ya, tidak boleh menolak niat baik orang..." Nasehat Lily. Kemudian gadis itu pergi ke dapur untuk membuat teh.

"Yah teh-nya habis.." Sesal gadis itu. Lily mengambil uang dan pergi mengendap-endap keluar untuk membeli teh, karena jika ia meminta izin pada Rosie, pasti tidak diijinkan.

Lily sudah diluar apartment, gadis itu berjalan sambil bersenandung, kakinya menendangi kerikil jalan.

Saat akan masuk kedalam minimarket. Mulutnya dibekap dan setelahnya klise. Pingsan.

🍂🍂🍂

Mata Lily mengerjap menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam retinanya.

"Kau sudah bangun sayang?" Sapa sebuah suara, Lily kesal dan sangat muak dengan semua ini. Tapi apa daya, kedua tangannya diikat di belakang kursi.

Shit.

Mata Lily memerah, ingin menangis tapi ia sangat emosi. Pria itu mengangkat dagu Lily agar sejajar dengan wajahnya.

"Sudah lama sekali aku tak memandangi wajah bidadari ini.." Ujarnya dengan senyuman seringaian membuat Lily jengah.

"Kenapa kau kabur, sayang?" Tanyanya tepat di depan wajah gadis itu.

Osh mencium paksa bibir Lily, sedangkan Lily menggigit bibir dalamnya agar tak terbuka sedikitpun.

Osh terkepal ketika Lily enggan memberinya akses sedikitpun untuk masuk kedalam mulutnya. Sebelah tangan Osh menarik rahang Lily kebawah hingga bibir itu terbuka sepenuhnya.

Lily memejamkan mata ketika bibir Osh menguasai bibirnya. Lily hanya bisa menangis, kakinya terasa lemas.

Bermenit-menit berlalu, Lily hampir mati kehilangan nafas, sedangkan Osh yang baru tersadar segera melepasnya.

✅Lily X Osh [HUNLIS] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang