8. Sisi hangat Osh

1.6K 173 18
                                    

hi guys it's been 4 years since i wrote this story hehe.... aku nulis ini pas SMP, tolong maklumi tulisanku ya... aku tau pasti kacau banget, gak masuk akal dll. tapi ini cerita pertama yang aku selesaikan. so yea, here we go~!




Siluet Lily terbentuk, astaga, Lily.. hilang sudah kata-kata, Osh enggan berpaling dari pemandangannya, jujur saja, hati Osh menghangat ketika Lily hadir memaksa mengajari ia jadi orang yang lebih sabar untuk mengalah akan sikap Lily yang kekanakan.

Disinilah Lily sekarang, masih berpijak pada sisa-sisa keindahan sunset dibalik cakrawala. Mata gadis itu berkaca-kaca karena haru, untuk pertama kalinya ia bisa melihat keindahan alam secara langsung.

"Hei... Kau menangis?" Suara itu membuat Lily berpaling dan buru-buru menghapus air matanya.

"Kenapa?" Tanyanya lagi. Lily menggeleng pelan.

"Hari sudah petang, ayo bersihkan tubuhmu, jika kau memakai pakaian itu terus, kau akan sakit!" Ujarnya menuturi, Lily mengangguk, sedangkan Osh segera menarik tangan Lily dalam genggamannya menuju rumah pantai.

"Pakai baju yang cocok menurutmu, kita akan ada pesta di pantai malam ini, berbaur satu sama lain!" Tuturnya, Lily mengangguk patuh dan segera ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

Lily sudah siap dengan bajunya, mungkin Lily sudah kebal dari rasa dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lily sudah siap dengan bajunya, mungkin Lily sudah kebal dari rasa dingin. Alih-alih menggunakan bawahan panjang, lihat saja style gadis ini.

"Wah nona pelamun, kukira kulitmu sudah kebal dari rasa dingin, ya?" Suara Osh terdengar mengejek, Lily menanggapinya santai dengan mengibaskan rambutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wah nona pelamun, kukira kulitmu sudah kebal dari rasa dingin, ya?" Suara Osh terdengar mengejek, Lily menanggapinya santai dengan mengibaskan rambutnya. Osh sudah siap dengan pakaian santainya, entah dia mandi dimana. Lily tidak mau tahu.

"Baiklah, little girl, mari kita keluar!" Ajaknya. Lily mengangguk antusias, sedang Osh menggandeng tangannya seolah Lily adalah gadis 5 tahun yang harus diawasi terus.

Sesampainya disana, Lily membelalak kaget. Lampu-lampu berwarna-warni, petasan bermekaran diatas langit, orang-orang berjoget dengan lagu yang dimainkan, sedangkan Osh mengajak Lily untuk duduk sambil menikmati pesta outdoor itu.

✅Lily X Osh [HUNLIS] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang