24. That's Okay

940 165 24
                                    



Now playing Cherry Blossom - Chen Exo

🙈🙉🙊

Lily duduk di kursi taman belakang rumah sakit. Kalau dilihat-lihat sebenarnya ini seperti taman bermain, ada ayunan, perosotan, jungkat-jungkit, air mancur, dan ya, bunga-bunga bermekaran sesuai musim. Lily sejenak melupakan kalau dia sedang ada di rumah sakit, bukan taman bermain. Tapi mau bagaimana lagi? Anginnya sepoi-sepoi dan cuacanya dingin tapi masih mendukung.

Dalam keheningannya, Lily memandangi tanah, kemudian, pandangannya teralihkan pada cincin di jari manis kirinya, berinisial L. Tentu itu namanya, tapi... Sejak kapan ia memakai cincin?

Aku bingung dengan perasaan ini, pasti klise, dari sekian banyak pria di dunia ini, kenapa berpindah perasaan justru menyakitkan?

"Lily..." Panggilan itu membuat Lily menoleh, dilihatnya Rosie sudah berdiri di dekatnya dengan senyuman mengembang.

Lily berdiri dan memeluk Rosie erat, tanpa ekspresi, Lily hanya perlu bersandar sebentar. Rosie pun sama.

"Aku menemukan Sooya-nnie disini, perawatnya bilang ia berada di ruang 275." Bisik Lily. Rosie melepas peluknya, ia kaget. Sungguh.

Matanya membola, "Sungguh? Lily ayo kita temui Sooya unnie..." Ajak Rosie tergesa. Mereka terburu-buru menaiki lift menuju ruang 275.

275. Begitu melihat angka itu, dengan tergesa Rosie memencet bel disana beberapa kali. Pintu terbuka, Rosie dan Lily saling berpandangan ketika melihat seorang pria yang membukakan pintunya.

"Auf der Suche nach wem?" Tanya pria berkulit putih itu ketika melihat 2 gadis di depan pintu ruangan.

(Terjemah : mencari siapa?)

"Kim Sooya." Jawab Lily agak gugup, sejenak pria itu berfikir, apakah mereka adiknya Sooya?

"Bitte eintreten" Ajak Suho kemudian. Lily dan Rosie mengangguk bersamaan lalu mengikuti Suho dari belakang.

"Sooya ada yang mencarimu." Kata Suho pelan, Sooya menoleh pada Suho kemudian melihat siapa yang mencarinya.

"Unnie..." Rengek kedua gadis itu bersamaan kemudian memeluk Sooya erat dengan air mata berlinang.

Sooya membalas pelukan kedua adiknya itu dengan hangat.

Persahabatan yang indah. Batin Suho.

"Bagaimana kabar kalian? Kalian baik? Gadis-gadis bodoh, apa kalian tau betapa khawatirnya aku?!" Cerocos Sooya ketika raut wajahnya kaget karena kehadiran mereka yang tiba-tiba.

"Ekhem.." Suara deheman itu menghentikan aksi mereka.

"Oh iya unnie, jelaskan pada kami, siapa pria itu?" Tanya Lily sembari menunjuk Suho dengan jari telunjuknya.

"Dia yang menyelamatkan aku waktu kecelakaan.." Jawab Sooya. Lily mengangguk, Rosie

"Dan demi operasinya yang lancar, aku harus mengaku sebagai suaminya.." Sambung Suho yang sedang bersedekap dada di tembok.

Lily dan Rosie melirik Sooya bersamaan, sedangkan gadis 27 tahun itu melirik tajam Suho dan menampilkan kekehannya pada Lily dan Rosie.

"Permisi.." Suara menginterupsi dari balik pintu, DO.

"Bagaimana tuan Kim?" Tanya dokter itu tanpa basa-basi.

"Saya menyetujui kepulangannya.." Jawabnya enteng dengan menjulurkan selembar kertas yang ia tandatangani tadi.

DO tampak berfikir keras, ia berpikir, jika Sooya memaksa pulang dan Suho menyetujuinya, ia bisa apa?

"Baiklah... Mungkin kamar ini harus segera dibersihkan karena akan ada pasien dalam masa pemulihan." Katanya.

Lily dan Rosie sekarang berada di kantin rumah sakit, mereka belum makan apapun.

"Lily, kenapa makanan disini enak sekali?" Tanya Rosie dengan mulut yang sangat penuh.

"Mungkin karena juru masaknya handal, atau kau yang terlalu kelaparan!" Jawab Lily dengan ejekan. Merasa diejek, Rosie tak terima,

"Mwoya? Enak saja kalau menuduh!" Balas Rosie kesal, alisnya bertautan, namun masih melanjutkan suapan selanjutnya sebelum apa yang di dalam mulutnya habis.

Lily tidak bisa protes, telat makan siang saja Rosie akan menangis menjerit sambil menghentak-hentakkan kedua kakinya di lantai, terkadang itu membuat Lily malu pada banyak orang.
Lily baru teringat kalau Rosie sudah menghabiskan 4 porsi, namun gadis itu enggan berkomentar mengejek, Lily harus membuat Rosie bahagia.

Rosie baru kehilangan harga dirinya...

Di sisi lain,

"Jane, kau tunggu disini sebentar, aku tidak akan lama..." Pamit Kai. Jane mengangguk.

Sooya keluar ruangan, Suho menuntunnya meski Sooya menolak, gadis itu berjalan namun mematung ketika melihat seseorang yang sangat ia kenal.

Jane...

Sooya berlari sehingga genggaman tangan Suho terlepas.

"Sooya..." Suho memanggil, namun ia biarkan.

"Jane..." Panggilnya. Sang empunya nama menoleh, Sooya?

"Unnie..." Teriak Jane, gadis itu berdiri, Sooya mendekatinya, kemudian memeluk erat satu sama lain.

"Oh God! Apakah aku harus melihat drama persahabatan pagi ini?" Gerutu Suho yang sedang berjalan mendekat.

"Unnie, baik?" Tanya Jane dengan cekatan pada tenggorokannya. Sooya tidak bisa menjawab selain mengangguk.

"Jane ruanganmu sudah kusiapkan mari---" Ucapan Kai terhenti ketika melihat Jane yang sedang berdiri dengan seorang gadis.

"Dia Kai, dokter yang menyelamatkan aku waktu itu, dia bilang aku terombang-ambing di aliran sungai..." Cerita Jane, Sooya mengernyit, terombang-ambing?

"Halo..." Sapanya ramah. Sooya membalas dengan senyuman seadanya.

"Aku dokter Kai, senang bertemu denganmu.." Sambungnya memperkenalkan diri, Sooya menerima jabatan tangan Kai sambil berkata, "Sooya." Setelah itu tautan tangan mereka terlepas.

"Aku senang kalian bertemu lagi, Jane sedikit-banyaknya sudah bercerita tentang sahabat-sahabatnya.." Ujar Kai melanjut. Kai merupakan sosok periang dan mudah berkenalan dengan orang baru.

"Unnie, dia siapa?" Tanya Jane ketika melihat Suho berdiri di dekat Sooya.

"Aku Kim suho, suami virtualnya.." Jawab Suho dengan kekehan.

"Suami virtual?" Jane membeo.

"Untuk persetujuan operasi biasanya diperlukan tandatangan anggota keluarga, dan jika tidak sesegera, Sooya akan lebih parah.." Sahut Suho. Jane mengangguk paham.

"Unnie sudah mau pulang?" Jane bertanya. Sooya mengangguk membenarkan.

"Temanilah, Jane... Kami akan berkunjung setiap hari.." Sooya menyambar sebelum Jane mengeluh.

"Kami?" Ulang Jane.

"Iya, Lily dan Rosie sedang makan di kantin bersama dokter DO tadi.." Jelas Sooya, Jane ingin menangis, ia benar-benar merindukan Lily dan Rosie. Sangat.

**********

17 June 2019

✅Lily X Osh [HUNLIS] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang