♡♥♡♥
"Mau kugendong?"
"Eh?" Lily tersentak mendengar penawaran ini. Ayolah, ia digendong ayahnya saja sampai umur 5 tahun.
Dan sekarang? Seorang pria asing yang bahkan mungkin baru 15 menit dihadapannya menawarkan tumpangan.
"Bolehkah?" tanyanya sesopan mungkin. Pria dengan tubuh gagah itu berjongkok membelakangi, Lily menggigit bibirnya sendiri, gugup menyelimuti.
Dengan hati-hati ia naik ke punggung itu, tangannya melingkar pada leher belakang Sehun. Sehun membawanya diatas punggungnya dengan hati-hati, Lily gugup sendiri, ia berusaha menetralkan detak jantungnya saat ini.
"Tuan Osh ... apakah rumahmu jauh?" tanyanya setengah berteriak.
"Jadi kau memanggilku dengan nama panggilan?" Sehun bertanya balik. Lily mendengus pelan,
"Kan aku sudah mengenalmu!" sahutnya mengelak, Sehun terkekeh pelan.
"Kau tak pernah makan, ya?" kata Osh Ketika tak merasakan beban pada punggungnya. Lily membelalakkan matanya, gadis itu merasa kesal dikatai tidak pernah makan.
"Yak! Apa maksudmu? Aku makan 3 kali sehari dengan camilan saat malam." elaknya tak terima, ia sarapan, makan siang, dan makan malam dengan salad buah, cemilannya strawberry dan mangga.
"Memangnya aku seringan itu?" tanya Lily polos.
"Seperti kapas!" ejek Osh, Lily mendengus kesal, tubuhnya 'kan proporsional. Ia juga pandai menari, ketiga sahabatnya yang mengajari. Kata teman-temannya ia sangat berbakat.
"Nah... nona, kita sudah sampai!" ujarnya. Lily turun perlahan, kemudian membenahi gaunnya.
"Kau seperti tuan putri yang kabur dari istana karena akan dijodohkan." ejek lagi pria tampan itu, Lily mengerucutkan bibirnya kesal.
"Aku tidak dijodohkan! Hanya kabur..." ucapnya memperingatkan. oke itu salah dia.
"Oh begitu, baik, silahkan masuk ...." kata Osh tak berminat sembari membuka pintu utama, rumahnya sangat mewah, ala-ala Eropa. Tidak seperti istananya yang kuno namun megah.
"Jadi Lily ... kenapa kau kabur?" pertanyaan itu lolos dari bibir Osh ketika ia menyediakan 2 gelas cokelat panas diatas meja.
"Aku bosan, 18 tahun aku tidak pernah keluar, orang tuaku bilang, ada kejahatan dalam kegelapan mengintaiku, aku sendiri tak paham." katanya jujur. Matanya menunduk dan redup.
Osh mengeluarkan smirk tanpa Lily lihat.
"Aku kejahatan yang dimaksud orang tuamu, yang mengintaimu" batinnya.
Tubuh Lily menegang seketika mendengar bisikan tadi, lututnya lemas.
"Aku juga yang berbisik, aku benar-benar mengintaimu, gadis manis ...." batin Osh, senyumannya menakutkan, beruntung Lily tak melihatnya. Jika tidak, gadis polos itu akan ketakutan dan benar-benar berlari. Entah kemana?
"Susah payah aku mendapatkanmu, so, let's play the game, girl!" katanya membatin dengan seringai buas yang mematikan.
"Aku jadi ingat kartun yang berjudul tangled. Mungkin kau reinkarnasi-nya ...." ejek Osh. Lily mendengus, teman-temannya juga bilang begitu.
"Ehm tuan, bolehkah aku meminum coklatnya?" pinta Lily. Osh menggeleng, lantas dahi Lily mengerut.
"Lantas untuk apa kau menyediakan coklat panas disini?" tanyanya sembari menunjuk coklat panas diatas meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
✅Lily X Osh [HUNLIS]
FanfictionCover by @vineyardco cerita ini hanyalah karangan belaka. ditulis 4 tahun yang lalu, mohon maaf pada kerancuan karena ini cerita pertama. warning: nonsensical fiction Start : 6 Mei 2019 Finish : 20 Juli 2019 re publish: 16 November 2023