"Rosie, aku punya rencana, kau... Mau, kan?" Tawar Lily. Mata Rosie bersinar, rencana apa?
"Dengar Rosie-ya, aku tidak bisa berjanji kalau kita berdua bisa pergi dari sini, tapi aku menjamin keselamatanmu.." Ujarnya penuh keyakinan. Dan demi semesta yang Rosie percayai, ia mengangguk tanpa tau apa yang akan Lily lakukan dengan rencananya.
"Harga dirimu direnggut, Rosie... Ini semua salahku, kumohon... Pergilah sangat jauh setelah ini, sejauh-jauhnya, temukan unnie, katakan pada mereka bahwa aku adalah adik terburuk, dan terburuknya lagi... Rosie harus kehilangan mahkotanya... Hiks..." Isakan itu lolos, Lily tidak sanggup lagi. Rosie menghapus jejak air mata Lily, kemudian mereka saling berpeluk.
Lily yang berharap ketenangan kakak-kakaknya. Rosie yang berharap keselamatan mereka.
Lily pikir... Hidup akan dalam penyesalan, dan mati akan menyelesaikan.
Flashback on
"Osh..." Lirihnya tajam.
"A-aku, akan memberikan harga diriku, bahkan, demi kristal itu.. Ambil saja apa yang kau butuhkan dari diriku, asal, asal, bebaskan Rosie... Setelah kau membebaskannya, kau bisa melakukan apapun semaumu padaku..." Lanjut gadis pucat itu. Bibirnya memutih, Osh harusnya senang, namun... Ia tak menyukai ini sama sekali.
Aneh rasanya di jaman sekarang masih ada kepercayaan pada hal-hal sejenis itu.
Namun Osh mengangguk, membuat Lily mengembuskan nafasnya kasar. Menyisakan jejak-jejak air matanya mengalir bebas.
Ini salah. Batin Osh berkecamuk.
Flashback off
"Lalu... Apa Lily akan selamat?" Tanya Rosie. Lily mengangguk ragu, Rosie menggeleng.
"Aku mau kau selamat!" Keukeuh Rosie. Lily menggeleng.
"Jangan membuatnya semakin sulit, Rosie..."
🏪🏪🏪
"Jane jangan pergi... Unnie membutuhkanmu untuk merawat anak-anak nakal itu.. Kalau kau pergi aku akan membencimu di sisa hidupku! " Suara Sooya menggema.
"Unnie... Unnie tidak mau bertahan? Aku hancur, unnie..." Gema suara Rosie.
"Unnie... Maafkan aku, tolong jaga Rosie dan Sooya unnie, ne?"
"Lily...." Satu teriakan itu mampu membuat Kai terkejut.
"Gwenchana?" Tanyanya khawatir.
"Lily...." Lirihnya lagi. Kai mengernyit, siapa Lily?
🏥🏥🏥
Sooya termenung di atas rooftop, sendirian. Suho sudah pergi, dan ia tak tau keadaan adik-adiknya, apa masih hidup?
Polisi yang mencari tau juga belum memberi kabar apapun.
Seketika Sooya mengingat cerita Lily mengenai Osh dan dunia fantasinya. Ini janggal! Apalagi Sooya semasa sekolah sering mengikuti kelas detektif. Aneh.
Tidak mungkin masih ada hal seperti itu di jaman sekarang, ada sesuatu yang janggal disini.
Sooya teringat akan telfon di ruangannya, gadis itu menggerakkan kursi rodanya untuk kembali, sebenarnya Sooya bisa berjalan, hanya saja Sooya enggan membuang tenaga.
"Iya nona Sooya, ada yang bisa kami bantu?" Tanya suara di seberang sana.
"Siapkan semua alat-alat kita dulu, ada penelitian yang sangat penting, dan ini sangat ganjal!" Tegas Sooya.
"Baiklah, nona... Ada lagi?" Tanya pemuda di seberang sana. Sooya nampak berfikir sebentar kemudian mengetuk-ngetuk jarinya di atas meja.
"Jemput aku, bawakan semua perlengkapanku, aku berada di rumah sakit terbesar di Berlin, cari saja nama pasien Kim Sooya, lakukan cepat!" Perintah gadis itu lalu menutup panggilan secara sepihak.
🏪🏪🏪
"Kau mengingat namamu?" Tanya Kai pada gadis di hadapannya ini.
"Jane" Jawabnya."Syukurlah... Ku kira kau akan amnesia..." Guraunya, Jane mendecak sebal. Berani-beraninya dokter ini!!!
"Kau mendoakanku amnesia ya?" Pekik Jane frustasi.
"Tidak, jika itu terjadi, aku akan kerepotan, Jane..."
💎💎💎
"Rosie... Dengarkan aku... Kau harus pergi... Dengan begitu kau akan selamat!" Jelas Lily, Rosie menolak.
"Kau pikir aku menginginkan kebebasan sedangkan kau akan terjebak disini? Aku akan tetap bersamamu apapun keadaannya!" Tolaknya. Mata Rosie memerah karena marah dan sedih.
"Apa yang akan kudapatkan jika aku tak bertemu unnie, Lily? Aku bahkan sudah kehilangan harga diriku sebagai seorang wanita..." Jujurnya meghina diri sendiri, seketika Lily tersengat jutaan volt listrik.
"Rosie-ya...
"Lily, aku pernah berjanji untuk tidak pernah meninggalkanmu apapun keadaannya, bukan? Lalu kenapa kau memintaku meninggalkanmu?" Tanyanya melanjut enggan menerima tanggapan dari Lily.
"Kita melewati 5 tahun bersama kau tau! Kita melewati masa kecil di setiap akhir pekan dan liburan, lalu tidak boleh menemuimu sejak usiamu 17, kemudian bertemu denganmu ketika terpuruk di usia 18.. Sekarang kau 23 tahun, kau pikir semudah itu aku akan meninggalkanmu? Kau mungkin akan berfikir jika aku menerima rencanamu dan pergi begitu saja, tidak Lily..." Rosie mulai sesenggukan, Lily tercekat. Dia harus apa?
Rosie menabrakkan dirinya ke dinding, kemudian menutup wajah dengan kedua tangannya dan merosot ke lantai.
"Kau harus membalas budi atas semuanya, aku tak akan membiarkanmu mati! Kau belum membahagiakanku... Bahkan kau lupa caranya bahagia..." Isaknya semakin menjadi, Lily mendekati Rosie, memeluk gadis itu erat.
"Mianhae Rosie-ah..." Tulusnya pelan.
⏳⏰⌛
"Anda yakin nyonya Kim? Sudah siap keluar? Saya rasa luka anda memang sudah mengering, namun tidak bisakah selama 3 hari pengawasan lagi?" Tanya dokter itu.
Sooya menggeleng. Ia 100% yakin dengan keputusannya ini.
"Dokter Kyungsoo, ini benar-benar mendadak, sungguh!" Gigihnya. Kyungsoo menggeleng, pasiennya ini benar-benar!
"Tapi kami membutuhkan tandatangan suami anda..." Kata Kyungsoo pelan, Sooya kaget. Tentu saja, dia sampai hampir lupa bahwa statusnya di rumah sakit ini adalah istrinya Suho.
"B-baiklah akan kuhubungi!" Putusnya tergagap.
Kyungsoo mengangguk, kemudian ponselnya berdering, ia mengangkatnya disana.
"Iya Kai, ada apa?" Tanyanya sedikit menjauh dari tempat Sooya.
"Syukurlah dia tidak amnesia, jika tidak, kita akan bingung menentukan nama untuknya! Jadi... Siapa namanya?" Kyungsoo tertawa ringan.
"Oh... Namanya Jane.. Kurasa ia salah satu korban kecelakaan.. Jika tidak, bagaimana bisa ia mengapung di atas sungai dengan luka kecelakaan?" Lanjut Kyungsoo. Sedangkan Sooya? Nama Jane membayanginya.
"Bawa saja ia kesini untuk perawatan khusus disini.. Iya tak apa.." Kyungsoo pergi keluar, dan Sooya? Sepertinya ia harus melihat Jane mana yang Kyungsoo maksud.
🏪🏪🏪
"Kenapa aku harus dipindah? Apa aku sungguh merepotkanmu?" Tanya Jane karena ini sungguh mendadak.
"Seharusnya kau tau jawabannya sendiri tanpa kujawab."
💎💎💎
Ah udah lagi stuck.
13 Juni 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
✅Lily X Osh [HUNLIS]
FanficCover by @vineyardco cerita ini hanyalah karangan belaka. ditulis 4 tahun yang lalu, mohon maaf pada kerancuan karena ini cerita pertama. warning: nonsensical fiction Start : 6 Mei 2019 Finish : 20 Juli 2019 re publish: 16 November 2023