hi guys it's been 4 years since i wrote this story hehe.... aku nulis ini pas SMP, tolong maklumi tulisanku ya... aku tau pasti kacau banget, gak masuk akal dll. tapi ini cerita pertama yang aku selesaikan. so yea, here we go~!
Now playing Whistle accoustic version - Blackpink
~♥~ ~♥~
"Kau sepertinya tidak pernah berbohong, sudahlah, aku mengantuk, ayo tidur." ajaknya.
"Ayo?" Lily membeo. Ayo katanya? Yang benar saja.
"A-ayo?" Lily mengulang, matanya mengerjap-ngerjap.
Demi dewa Yunani! Demi 18 tahun hidupnya yang hanya mengenal 1 orang pria, yaitu ayahnya. Dan kini Lily akan tidur dengan pria yang baru ditemuinya beberapa jam yang lalu? Memang sih dia sering diberi racun oleh teman-temannya lewat foto-foto cogan dan hal yang sedang trend, tapi kan ....
"Nona, kau melamun lagi?" tegur Osh. "Apa kau benar-benar speechlees karena tubuhku?" tanyanya melanjut, Lily geram sekaligus gugup, speechlees? What the hell? Yang benar saja!
Osh tertawa puas. Sepertinya menggoda Lily sangat menyenangkan."Apa kau lapar?" Entah angin apa yang membuat Osh bertanya.
"Yak tuan Osh! Kau baru tanya sekarang? Aku kabur, berlari kalang kabut, kakiku tertusuk, kemudian disini, dan kau baru bertanya?" Lily menjawab dalam satu tarikan nafas.
"Wah, sepertinya ... kau jago berdebat meski tidak pernah keluar. Daebak! Oh iya, soal kakimu ... kau tidak merasakan sakit ya?" Osh bertanya agak sinis.
"Tidak, aku sudah terbiasa tersakiti, lagipula sudah kubilas lukanya di toilet tadi!" jawab Lily lancar.
Sudah terbiasa tersakiti katanya.
"Apa perlu obat?" tanya Osh. Lily mendengus kesal.
"Kalau kau ikhlas, tuan ... seharusnya kau ambilkan obat tanpa bertanya padaku!"
Osh tersenyum, tangannya terulur mengacak puncak rambut Lily.
"Yak! Apa yang kau lakukan? Kau bisa merusak poniku!" Emosi Lily sambil menyingkirkan tangan Osh dari rambutnya, kemudian ia sibuk merapikan poninya.
"Aku benar-benar mengeringkan akarnya dulu kau tau! Aku harus meluruskannya, mengeringkan ujung poniku, dan baru bisa sempurna! Jangan merusak poniku!" peringatnya. Lily mengancam orang yang baru ia kenal dengan sangat baik.
Lily jengkel, gadis itu mengerucutkan bibirnya lucu, sedangkan pipinya dibuat menggembung, pipi chubby miliknya jadi terlalu lucu untuk tidak dicubit.
"Jangan cubit pipiku!" peringatnya lagi seolah tahu apa yang dipikirkan Osh.
"Kau lucu sekali, tunggu disini, aku akan mengambil obat dan makan malam untukmu, kau mau apa?" tawarnya baik hati, sejujurnya Lily masih kesal, tapi kalau dia memasang gengsinya terlalu tinggi, maka perutnya akan keroncongan sepanjang malam.
"Salad." jawabnya. Osh mengangguk kemudian pergi meninggalkan Lily, sedangkan Lily merasa jadi bosnya sekarang, gadis itu melihat telapak kaki kirinya, durinya sudah dicabut, darahnya sudah dibersihkan, tapi bekasnya masih ada dan terasa.
"Geez! Aku merasa menjadi bos sekarang, kakiku harus segera diobati, jika tidak, kaki panjangku tidak akan seindah model lagi" Katanya sembari mengelus pelan telapak kakinya. Lagipula siapa yang akan memperhatikan bagian bawah kakinya itu?
"Rumah ini besar sekali, apa dia tidak punya pembantu hingga mengerjakan semuanya sendiri?" gumamnya pada diri sendiri.
"Ah ahjussi, cepatlah sedikit, kakiku sudah menjerit tertahan karena bekas tusukan duri tak tahu diri itu!" katanya mendramatisir keadaan, Osh meletakkan nampan berisi kotak P3K dan semangkuk salad disebelahnya. Osh mengernyit, ahjussi katanya?
KAMU SEDANG MEMBACA
✅Lily X Osh [HUNLIS]
FanfictionCover by @vineyardco cerita ini hanyalah karangan belaka. ditulis 4 tahun yang lalu, mohon maaf pada kerancuan karena ini cerita pertama. warning: nonsensical fiction Start : 6 Mei 2019 Finish : 20 Juli 2019 re publish: 16 November 2023