Ruangan sudah hampir sepenuhnya gelap. Hanya tersisa dua meja dengan lampu yang masih menyala. Yang satu sudah tertidur lelap, yang lainnya sibuk meremas kertas coretan.
"Lexa," panggil Galih ketika ia menyadari sesuatu. Nama pelapor kehilangan mobil yang disinyalir milik Azura bukanlah Azura sendiri. Melainkan seorang laki-laki bernama, Bara.
"Lexa," ketukan tiga kali di sekat meja perempuan itu tidak sama sekali membangunkannya.
Galih akhirnya berdiri, dari posisinya ia bisa melihat Alexa yang tertidur dengan tangan yang telungkup. Tidak tega membangunkannya tapi butuh.
Tangan Galih tertahan saat ingin membangunkan Alexa.
Aduh, kasian pules gitu. Tapi gue butuh, tapi gue kasian.
"Alexa, gue perlu bantuan lo."
Masih hening.
Galih memajukan kepalanya sedikit ke samping kepala perempuan itu. Ia sengaja memiringkan kepalanya agar bisa melihat dengan jelas wajah perempuan itu.
Aduh, cantik.
"Bego, malah ke-distract gue."
Mata Alexa mendadak terbuka, matanya yang merah serta terkejut dengan cepat menampol wajah ganteng Galih sehingga laki-laki itu mengaduh kesakitan karena kepalanya membentur sekat meja Alexa.
"For god sake," umpat laki-laki itu.
"Galih?"
"Iya iya ini gue." Galih setengah berteriak sambil mengusap kepalanya.
"Maaf, astaga! Lo gak kenapa-napa kan?"
Tangan kanan Alexa yang ada di pipinya dan tangan kirinya yang ada di kepala Galih menghentikan laki-laki itu meracau tidak jelas.
"Maaf, Lih! Kirain siapa, lagian lo kenapa tiba-tiba ada disitu."
"Gue nemu ini,"
Alexa mengernyit bingung melihat kertas yang sama yang dari pagi tidak menghasilkan apa-apa.
"Kenapa gak kita cari tau siapa Bara, daripada kita fokus sama kemungkinan Azura buat malsuin pernyataan dia. Soalnya laki-laki ini yang bilang kalau dia kehilangan mobil dengan plat yang sama yang kita liat di rekaman CCTV, padahal itu mobil Azura. Tolong lo cari informasi sebanyak mungkin, biar gue yang urus persyaratan."
"Besok gue urus semuanya."
"Langsung kabarin gue kalau ada apa-apa."
"Oke."
"Oh, iya satu lagi! Besok gue mau kayaknya bakalan masuk telat, kepala gue gak sinkron, gue mau periksa. Lo kira-kira bisa handle tim dulu gak?"
Alexa bingung dengan pertanyaan Galih, "Kepala lo sakit gara-gara waktu itu?"
"Waktu itu?"
"Waktu kepala lo kebentur mobil."
"Lo masih inget ternyata,"
Senyum Galih mengembang tanpa laki-laki itu sadari. "bukan gara-gara itu, kepala gue suka gampang sakit kalau stress parah."
"Stay safe."
"Hah?"
"Stay safe, Lih. Jangan ngebut pulangnya kalau kepala lo masih kerasa sakit."
"Pasti, kabarin gue secepatnya kalau ada perkembangan baru."
●○⚖○●
3 hari menjelang sidang terakhir Luna.
"Kayden! Ada Galih, buruan ke bawah!"
YOU ARE READING
I Law You
Mystery / Thriller"All I can do is believe in you." Kayden Zaferino lagi-lagi harus terlibat di dalam kasus meninggalnya seorang pengusaha muda sukses yang misterius. Kasus itu menarik seorang Mezzaluna Auristella, mahasiswi tingkat akhir yang disalahkan atas apa yan...