21 - Kekacauan

63 2 0
                                    

Enam orang dengan tidak berseragam seperti biasanya sedang sibuk berdiskusi dan membolak-balik kertas data yang mereka temukan. Masih pagi tapi mereka menerobos masuk dengan ancaman mereka polisi. Tipikal ancaman Galih. Kebanyakan berpikir membuat Galih banyak minum sehingga ia sudah dua kali balikan ke kamar mandi sambil menunggu Kayden datang.

Orang yang ditunggu akhirnya datang, suara lonceng yang ada di atas pintu membuat keenam orang itu menengok. Kayden dengan kemeja dan celana santai berjalan masuk dan duduk di sebelah Galih.

"Jadi gimana?" tanya Kayden.

Galih langsung memberinya setumpuk kertas berisi kasus lain yang berkaitan dan juga profil lengkap dari tersangka. Sedangkan hasil autopsi ada di dalam map cokelat. 

"Itu beberapa kasus yang berkaitan sama kasus ini, gue ambil dari ruang file. Jadi dulu tiga orang itu oknum perdagangan manusia, tapi setelah mereka berhasil kabur dan kasusnya ditutup mereka bikin identitas baru dan bergabung di perusahaan itu,"

"Mereka bertiga berhubungan ternyata,"

"Gak cuma itu, Kayden. Kalau lo liat di data, mereka ini saudaranya Pak Rasen masih sekeluarga." Tambah Lintang.

"Saudara? Berarti mereka punya kemungkinan terlibat karena punya akses ke rumah Pak Rasen."

"Iya, kami mikir juga gitu. Tapi setelah kita cari tau dan telpon mereka ternyata dua dari tiga udah meninggal lama. Tinggal Calvin dan dia setuju buat kita mintain keterangan, tapi lo harus tau penyebab kematian dua orang sebelumnya,"

"Apa? Gimana mereka mati?"

"Sianida, dua orang itu meninggal karena sianida yang ada di minuman mereka. Mereka ditemuin meninggal di rumah mereka masing-masing setelah minum minuman yang sama, jus."

"Demi apa lo?! Berarti orang yang ngebunuh mereka berdua bisa aja orang yang sama yang ngebunuh Pak Rasen?"

"Iya, karena pola ini berulang."

"Gimana sama laki-laki yang waktu itu nembak diri sendiri? Perempuan yang ditemuin meninggal itu juga?"

"Laki-laki itu gagal selamat, kemarin operasinya gak berhasil. Tapi dari hasil autopsi perempuan itu meninggal karena pendarahan otak kemungkinan besar karena benturan. Ternyata nama laki-laki itu Ivan dan perempuan itu pacarnya. Dua-duanya sempet keliatan di Cafe deket pabrik itu dua hari sebelum kejadian kemarin."

"Jadi Ivan nyuruh pacarnya buat nyerang Gerhana terus ngebunuh pacarnya?"

"Skenario yang kita pikirin bukan itu, Kayden. Waktu itu lo sempat cerita kalau dia ngomong ke lo kalau dia nyesel udah terlibat kan? Kemungkinan besar dia disuruh seseorang buat nyerang Gerhana, terus mereka gagal karena Gerhana masih hidup. Orang yang nyuruh mereka ngebunuh pacar Ivan dan ngancem Ivan kalau dia bilang siapa-siapa dia bakal mati juga."

"Makanya Ivan bunuh diri biar kita gak bisa minta keterangan dari dia? Dan dia aman dari orang yang nyuruh dia?"

"Iya bener, dan sekarang kita lagi nyari tau kenapa orang yang nyuruh Ivan mau nyerang Gerhana."

"Pusing kepala gue." Ucap Kayden setelah mendengar penjelasan panjang lebar dari tim Galih.

"Kita daritadi nungguin Calvin, semoga gak ada apa-apa dan kita bisa minta keterangan dari dia."

○●⚖●○

"Jadi benar kalian bertiga tersangka perdagangan manusia? Lalu kalian mengganti identitas dan masuk ke perusahaan dengan bantuan Pak Rasen?"

"Iya, benar. Tapi kami gak ada sedikitpun niat kabur dari polisi, kami disuruh kabur." Jawab Calvin yang duduk di seberang Galih tanpa mengelak sedikitpun.

I Law YouWhere stories live. Discover now