27 - Kejar

64 2 0
                                    

Kayden mengangkat kartu pass miliknya di depan seorang satpam bahkan tanpa melihatnya. Ia ingat ruang rapat tim Galih dan segera pergi kesana karena sebentar lagi pukul sembilan.

Pintu dengan nomor 209 Kayden buka, ternyata Galih dan tim masih bersiap. Ia memilih duduk di kursi paling dekat dengan pintu yang kosong.

"Oke, berhubung Kayden udah dateng. Sekarang kita mulai aja rapatnya." Pimpin Galih di depan sebuah white board.

"Penyidikan ini terbatas, gue harap lo semua ngerti. Karena Luna udah dibebasin sebenernya kasus ini seharusnya ditutup, tapi karena banyak yang janggal penyidikan masih kita lakuin tapi terbatas dan bukan skala besar-besaran. Kecuali kita dapet tersangka dengan bukti konkret,"

"Sejauh ini kita udah ngerangkum beberapa kasus belakangan ini dengan beberapa spekulasi kalau semua kasus ini ada di satu dalang," jelas Galih sambil memutar white board yang semua kosong itu sehingga white board yang penuh coretan dan garis merah terlihat.

"Sheila, coba kamu jelasin apa yang udah kalian rangkum."

Sheila bangun dari duduknya, ia mengangkat papan dada itu sambil membacanya. "Oke, jadi kasus pertama adalah pembunuhan Rasendriya Zaidan, kasus ini dilanjut sama surat kaleng yang udah jelas bukan Luna pelakunya, selanjutnya ada pembunuhan ajudan Pak Rasen yang masih burem tersangkanya. Lalu kita dapet kasus penyerangan Gerhana yang sekarang sedang kita usahakan buat minta keterangan, kasus ini dibarengi juga dengan meninggalnya pacar Ivan. Terakhir, bukti korupsi dana dari figura bintang sama penyerangan Galih."

"Does anybody feels that everthing is connected?" tanya Theo yang berdiri juga dari posisi duduknya.

"Semua pembunuhan utama adalah keluarga atau orang yang deket sama Pak Rasen. Dan setiap kasus utama dibarengi sama kasus lain seakan kasus lain itu ngalihin dan juga nutupin kasus sebelumnya? Dalangnya pasti orang yang sama."

"Dan dia orang yang cukup pintar sampe semuanya bersih dan gak ninggalin jejak penting."

"Oke, satu-satunya tersangka utama kita yang punya hubungan darah langsung adalah Axel. Yang selanjutnya Azura, yang ternyata saudara sama Ivan dan dugaan sementara dia yang minjemin mobil itu ke Ivan dan pacarnya."

Penjelas rinci dari Sheila maupun Theo sudah menciptakan alur kerja di kepala Kayden. Kemampuan analisisnya berjalan, setiap potongan kasus mulai tersusun rapi membentuk sebuah cerita.

"Gue pikir kalian bener, dalangnya emang cuman satu. Pertama, dia ngebunuh Rasendriya dengan nyelundupin jus beracun itu dan bikin Luna seakan pelakunya. Kalau kayak gitu berarti pelakunya adalah orang yang sempet ke toko jus itu sebelum kejadian. Buat bikin suasana makin runyam, pelaku ini bikin seakan-akan rumah Pak Rasen dikirim surat kaleng ancaman, dari sini kita bisa tahu kalau dia orang yang tau lokasi rumah sama apartement Pak Rasen,"

"Tadinya dia mau Luna kejebak disitu tapi ternyata Darrel ngeliat dia nyiapin skenario itu, sayangnya waktu Darrel mau kasih tau kita pelakunya denger dan dia mutusin buat bunuh Darrel sebelum Darrel berhasil kasih tau kita. Menurut petunjuk yang Darrel kasih, dia gak mungkin cuman ngasih tau kita soal korupsi dana itu, pasti ada sesuatu di antara orang-orang yang terlibat dan tanggal yang dia rasa berulang terus,"

"Soal Gerhana, Ivan pasti suruhan pelaku utama kita karena dia gak tau apa-apa dan gak kenal sama sekali sama Gerhana, Azura pasti berusaha buat ngebantu Ivan karena dia minta bantuan atau karena mereka diancam. Dan karena Galih orang  yan bertanggung jawab di penyidikan, dia berusaha juga muat nyingkirin lo."

Penjelasan Kayden dimengerti oleh semuanya, beberapa detail juga mereka dapatkan setelah mendengar dugaan sementara dari Kayden. "Gilak," decak Galih.

I Law YouWhere stories live. Discover now