26 - Finally

61 4 1
                                    

Alexa sedang membantu Galih membereskan beberapa barang-barangnya setelah meminta idzin untuk pulang dan dokter mengidzinkan asal Galih tidak terlalu banyak memaksakan diri menggunakan tangan kanannya.

Sedangkan Galih masih sibuk melihat isi ponselnya setelah Theo dan Lintang mengembalikannya. Beberapa berita populer baru masuk ke ponselnya.

"Tersangka utama pembunuhan Rasendriya Zaidan dinyatakan bebas."

"Tersangka utama pembunuhan Rasendriya Zaidan dikabarkan jatuh cinta dengan pengacaranya."

Galih mengerutkan keningnya, artikel macam apa yang barusan ia baca? Foto-foto yang beredar terlihat nyata bahkan seperti tanpa editan sama sekali. Bisa-bisanya orang membuat artikel seperti ini untuk menaikan rating berita mereka.

"Alexa, lo baca berita soal Kayden sama Luna?"

"Iya, gue baca tadi di jalan pulang kesini. Lo penasaran yah? Kalau penasaran mending lo tanya Kayden langsung."

"Males banget gue."

Alexa menghentikan acara membereskan barang dan menghampiri Galih yang duduk di pinggir kasur. Memperhatikan laki-laki di depannya memang sesuatu yang menyenangkan, apalagi saat ia terlihat berpikir keras, wajahnya jadi semakin lucu.

"Turunin gengsi lo, meskipun Luna udah bebas tapi sekarang masyarakat yang nuntut dia. Lo gak kasian? Meskipun posisi lo lagi berantem sama Kayden, coba liat orang lain juga, Lih."

"Gue gak gengsi,"

"Terus apaan kalau gak gengsi?"

"Ya udah nanti gue telpon dia."

"Hm, sayangnya gue udah telpon dia duluan dan nyuruh dia kesini sebelum lo pulang. He said yes."

Perempuan itu melenggang pergi untuk kembali membereskan barang milik Galih. Sementara Galih terdiam. Apa yang harus ia katakan? Setelah apa yang ia lakukan.

Tok! Tok! Tok!

Baru juga dibahas, suara ketukan itu sudah langsung memberi bukti konkret untuk Galih. Apalagi sekarang figur Kayden sangat jelas ia lihat saat Alexa mempersilahkan dia dan Luna masuk.

Kayden menatap Galih, begitupun sebaliknya. Keduanya berjarak sekitar satu meter dan masih diam-diaman juga.

"Jadi siapa yang mau ngomong duluan?" tanya Alexa.

"Dia duluan," ucap keduanya bersamaan.

Luna dan Alexa sama-sama terkekeh, "Kayden apa Galih jadinya?"

"Kayden," ucap Galih.

"Galih," ucap Kayden.

"Kalian mau ditinggal berdua?"

"GAK!" Lagi-lagi ucap keduanya dengan bersamaan.

"Terus gimana?"

"Ya udah lo diem disini!"

Astaga dua laki-laki ini memang sudah terhubung satu sama lain. Mau bagaimanapun mereka pasti akan berbaikan lagi. Karena mustahil mereka akan bertengkar terus menerus. Meskipun terlihat gengsi satu sama lain tapi Alexa yakin di pikiran keduanya juga terdapat pikiran yang sama untuk menghentikan pertengkaran mereka dan fokus mencari solusi.

I Law YouWhere stories live. Discover now